Imam Ja'far, Pilar Penegak Ilmu dan Keadilan
Ustadz Umar kemudian mengulas keistimewaan Imam Ke-enam ini dibandingkan para Imam lainnya. Masa imamah beliau yang panjang; sekitar 35 tahun, menjadi salah satu faktor penting yang memungkinkan tersebarnya ajaran Ahlul Bait secara lebih luas dan sistematis.
“Imam Ja’far hidup di era transisi, saat Dinasti Umayyah runtuh dan Dinasti Abbasiyah baru tumbuh. Kekacauan politik yang terjadi, menjadi celah strategis yang digunakan Imam untuk menyebarkan ilmu tanpa tekanan politik berlebihan,” terangnya.
Sebagai catatan: Di kota Madinah, pusat keilmuan Islam kala itu, Imam membina ribuan murid dari berbagai latar belakang, termasuk sejumlah tokoh besar seperti Jabir bin Hayyan dalam bidang kimia dan Zurarah bin A’yan dalam ilmu fikih. Di tengah kelonggaran rezim, beliau memanfaatkan momentum untuk menghidupkan ajaran Islam yang murni.
Namun, tidak lama setelah stabilitas politik kembali menguat di bawah Abbasiyah, penguasa baru melihat Imam sebagai ancaman. Akibatnya, Imam Ja’far diracun dan gugur syahid, sebuah pengulangan siklus kezaliman terhadap para penerus kenabian.