Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Mengapa Manusia Diuji?

0 Pendapat 00.0 / 5

Telah anda ketahui bahwa kita diciptakan untuk mengerjakan kebaikan yang dapat mengantarkan kita dekat kepada Allah Swt. Namun bagaimanakah cara untuk memastikan standar kebaikan kita? Untuk memudahkan kita memahami mahkamah Allah Swt, Dia telah menetapkan suatu sistem ujian yang dapat menentukan kesempurnaan ataupun kecacatan ruhani kita.

Allah Swt befirman: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur. Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan) sehingga menjadikannya dapat mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukkan kepadanya jalan (yang lurus); ada yang bersyukur dan ada pula yang sangat kufur. (QS. al-Insan: 2-3)

Ujian diberlakukan kepada setiap orang yang beriman atau kafir. Ujian di sini menegaskan bahwa manusia tidak ditakdirkan bahwa ia termasuk penghuni surga atau neraka. Jika tempat kita di hari Kiamat telah ditentukan sebelumnya, lalu mengapa kita harus diperintahkan untuk melakukan ini dan dilarang melakukan itu?

Mereka yang meyakini bahwa Allah Swt telah menakdirkan sebelumnya perbuatan dan tujuan pamungkas kita, maka mereka tidak dapat membenarkan teori ujian yang disebutkan dalam sebagian ayat al-Quran. Demikian pula mereka tidak dapat membenarkan keyakinannya terhadap hari Kiamat. Mengapa harus ada hari Kiamat ketika segala sesuatunya telah ditentukan sebelumnya? Pengadilan siapa yang akan dilangsungkan ketika seseorang hanya melakukan apa yang dititahkan Tuhan kepadanya?

Lantaran kita meyakini bahwa Tuhan mengetahui segalanya, lalu mengapa Dia harus menguji kita?

Ujian yang kita hadapi tidak bermaksud untuk menambah pengetahuan Tuhan. Meski Tuhan mengetahui segalanya, masih dipandang perlu menguji manusia sehingga bentuk keadilan Tuhan yang sebenarnya dan kasih Tuhan dapat menjelma pada hari Kiamat. Jika Tuhan mengirim seseorang ke surga atau neraka berdasarkan pengetahuan-Nya tanpa meletakkan mereka pada medan ujian atas iman dan perbuatan mereka, maka mereka yang dikirim ke neraka memiliki hak untuk memprotes mengapa mereka dihukum mengingat mereka tidak melakukan dosa dan mengapa sebagian orang dihadiahkan surga tanpa amal kebaikan? Jadi untuk menegakkan prinsip keadilan, maka wajib bagi Tuhan untuk menguji setiap orang sebelum mengirim mereka ke surga atau neraka.