Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

PENGARUH AKHLAK MULIA DAN MELAKUKAN IBADAH (2)

0 Pendapat 00.0 / 5

d. Limpahan rezeki.
Imam ali as bersabda: [19] فی سعه الاخلاق کنوز الارزاقHarta karun rezeki tersimpan dalam akhlak yang baik dan keramahan.
 Dalam kesempatan lain, beliau juga menyatakan bahwa membayar zakat menyebabkan melimpahnya rezeki: [20]
 

e. Tidak bergantung kepada orang lain.
Manusia yang telah memiliki akhlak mulia tidak akan pernah meminta-minta kepada orang lain—yang juga membutuhkan Allah—untuk memenuhi kebutuhannya. Ia hanya akan menyampaikan kebutuhannya kepada Allah dalam shalat dan doanya. Allah telah menjanjikan kepada para penyembah-Nya yang demikian bahwa Allah akan memenuhi hatinya dengan rasa qana’ah. Imam Shadiq as bersabda: Dalam Taurat telah dituliskan demikian:
 یابن آدم تفرغ لعبادتی املا قلبک غنا21 Wahai anak-anak Adam, putuskanlah dirimu dari segala sesuatu untuk menyembah-Ku agar Aku mememuhi hatimu dengan qana’ah.
 

f. Memuliakan manusia di dunia
Imam Ali as bersabda: Sering sekali manusia yang memiliki kedudukan mulia menjadi hina di mata orang lain karena ia memiliki akhlak yang buruk dan sering sekali manusia yang tidak memiliki kedudukan apa pun tetapi mulia di orang lain karena ia memiliki akhlak yang mulia. [22]
 

g. Memperbaiki kedudukan sosial dan dicintai oleh orang lain.
Amirul Mukminin as ebrsabda: Sering sekali manusia yang tidak memiliki apa-apa memperoleh maqam yang tinggi disebabkan akhlaknya yang mulia. [23]
 Dan dalam hadis yang lain beliau bersabda: Barang siapa memiliki akhlak yang mulia maka semakin banyak orang yang menyukainya. [24]
 

h. Memakmurkan bumi dan memanjangkan umur.
Imam Shadiq as bersabda: Sungguh, perbuatan baik dan akhlak mulia akan memakmurkan bumi dan memanjangkan umur manusia. [25]
 

2. Pengaruh ruhani.
 

a. Memimpin menuju keselamatan dan shirathal mustaqim.
Ketika menjelaskan tentang pengaruh akhlak mulia, Imam Ali as bersabda:
 

لو کنا لا نرجوا جنه و لا تخشی نارا و لا ثوابا و لا عقابا لکن ینبغی لنا ان نطالب بمکارم الاخلاق فانها مما تدل علی سبیل النجاح [26]
 

 Seandainya kita tidak berharap dengan surga dan pahala akhirat dan kita tidak takut akan api dan azab Jahannam, tetaplah pantas kita berusaha memiliki akhlak mulia; sebab akhlak mulia adalah sesuatu yag dapat memimpin kita kepada keselamatan.
 

b. Dicintai Allah.
Imam Shadiq as bersabda: Sudah seharusnya kalian menghiasi diri engan akhlak mulia, sebab Allah menyukainya. [27] Dan barag siapa yang memiliki akhlak mulia ini, maka Allah juga akan mencintainya.
 

c. Menciptakan hubungan dengan Allah dan qurb ilallah.
Rasulullah saww bersabda: Allah swt telah menjadikan akhlak mulia sebagai perantara antara diri-Nya dan hamba-Nya. Jika salah satu dari kalian memiliki dan mengamalkan sebuah akhlak mulia maka ia akan terhubung dengan Allah swt. [28]
 

d. Mensucikan ruh.
Amirul Mukminin as bersabda: Allah telah mewajibkan iman sehingga manusia suci dari kekotoran syirik dan Allah telah mewajibkan shalat agar manusia suci dari kesombongan. [29]
 

e. Tameng dalam menghadapi kefasikan dan kemungkaran.
Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah manusia dari kefasikan dan kemugkaran. [30]
 

f. Ketenangan ruh dan keyakinan hati.
 

الا بذکر الله تطمئن القلوب [31]
 

 Sesungguhnya dengan mengingat Allah maka hati menjadi tenang.
 

