WAHYU PERILAKU
Saat dipanggil seseorang, tak hanya menoleh melainkan malah membalikkan seutuh tubuh menghadapnya.
Saat berbincang dengan setiap orang, menanggapinya sepenuh hati hingga mereka merasa mendapat perlakuan khusus.
Saat dihampiri seseorang, tidak duduk menanti, melainkan segera bangkit dan antusias menyambut.
Saat menghadiri acara atau undangan, tidak meminta tempat khusus, melainkan duduk di barisan yang kosong.
Saat menjamu sebagai tuan rumah, tak berhenti makan sebelum tamu berhenti atau merasa kenyang.
Saat tamunya hendak pulang, mengantarkannya hingga ke ujung lorong kampung.
Saat sedang duduk bersama seseorang, tidak bangkit lebih dulu.
Saat diundang dalam jamuan makan, mengambil makanan yang terjangkau oleh tangannya.
Saat berjalan, tak pernah menyeret alas kakinya.
Saat makan sendirian maupun bersama orang lain, tak pernah bersendawa juga tak berdecak saat mengunyah.
Saat berjalan di tengah khalayak, melangkah pelan seakan mengendap dan tak mengisyaratkan kehadirannya.
Saat memanggil seseorang, tak menyingkat namanya dan tak menyebut gelar yang tak disukainya.
Saat tiba waktu makan, selalu berusaha mengajak makan siapapun yang melintas di depan rumahnya.
Saat terhibur, senyum, namun saat tertawa, tak terbahak-bahak.
Saat berbicara di depan khalayak, mengedarkan mata ke seluruh audiens.
Saat memuji seseorang, tak berbasa-basi, namun saat menegur, tak mempermalukannya.
Saat disapa orang buta, spontan menyahutinya dengan santun (tak cemberut).
Saat usai bertempur, meminta maaf bila ada sahabat sepasukan terkena tangan atau sikutnya seraya menawarkan pembalasan.
Saat wanita tak dikenal melintas di hadapannya, menunduk.
Saat putri terkasihnya datang, kontan bangkit menyambut hangat.
Saat mengantuk, tidur secukupnya seraya meletakkan telapak tangan di bawah pipi.
Saat hendak pergi menghalau musuh, berpamitan kepada kaum papa dan anak-anak yatim seraya minta didoakan.