Wanita
Upaya Nabi SAW Luruskan Pemikiran Keliru dan Meremehkan Perempuan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. heri
"Nabi Muhammad SAW bersabda, betapa baiknya anak perempuan, mereka lebih lembut dari anak laki-laki, dan memainkan peran lebih besar dalam mempersiapkan kehidupan, mereka orang yang supel, berkah Tuhan, ada di dalam wujud mereka, dan memiliki kesucian-kesucian yang terkadang tak dimiliki anak laki-laki."
Kesetaraan Laki-laki dan Perempuan Sebagai Manusia dalam Islam (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. sutiawan
Sudut pandang Islam yang seimbang tidak menerima sikap ekstrim apapun. Berdasarkan ajaran Al-Qur’an, laki-laki dan perempuan adalah sama dalam esensi kemanusiaan mereka tetapi memiliki dua karakteristik yang berbeda.
Kesetaraan Laki-laki dan Perempuan Sebagai Manusia dalam Islam (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- sutiawan
Sudut pandang Islam yang seimbang tidak menerima sikap ekstrim apapun. Berdasarkan ajaran Al-Qur’an, laki-laki dan perempuan adalah sama dalam esensi kemanusiaan mereka tetapi memiliki dua karakteristik yang berbeda.
Islam Memandang Perempuan sebagai Manusia yang Bermartabat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sara Atta
Islam membangkitkan kesadaran dan memprotes sikap kejam ini dan mengajarkan bahwa seluruh kehidupan berputar di sekitar pria dan wanita. Nabi Muhammad saw memberikan bimbingan dan ajaran tentang jenis kelamin yang paling diabaikan [yaitu perempuan] karena tidak ada pembela hak-hak perempuan yang dapat mempromosikan tujuan ini dengan semangat seperti itu. Perempuan itu terhormat apakah dia berada di peradaban Barat atau Islam.
Perempuan Dan Ketahanan Ekonomi Keluarga (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Abdulmajid Hakimelahi
- Sumber:
- Nur al-Huda
Salah satu unsur pula ketika kita ingin menciptakan ketahanan ekonomi dalam keluarga adalah keikutsertaan ibu rumah tangga di dalam melakukan pekerjaan. Jika dia memang memiliki kemampuan-kemampuan untuk bisa melakukan hal-hal semacam itu, seorang wanita dalam Islam diperbolehkan untuk mencari nafkah. Seorang wanita yang memiliki keahlian bisa bekerja sesuai dengan keahliannya dan mendapatkan harta atau uang dari hasil pekerjaan dia.
Perempuan Dan Ketahanan Ekonomi Keluarga (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Abdulmajid Hakimelahi
- Sumber:
- Nur al-Huda.
Saat ini, kita melihat bahwa masyarakat mengalami berbagai macam permasalahan keluarga. Kita menghadapi berbagai problem yang terkadang problem itu menjurus kepada perpisahan di antara pasangan suami dan istri. Tidak diragukan bahwa semua manusia ingin mencapai kebahagiaan dalam kehidupannya. Salah satu unsur terpenting bagi seorang manusia untuk bisa mencapai kebahagiaan adalah ketika dia berada di dalam suatu lingkungan yang menyediakan segala sarana yang bisa membawanya kepada kebahagiaan. Di dalam sebuah keluarga orang bisa merasakan ketenangan dan kenyamanan jika keluarga itu adalah keluarga yang berbahagia.
Para Perempuan Pemberani Ahlulbait (4)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- haryati
Narator Karbala, Sakinah lahir dari seorang ibu bernama Rabab dan istrinya Qasim bin al-Hasan syahid di Karbala. Dia yang telah melihat kejadian itu dari dekat di Karbala. Dia dianggap sebagai salah satu perawi tragedi Karbala. Menurut Fadhl Darbandi dalam kitab Asrar al-Syahadah Sakinah, dia berkata: “Pada malam Asyura, saya mendengar ayah saya dan para sahabatnya berkata dari belakang tenda, saya diam dan tidak memberi tahu wanita lain. Saya perlahan bergerak maju, saya melihat ayah saya duduk dan teman-temannya mengelilinginya, ayah saya berkata: Anda berpikir bahwa jamaah ini akan berjanji setia kepada saya, tetapi Anda melihat bahwa iblis telah menguasai mereka, kecuali untuk membunuh saya dan teman-teman saya dan menangkap para Ahlulbait.
