Hadis Yaum al-Dar
Uraian Jalannya Peristiwa
Dengan turunnya ayat Indzar pada tahun ketiga bi’tsah, Nabi Muhammad saw memerintahkan kepada Ali as untuk menyiapkan makanan dan minuman dengan menu berupa satu paha kambing dan susu, lalu kemudian mengundang semua keturunan Abdul Muththalib untuk hadir karena ia akan menyampaikan pesan penting yang ia dapat dari Allah swt. Ali as dengan penuh ketaatan menjalankan semua perintah tersebut.
Sekitar 40 orang dari keluarga besar Abdul Muthalib berkumpul pada hari yang telah ditentukan. Di antara mereka telah hadir Abu Thalib, Hamzah dan Abu Lahab. Secara alami, sebenarnya makanan yang disajikan tidak mencukupi untuk semua yang hadir, namun hari itu kesemua undangan mendapat bagian sampai mereka kekeyangan dan puas dengan apa yang telah disajikan. Dan anehnya, makanan yang disajikan tidak berkurang sedikitpun.
Merespon kejadian yang tidak biasa tersebut, Abu Lahab berkata, “Ini adalah sihir.” Pernyataan Abu Lahab tersebut memancing pembicaraan yang melenceng dari yang dikehendaki Nabi saw, sehingga sampai majelis tersebut berakhir, Nabi saw tidak mencapai tujuannya. Untuk kedua kalinya, Nabi Muhammad saw meminta Ali as untuk melakukan pertemuan serupa dengan meminta kehadiran mereka kembali. Untuk kedua atau ketiga kalinya, setelah hadirin menyantap makanan yang disajikan, beliau berkata:
«یا بَنِی عَبْدِالْمُطَّلِبِ إِنِّی وَاللَّهِ مَا أَعْلَمُ شَابّاً فِی الْعَرَبِ جَاءَ قَوْمَهُ بِأَفْضَلَ مِمَّا جِئْتُکُمْ بِهِ إِنِّی قَدْ جِئْتُکُمْ بِخَیرِ الدُّنْیا وَالْآخِرَةِ وَ قَدْ أَمَرَنِی اللَّهُ تَعَالَى أَنْ أَدْعُوَکُمْ اِلَیهِ فَأَیکُمْ یؤَازِرُنِی عَلَى هَذا الْأَمْرِ عَلَى أَنْ یکُونَ أَخِی وَ خَلِیفَتِی فِیکُم؟»
“Wahai keturunan Abdul Muthalib, aku bersumpah atas nama Tuhan, tidak ada pemuda dari kalangan bangsa Arab yang akan menyampaikan hal yang lebih baik dari apa yang akan aku sampaikan kepada kalian, atau yang dibawa untuk kaumnya. Aku membawa kebaikan bagi dunia dan akhirat kalian. Tuhan memerintahkan kepadaku untuk mengajak kalian kepadaNya. Sekarang siapa diantara kalian yang akan menolongku yang dengan itu akan menjadi saudaraku dan washiku ditengah-tengah kalian?”