Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Peringatan Maulid Nabi

0 Pendapat 00.0 / 5

Demi memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw, umat muslim dianjurkan memuliakannya. Bagi mereka akan disediakan pahala yang setara dengan pahala yang setara dengan ibadah Lailatul Qadr. Kalau saja Nabi Muhammad saw tidak dilahirkan, niscaya al-Quran tidak diturunkan. Hubungan antara kelahiran Nabi Muhammad saw, wahyu al-Quran, dan dengan malam kelahiran Nabi Muhammad saw sama dengan malam Lailatul Qadr.

Sebagian besar umat Muslim lupa dan menganggap merayakan maulid adalah salah dan tidak diperbolehkan. Padahal cinta kepada Rasulullah saw lebih dari kecintaan kepada dunia.

Sangat tepat untuk memuliakan baginda nabi dengan memperingati hari kelahirannya. Kita juga musti menjunjung kaum cendekiawan, sebab “Cendekiawan adalah pewaris Nabi.” Tidurnya cencekiawan lebih baik dari ibadahnya orang bodoh. Seorang cendekiawan harus mengkaji ilmu secara holistik, komprehensif dan sistematik. Menetapkan pengetahuannya yang berlandaskan sunnah Rasulullah saw.

Di malam maulid, kita perlu mengukuhkan tali silaturahmi. Berbuat baik kepada kaum lemah, kaum miskin, para janda, dan anak-anak yatim. Sangat dianjurkan mengundang keluarga, sahabat-sahabat, dan tetangga-tetangga. Melantunkan ayat suci dan membacakan shalawat kepada baginda nabi. Bagi mereka yang menyebut kaum muslim tetapi tidak memberikan pengorbanan di Jalan Tuhan dan Rasul-Nya. Al-Quran memberikan jawaban:

Allah Swt befirman: Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (QS. al-Hujurat: 15)