Para Perempuan Pemberani Ahlulbait (3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- haryati
Rubab putri ketiga dari seorang pria Kristen yang masuk Islam pada masa Khalifah kedua. Dia telah menjadi istri Imam Husain as, ternyata, dia adalah satu-satunya istri Imam Husain yang datang ke Karbala dengan kafilah Husain dan menjadi saksi dekat dari adegan yang memilukan dan mengejutkan itu.
Peran Perjuangan Perempuan dalam Gerakan Asyura
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Haryati
Sudah lebih seribu tahun peristiwa tragedi Asyura diperingati. Peristiwa kelam dalam dunia Islam di mana di dalamnya terjadi pembantaian terhadap cucu Rasulullah, al-Husain as oleh pasukan Umar bin Saad. Dengan lebih dari dua puluh ribu orang, Imam Husain as beserta pengikut setianya terbantai di padang pasir Karbala, tepat 10 Muharram 61 H atas perintah Yazid bin Muawiyah.
Islam Mengangkat Derajat Perempuan Dalam Panggung Peradaban
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- WabbyChan
Kesimpulannya adalah bahwasannya hingga saat ini masih jelas terlihat perbedaan secara fundamental di kalangan para ahli dalam melihat antara laki-laki dan perempuan. Hal ini membawa implikasi serius atas posisi, fungsi, ekspresi dan ruang aktualialisi diri dari kedua jenis kelamin tersebut.
Islam Mengangkat Derajat Perempuan Dalam Panggung Peradaban (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- WabbyChan
Kesimpulannya adalah bahwasannya hingga saat ini masih jelas terlihat perbedaan secara fundamental di kalangan para ahli dalam melihat antara laki-laki dan perempuan. Hal ini membawa implikasi serius atas posisi, fungsi, ekspresi dan ruang aktualialisi diri dari kedua jenis kelamin tersebut. Namun demikian merupakan kenyataan sejarah bahwa di setiap zaman selalu ada perempuan yang lebih unggul secara intelektual daripada laki-laki, hal ini menegaskan bahwa potensi kecerdasan intelektual tersebut bukanlah kodrat, akan tetapi merupakan dimensi kasbi yang dapat diraih, diupayakan, dan diusahakan melalui pendidikan.
Hikmah Busana Muslimah (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria
Busana Muslimah mempunyai fungsi menegaskan identitas. Dengan busana Muslimah, seorang Muslimah dapat mengidentifikasikan dirinya dengan ajaran-ajaran Islam. Karena identifikasi ini, ia akan terdorong untuk berprilaku sesuai dengan ajaran Islam. Dalam hubungan interpersonal, busana Muslimah akan menyebabkan orang lain mempersepsi pemakainya sebagai wanita Muslimah dan akan memperlakukannya sebagaimana mestinya. Dalam bahasa Al-Qur’an, busana Muslimah dipakai “supaya dikenal” dan “sehingga mereka tidak diganggu.”
Hikmah Busana Muslimah (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria
Busana Muslimah mendorong penggunanya untuk berprilaku yang sesuai dengan citra-diri Muslimah. Busana Muslimah mendefinisikan peran dengan tegas. Ia membantunya dalam role-playing dan menghindari role-confusion. L. Langner menulis bahwa “dengan memakai pakaian seragam kelompok tertentu, seseorang menunjukkan – melalui pakaian seragamnya itu – bahwa ia telah melepaskan haknya untuk bertindak bebas seagai seorang individu dan (sebaliknya) mesti bertindak sesuai dengan dan dalam batas-batas kaidah-kaidah kelompoknya.
