Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Hukum dan Hikmah Puasa

0 Pendapat 00.0 / 5


Oleh: Ummu 'Aliyain
Sample ImageBerkenaan dengan arti Ramadhan mengapa bulan suci ini disebut Ramadhan terdapat beberapa makna dari kata ramadhan ini. Salah satunya adalah bahwa Ramadhan secara leksikal berasal dari klausul ramadha yang bermakna panas terik dan pancaran sinar matahari pada batu. Mengingat bulan ini merupakan bulan yang di dalamnya terdapat kesabaran dalam menahan dahaga dan lapar, oleh karena itu bulan ini dinamakan bulan Ramadhan. Makna yang lain dari ramadha ini adalah adalah gugurnya dedaunan pada musim gugur. Sebab dinamakannya bulan ini sebagai bulan Ramadhan lantaran di bulan kudus ini dosa-dosa para hamba, muslimin dan mukminin laksana gugurnya dedaunan di musim gugur. Atas alasan ini mengapa nama bulan ini disebut bulan Ramadhan.(Biharul Anwar, jil. 58, hal. 341).

Salam pengguna site yang budiman. Bertepatan dengan ibadah puasa pada bulan Ramadhan dalam kolom Resonansi Fiqih ini kami akan menjelaskan hukum yang berkenaan dengan puasa dan amalan yang dikerjakan selama bulan suci Ramadhan. Pada kesempatan perdana ini kami akan menjelaskan tentang manfaat dan hikmah diwajibkannya orang berpuasa.

Puasa mempunyai banyak hikmat dan manfaatnya. Adapun yang paling penting adalah sebagai berikut:

1. Puasa akan menyebabkan ruh manusia menjadi halus, menguatkan iradah dan mengontrol gharizah serta menolong manusia untuk berbuat takwa. (Qs. Al Baqarah [2]: 183)

2. Puasa untuk meminimalkan jarak antara orang yang kaya dan orang yang miskin sehingga orang kaya dengan merasakan kelaparan akan mengingat kepada kaum fakir dan kaum duafa dan akhirnya akan bisa memenuhi hak-hak mereka.[1]

3. Puasa akan membuat hati menjadi tenang.[2]

4. Puasa mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan dan akan menyembuhkan penyakit-penyakit dan menyehatkan badan.[3] Menurut salah seorang ilmuwan Rusia, Alexi Sufrin, dengan menjalankan ibadah puasa, sangat banyak jenis penyakit yang bisa diobati, misalnya sakit mata, sakit gula, dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan ginjal dan liver.[4]

Berkenaan dengan arti Ramadhan mengapa bulan suci ini disebut Ramadhan terdapat beberapa makna dari kata ramadhan ini. Salah satunya adalah bahwa Ramadhan secara leksikal berasal dari klausul ramadha yang bermakna panas terik dan pancaran sinar matahari pada batu. Mengingat bulan ini merupakan bulan yang di dalamnya terdapat kesabaran dalam menahan dahaga dan lapar, oleh karena itu bulan ini dinamakan bulan Ramadhan. Makna yang lain dari ramadha ini adalah adalah gugurnya dedaunan pada musim gugur. Sebab dinamakannya bulan ini sebagai bulan Ramadhan lantaran di bulan kudus ini dosa-dosa para hamba, muslimin dan mukminin laksana gugurnya dedaunan di musim gugur. Atas alasan ini mengapa nama bulan ini disebut bulan Ramadhan.(Biharul Anwar, jil. 58, hal. 341).

Bulan Ramadhan merupakan bulan ke-9 dalam kalender Hijriah dan satu-satunya bulan yang namanya termaktub dalam kitab Al Qur'an dan juga merupakan salah satu nama dari nama-nama Tuhan. Oleh karena itu, dalam hadis dijelaskan bahwa kalimat "bulan" harus ditambahkan pada "Ramadhan" dan jangan menyebut Ramadhan saja. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia dibandingkan dengan bulan lainnya karena semua kitab-kitab penting samawi (seperti Taurat, Injil, Zabur, Mushaf dan Al Qur'an) diturunkan pada bulan ini. Malam Lailatul Qadar dan malam Syahidnya Imam Ali As jatuh pada bulan ini dan mungkin karena keutamaan yang dimiliki ini yang menyebabkan bulan ini dipilih sebagai bulan untuk menunaikan ibadah puasa.[5]


Catatan Kaki:
[1] . Sangat banyak hadis-hadis yang redaksinya semacam ini. Man la Yahdhurul Faqih, Jil.2,1766-1769

[2] . Imam Baqir As, "ash-Shiyâm wal hajj taskinul Qulub," Bihâr al Anwâr, Jil. 78, hal. 183

[3] . Rasulullah Saw: "Shumu tashshiu. "

[4] . Tafsir Nemuneh, Jil. 1, Hal.6.32

[5] . Tafsir Nemuneh, Jil. 1, Hal. 632; Man la Yahdhurul Faqih, Jil. 2, Hal. 169