Pemikiran Tokoh Ahlulbait
Ihwal yang sangat menimbulkan kekaguman pada diri seorang yang ahli di bidang masalah-masalah tauhid adalah logika al-Quran yang khas. Kemudian setelah itu, riwayat-riwayat yang bersumber dari Rasulullah saw, Imam Ali as serta para imam lainnya, di bidang tauhid dan makrifat Ilahi. Semua itu adalah logika yang tak mungkin disejajarkan dengan logika masa itu, bahkan tak mungkin disejajarkan dengan logika masa-masa setelahnya, yakni setelah tersebar luasnya ilmu kalam, filsafat, dan logika.
Tidak! Sungguh ia jauh lebih agung dari semua itu. Masalah nasib, qadha dan qadar serta jabr dan ikhtiar, merupakan contoh dari hal tersebut. Hal-hal ini saja sudah cukup menunjukkan bahwa al-Quran bersumber dari sumber dan persemaian yang berbeda dan jauh berada di atas sumber-sumber material ini. Manusia utama (saw) yang melaluinya al-Quran diwahyukan, menyaksikan hakikat-hakikat tauhid dengan pandangan yang amat berbeda dengan pandangan mata biasa. Demikian pula, ma’rifat tentang logika dan ilmu-ilmu al-Quran yang dimiliki oleh para tokoh Ahlulbait as (keluarga Nabi, shalawat dan salam atas mereka semua), berbeda sepenuhnya dengan pengetahuan orang-orang selain mereka.
Oleh sebab ituIah, dalam berbagai Iapangan pemikiran yang menimbulkan kebingungan di kalangan para pemikir dan orang-orang kebanyakan, kita dapat melihat tokoh-tokoh besar dari kalangan Ahlulbait as itu berhasil menyingkapkan berbagai hakikat dengan penjelasan yang mantap dan penuh hikmah.