Agenda Imprealisme di Balik Gerakan Anti Hijab (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria, Lc
- Sumber:
- ikmalonline
Kritik terhadap feminisme liberal tidaklah semata pada pengelompokkan feminisme gelombang kedua atau gelombang ketiga. Fokusnya adalah kritik pada berbagai akademis yang menekankan perspektif dan agenda feminisme pada isu pemberdayaan berbasis identitas dengan bias liberalisme: semangat untuk merangkul segala aspek yang dirujuk sebagai identitas oleh perempuan, mengusung hak asasi yang melebay-lebaykan aspek kebebasan individu, mengesampingkan dimensi spiritualitas dan mengecam patriarki
Kalam Hikmah (81): Wanita di Kancah Sosial
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ayatullah sayyid ali khamanei
- Sumber:
- khamanei.ir
Oleh karena itu, seperti inilah model perempuan Muslim. Tapi pada saat yang sama, pengelola keluarga juga adalah perempuan, pusat keluarga adalah perempuan, dan yang paling penting dari semua pekerjaan perempuan adalah menjadi seorang ibu, istri serta menciptakan kedamaian dan ketenangan.
Hadis Rasulullah Tidak Pernah Memukul Istri
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- alif.id
Hadis Aishah ra ini bisa disebut sebagai “hadis teladan” mengenai penolakan terhadap segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga. Karena teks ini bercerita mengenai teladan Nabi Saw dalam kehidupan berumah tangga yang menjauhi pemukulan perempuan atau istri. Sesuatu yang pada saat itu, di kalangan masyarakat Arab dan bahkan seluruh peradaban dunia, justru amat lumrah dilakukan para suami terhadap istri mereka.
Perempuan Islam
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- khamanei.ir
Semua ini di samping sifat-sifat khususnya sebagai seorang perempuan, seperti kehalusan, kelembutan hati, dan kesiapan menerima cahaya Ilahi. Ini adalah teladan seorang perempuan Muslim. Sifa-sifat inilah yang telah diungkapkan oleh Nabi Saw dalam berbagai pernyataan untuk memuji Fatimah Zahra dan Khadijah Kubra as, atau secara umum tentang seluruh perempuan. Ini adalah teladan Islam.
Bolehkah Wanita Haid Membaca Al-Qur’an Melalui HP?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- mubadalah.id
Dari pembahasan terkait bolehkah wanita haid membaca Al-Qur’an melalui HP? Dapat kita simpulkan bahwa membaca Al-Quran via Smartphone bagi wanita haid adalah boleh-boleh saja asalkan tidak diniati membaca kalam Allah, dengan gambaran diniati dzikir, ibadah, atau lainnya.
Kezaliman terhadap Wanita
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ayatullah sayyid ali khamanei
- Sumber:
- khamanei.ir
Menurut pendapat saya, ini merupakan kebohongan. Masalahnya bukan agama atau non-agama. Masalahnya adalah karena kebijakan strategis asasi Barat yang bertumpu pada upaya mempertontonkan dan menjual perempuan, sementara hijab menentangnya. Sekalipun hijab tidak muncul karena motif agama dan keyakinan, mereka akan tetap menentangnya. Inilah masalah utamanya.
Perempuan Teladan: Istri Haitsam bin al-Aswad
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Syirazi, Ali, Zanan Nemuneh, Qum, Muasasah Bustan Kitab, cet. 8, 1394.
Suatu hari Muawiyah bertanya kepada Haitsam bin al-Aswad: Apakah istrimu yang menuliskan tentang informasi-informasi pasukan kita kemudian mengalungkan kabar itu di leher kuda lalu menjual kuda tersebut bagi pasukan Ali untuk melaporkan rahasia kita? Haitsam menjawab: Iya. (Bihar al-Anwar, jil. 8, hal. 538)