3. Pengaruh ukhrawi.
Selain semua pengaruh materi dan ruhani, akhalk yang mulia juga memiliki pengaruh dalam keselamatan ukhrawi sebagaimana telah dijelaskan dalam al-Qur’an dan riwayat.
 

a. Pahala terbaik di akhirat.
Dalam al-Qur’an, Allah swt bersabda: Barang siapa yang melakukan perbuatan baik…ia akan mendapatkan pahala terbaik di akhirat kelak. [32]
 

b. Teman di dalam kubur.
Imam Shadiq as bersabda: Ketika seorang mukmin dibaringkan dalam kubur maka 6 sosok dengan wajah bersinar juga turut masuk ke dalam kubur dan mengelilinginya. Salah satu di antara mereka wajahnya sangat bersinar. Sang mukmin bertanya: Siapakah anda? Masing-masing mereka menjawab: Shalat, zakat, haji, umroh dan kebaikan yang kau lakukan kepada mukmin lainnya. Kemudian ia bertanya kepada sosok yang wajahnya paling bersinar: Siapakah kau? Ia menjawab: Wilayah kepada ahlul bait Nabi. [33]
 

c. Terlindung di mahsyar.
 
 Dalam al-Qur’an, Allah swt bersabda: Barang siapa yang melakukan perbuatan baik maka ia akan melihat balasan yang lebih baik dari itu dan ia akan terlindung dari ketakutan dan kesulitan hari kiamat. [34]
 

d. Masuk ke dalam surga.
Imam ali as bersabda: Harga surga adalah amal shaleh. [35]
 
 Dengan memperhatikan beberapa pengaruh akhlak mulia ini, maka jelaslah bagi kita bagaimana pentingnya menghiasi diri dengan akhlak mulia.
 

CATATAN :
 
1 Surah Jum’ah: 2.
 2 Mizanul Hikmah, jilid 3, hal. 149, hadis 5058, Muhammadi Rey Syahri, Daftar Tablighat Islami, cetakan 2, hal. 67.
 3 Akhlak 3, salah satu karya dari Imam Khomeini ra, hal. 58, disediakan oleh Markaz Tadwin va Nasr-e Mutun-e Darsi-ye Hauzah, cetakan Danesy Hauzah, cetakan 1, hal. 82.
 4 Surah Hud: 75.
 5 Surah Qalam: 4.
 6 Surah al-Imran: 159.
 7 Surah al-Baqarah: 148.
 8 Surah al-Imran: 133.
 9 Surah az-Zaariyat: 56.
 10 Surah al-Baqarah: 30.
 11 Surah al-A’raf: 179.
 12 Akhlak dar Qur’an, jilid 1, hal. 23, Makarim Syirazi, cetakan 1 thn 77, Madrasah Imam Ali bin Abi Thalib, sesuai kutipan buku Tanbihul Khawatir, hal. 362.
 13 Surah al-Qalam: 4.
 14 Surah al-A’raf: 96.
 15 Surah an-Nahl: 97.
 16 Surah ar-Ra’du: 28.
 17 Biharul Anwar, jilid 96, hal. 255, Allamah Majlisi, Maktab Islamiah, cetakan 2, 1364, Tehran.
 18 Mizanul Hikmah, jilid 2, hal. 266, hadis 3273.
 19 Tasniful Gururul Hikam, hal. 255, hadis 5383, Abdul Wahid Amidi, Daftar Tablighat, cetakan 1, tanpa tahun.
 20 Nahjul Balaghah, Kalamatul Qishar, ucapan ke-244, hal. 1197, Faidhul Islam, 1366, cetakan Faidhul Islam.
 21 Ushul Kafi, jilid 2, hal. 83, Almarhum Kulaini, cetakan Makatabul Shadiq, Tehran, cetakan 2, 1381.
 22 Biharul Anwar, jilid 71, hal. 396, Bab Husnul Khulq, hal. 79.
 23 Tasniful Gururul Hikam wa Dararul Kalam, hal. 255, hadis 5388, Abdul Wahid Amidi, Daftar Tablighat, cetakan 1.
 24 Idem, hal. 255, hadis 5375.
 25 Biharul Anwar, jilid 71, hal. 395.
 26 Mizanul Hikmah, jilid 3, hal. 146, Makarim Syirazi.
 27 Biharul Anwar, jilid 3, hal. 146, hadis 5044.
 28 Akhlak dar Qur’an, jilid 1, hal. 23, Makarim Syirazi.
 29 Nahjul Balaghah, Kalamatul Qishar, ucapan 244, hal. 1197.
 30 Surah Ankabut: 45.
 31 .Surah ar-Ra’du: 28.
 32. Surah an-Nahl: 97.
 33. Biharul Anwar, jilid 6, hal. 235.
 34. Surah an-Naml: 89.
 35. Ghururul Hikam, hal. 154, hadis 2782.