NARSISME DAN "UJB" (Bagian 4)
Setiap anak remaja memiliki perjalanan perkembangan yang unik, dan proses perubahan tidak selalu berjalan lancar. Konsistensi, kesabaran, dan dukungan yang Anda berikan akan sangat berpengaruh dalam membantu anak remaja yang narsistik untuk berubah menuju perilaku yang lebih sehat.
Narsisme dalam psikologi dan ujb (ujub) dalam akhlak Islam memiliki beberapa kesamaan dalam hal ciri-ciri dan konsepnya, meskipun berasal dari perspektif yang berbeda.
Narsisme dalam psikologi adalah kondisi psikologis dimana individu memiliki kecenderungan berlebihan untuk mencintai dan memfokuskan perhatian pada diri sendiri. Narsisisme seringkali melibatkan pandangan yang terlalu tinggi tentang diri sendiri, kebutuhan akan pujian dan pengakuan eksternal, serta kurangnya empati terhadap orang lain. Individu dengan narsisme biasanya memiliki rasa harga diri yang rapuh yang bergantung pada pujian dari luar dan perasaan superioritas.
Ujb dalam akhlak Islam merujuk pada sikap menyombongkan diri atau merasa bangga dengan diri sendiri yang bertentangan dengan nilai-nilai keislaman. Ujb merupakan bentuk kesombongan yang membuat individu merasa lebih unggul dari orang lain, merasa bahwa pencapaian atau kualitas dirinya adalah yang terbaik, dan kurangnya rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Ujb dianggap sebagai salah satu penyakit hati yang harus dihindari dalam ajaran Islam.
Meskipun berasal dari konteks yang berbeda, narsisme dalam psikologi dan ujb dalam akhlak Islam memiliki kesamaan dalam hal penekanan pada sikap yang berlebihan terhadap diri sendiri, perasaan superioritas, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Kedua konsep tersebut menyoroti bahaya dari pembentukan harga diri yang berlebihan, keinginan akan pengakuan eksternal, dan kurangnya keseimbangan antara penghargaan terhadap diri sendiri dan kesadaran akan keberadaan dan hak-hak orang lain.
Dengan demikian, meskipun berasal dari konteks yang berbeda, narsisme dalam psikologi dan ujb dalam akhlak Islam memiliki kesamaan konsep dalam hal sikap terhadap diri sendiri yang berlebihan dan perlu adanya upaya untuk mengendalikan dan membentuk perilaku yang lebih seimbang dan bermanfaat bagi individu dan masyarakat