Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Hadiah dari Penghuni Dunia

0 Pendapat 00.0 / 5

Fenomena amal jariyah ini juga ditegaskan dalam Surat Yasin ayat 12:
وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ
“Dan Kami mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan apa yang mereka tinggalkan.”

Al-Qur’an mengingatkan bahwa tidak hanya amal yang kita kerjakan yang dicatat, tetapi juga pengaruh dan peninggalan kebaikan kita di dunia. Oleh karena itu, setiap kita harus mulai berpikir serius tentang warisan spiritual yang akan menjadi ladang amal jariyah setelah kita tiada. Termasuk upaya kita membina, menyokong, dan mendidik pribadi-pribadi yang akan menjadi kader kebaikan. Setiap kali mereka memberi manfaat kepada masyarakat, pahala akan terus mengalir kepada kita. Semakin luas manfaat mereka, semakin deras pula pahala yang mengalir ke buku amal kita.

Sebagian orang khawatir bahwa jika mereka menghadiahkan pahala amal kepada orang yang sudah wafat, maka pahala mereka akan berkurang. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Pengirim hadiah untuk ruh akan mendapatkan pahala yang berlipat dari amal yang ia berikan. Allah Swt tidak mengurangi pahala siapa pun yang memberi. Dalam doa iftitah disebutkan bahwa setiap pemberian dari Allah tidak mengurangi, tetapi menambah kedermawanan-Nya.

Ketika seseorang bersedekah atau menghadiahkan amal kepada ruh yang telah tiada, ia tidak hanya diberi pahala berlipat, tapi juga akan didoakan oleh ruh tersebut di sisi Allah Swt. Doa itu bisa menjadi sebab terkabulnya hajat dan naiknya maqam di sisi-Nya. Maka jangan pernah ragu menghadiahkan amal, karena setiap hadiah untuk ruh bukan hanya mengangkat mereka, tapi juga memuliakan kita sebagai pemberi.