REDEFINISI MENANG DAN KALAH
Perang tentu mengakibatkan banyaknya korban mati dan luka. Inilah kasualitas (casuality). Inilah yang menjadi penyebab kekalahan. Dengan kata lain, kasualitas berkaitan erat dengan kausalitas.
Kasualitas menunjuk kepada jumlah orang yang tewas, terluka, atau hilang selama konflik atau perang, sedangkan kausalitas menunjuk kepada proses sebab akibat.
Dalam konteks ini, kausalitas mengacu kepada faktor-faktor kemenangan dan kekalahan dalam konfrontasi militer.
Kezaliman yang sistemik dan teroganisir tentu lebih kuat secara ekonomi, militer dan media. Karenanya menolak proposal damai dengan pelaku kezaliman berarti melakukan resistensi. Pilihan resistensi berarti konfrontasi secara tak setimbang.
Secara statistik, korban kezaliman dipastikan kalah. Kekalahan secara militer berarti banyaknya korban jiwa dan mungkin berkurangnya peralatan militer.
Bila kausalitas diukur dengan kasualitas, maka narasi tentang kemenangan kelompok-kelompok perlawanan yang serba kurang, minim dukungan militer, media dan ekonomi serta politik terhadap rezim penjajah yang didukung oleh AS dan negara-negara Eropa mungkin terdengar menggelikan.
Tapi kausalitas tak hanya terjadi melalui proses dalam dunia empiris dan material. Kausalitas adalah hukum yang lebih luas dari proses dialektika material. Banyak peristiwa terjadi karena kausalitas yang tak empiris dan tak saintifik.
Kausalitas tanpa statistik dan kalkulasi matematik mungkin kerap terjadi dalam kehidupan kita masing-masing. Begitu banyak orang bisa bertahan hidup dalam kesulitan finanasial maksimum, bahkan berhasil melewatinya secara misterius bahkan tanpa perencanaan sesuai dengan teori manajemen yang diajarkan dalam lembaga pendidikan formal dan pelatihan.
Inilah yang mungkin bisa dikategorikan dalam rezeki tak terduga, manajemen takwa. Allah telah menetapkan kausalitas non statistik dalam firmannya "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thalaq: 2-3).
Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah akan menghilangkan bahaya dan memberikan jalan keluar bagi orang yang benar-benar bertakwa pada-Nya. Para pejuang yang melawan kezaliman dengan mempertaruhkan nyawa dan kenyamanan tentulah orang-orang bertakwa.
Karena ketakwaan itulah, rezeki yang mereka dapatkan adalah yang sepadan dengan level ketakwaan mereka, yaitu kemenangan. Kemenangan dalam paradigma pandangan dunia Tauhid tak mesti berbentuk kemenangan militer, karena kesyahidan adalah kemenangan bagi para muttaqin par excellence.