Ghasb Administratif: Mark Up Tipis, Dosa Serius (2)
Ayat dan Hadis: Kejujuran dalam Mengelola Harta
Dalam Islam, perilaku seperti ini sangat bertentangan dengan prinsip kejujuran dan tanggung jawab. Al-Qur’an secara tegas melarang memakan harta orang lain dengan cara yang batil:
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 188)
Sebagian orang membela diri dengan dalih “tuntutan hidup”, “gaji kecil”, atau “semua juga melakukannya.” Tapi sejatinya, itu bukan alasan, melainkan justifikasi. Kalau standar moral ditentukan oleh kondisi keuangan, lalu apa bedanya kita dengan pencuri yang berpendidikan? Rasulullah SAW telah mengingatkan:
“Sesungguhnya kehancuran umat sebelum kalian adalah karena apabila orang terpandang mencuri, mereka membiarkannya. Namun jika orang lemah yang mencuri, mereka menghukumnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada yang mungkin berpendapat: ini bukan korupsi, hanya “kompensasi tak tertulis.” Tapi apakah dosa bisa diukur dengan perjanjian diam-diam? Apakah nilai amanah bisa dikesampingkan hanya karena tidak ketahuan? Al-Qur’an mengingatkan:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (QS. At-Taubah: 119)
Bersambung ...