Akhlak Ahlulbait: Teladan yang Menghidupkan
Sejarah mencatat betapa Ahlulbait tidak hanya mengucapkan etika ini, tetapi mewujudkannya dalam perilaku yang memikat hati manusia.
Dikisahkan bahwa suatu hari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bepergian bersama seorang Yahudi. Ketika tiba di persimpangan, Sayidina Ali as justru mengikuti sahabat perjalanannya itu beberapa langkah walaupun jalannya berbeda.
Orang Yahudi itu bertanya dengan heran,
“Wahai Abul Hasan, bukankah jalan Anda ke arah lain? Apakah Anda mengubah tujuan?”
Imam Ali as menjawab dengan penuh kelembutan,
“Rasulullah ﷺ berpesan kepada kami: Jika kalian bepergian dengan seseorang, maka salah satu haknya atas kalian adalah mengantarnya hingga ia merasa aman di jalan yang akan ia tempuh.”
Kehalusan akhlak ini mengguncang batin lelaki Yahudi tersebut. Ia berkata,
“Ulurkan tanganmu wahai Abul Hasan. Akhlak seperti ini tidak lahir dari ajaran yang salah.”
Dia kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat.
Kisah ini bukan anekdot romantis. Ia adalah bukti bahwa persahabatan, bila dijalani sesuai tuntunan Ilahi, mampu membuka pintu-pintu hidayah.

