Disebutkan bahwa para imam itu adalah nama-nama indah Tuhan (asma al-husna) di muka bumi. Apa maknanya?
Riwayat seperti ini sejatinya tengah menyinggung sebuah masalah yang penjelasan dan ulasannya harus dikaji pada Filsafat Hikmah (Hikmah Muta’âliyah) dan irfan teoritis (irfân nazhari). Namun demikian kami akan menyebutkan dua poin penting sebagai berikut:
Manusia sempurna (insan kamil) adalah manifestasi teragung (tajalli a’zham) atau penampakan tersempurna (mazhar atam) Tuhan di muka bumi: Berdasarkan pandangan Filsafat Hikmah dan irfan teoritis seluruh alam adalah manifestasi dan penampakan Hak. Tiada satu pun entitas yang ada di alam semesta yang bukan merupakan manifestasi Hak (Tuhan).
Poin penting dalam hal ini bahwa di antara seluruh entitas yang merupakan penampakan-penampakan relatif dan nisbi Allah Swt dan sebagian dari entitas tersebut merupakan penampakan nama-nama Ilahi, terdapat manusia sempurna (insan kamil) yang merupakan penampakan inklusif dan menyeluruh Tuhan di muka bumi. Dapat dikatakan bahwa yang menjadi lokus tajalli dan manifestasi seluruh nama dan sifat Hak Swt itu adalah manusia sempurna (insan kamil) yang merupakan manifestasi teragung dan penampakan terparipurna Hak Swt di alam semesta.[1]
Insan kamil adalah khalifah Allah Swt: Salah satu atribut yang terjalin antara Tuhan dan manusia dalam pandangan para arif adalah bahwa insan kamil itu adalah khalifah Allah Swt. Menjadi khalifah Allah Swt yang diangkat sendiri oleh Allah Swt hanya dapat terwujud manakala sifat-sifat Allah Swt memanifestasi dalam dirinya sehingga Allah Swt mengatur alam semesta dengan perantara mereka.[2] Dalam hal ini kami persilahkan Anda untuk menelaah beberapa jawaban, jawaban No. 1984 (Obyek Khalifatullah); 2085 (Manusia dan Makam Khilafah Ilahi) dan 7884 (Hakikat Muhammadiyah).
Nah dengan memperhatikan dua poin di atas makna riwayat yang menyebutkan bahwa para Imam Maksum As merupakan nama-nama indah Tuhan (asmâ al-husnâ) akan menjadi jelas; karena makna riwayat ini adalah bahwa para Imam Maksum As merupakan sebaik-baik manifestasi nama-nama dan sifat-sifat Tuhan serta khalifah-Nya serta atas dasar itu mereka dapat mengatur alam semesta berdasarkan izin Allah Swt yang diberikan kepada mereka.
Karena itu, yang dimaksud dengan lisan Allah Swt (Lisânullâh) adalah bahwa Allah Swt menyampaikan kehendak-kehendak-Nya melalui para Imam Maksum As dan apa yang disampaikan oleh para Imam Maksum As adalah firman Allah Swt. Adapun yang dimaksud dengan tangan Allah Swt (Yadullâh) adalah bahwa Allah Swt melakukan perbuatan-perbuatan-Nya melalui jalur para Imam Maksum As. Demikian juga makna mata Allah Swt (‘Ainullâh) dimana Allah Swt menaruh perhatian kepada manusia dengan perantara para Imam Suci As.
Dan terakhir, makna wajah Allah Swt (Wajhullâh) dan sisi Allah (Janbullâh) juga dapat dipahami dan dipersepsi dengan memperhatikan makam khilafah Ilahi para Imam Suci As.
[1]. Silahkan lihat, Yadullah Yazdanpanah, Mabâni wa Ushûl ‘Irfân Nazhari, hal. 591, Muassasah Amuzesy wa Pazyuhesy Imam Khomeini, Qum, Cetakan Ketiga, 1391 H.
[2]. Ibid, hal. 602.