Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Artikel

Fathimah az Zahra as
Pemikiran dan Teladan Politik Sayyidah Fatimah Azzahra: Relevansi dan Inspirasi untuk Kehidupan Kontemporer” (1)

Pemikiran dan Teladan Politik Sayyidah Fatimah Azzahra: Relevansi dan Inspirasi untuk Kehidupan Kontemporer” (1)

Dengan meneladani Sayyidah Fatimah, kita belajar untuk menjadi pribadi yang berani, mandiri, dan siap berjuang untuk kebenaran, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, maupun dalam konteks politik global.

Al Qur'an Al Karim
Ketika Al Qur’an Terlontar Dari Mulut Pendurjana

Ketika Al Qur’an Terlontar Dari Mulut Pendurjana

Dalam berbagai kesempatan, tidak jarang kita menyaksikan bagaimana, manusia-manusia bejat yang seluruh wujudnya terlumuri oleh kekotoran kekafiran, kefasikan dan kemunafikan melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an demi membela kebejatan dan kesesatannya. Al Qur’an mereka jadikan alat untuk mendukung penentangannya kepada Al Qur’an (sendiri). Tentu setelah “memperkosa” ayat-ayat suci Al Qur’an dengan pemaknaan menyimpang.

Filsafat & Irfan
Induksi dalam Perspektif Gradasi Wujud (6)

Induksi dalam Perspektif Gradasi Wujud (6)

Berikutnya adalah konsep al-‘aql al-kulli atau Akal Universal dalam filsafat Sadra. Ini merupakan prinsip intelektif kosmik yang menjadi sumber dan horizon kesatuan pengetahuan. Akal Universal ini adalah realitas intermedial antara Yang Mutlak dan dunia partikular, dan merupakan wadah bagi forma-forma universal dan prinsip-prinsip eksistensial yang mendasari keteraturan kosmos.   

Keluarga & Masyarakat
Kebahagiaan dalam Islam (2)

Kebahagiaan dalam Islam (2)

Dengan demikian, Islam memandang kebahagiaan moral dan eksistensial sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dunia dan akhirat bukanlah dua realitas yang berlawanan, melainkan dua tingkat eksistensi yang saling melengkapi. Kebahagiaan hakiki adalah kesinambungan ruhani yang menemukan puncaknya di akhirat, ketika manusia berjumpa dengan Allah   

Filsafat & Irfan
Induksi dalam Perspektif Gradasi Wujud (5)

Induksi dalam Perspektif Gradasi Wujud (5)

Prinsip keempat dalam filsafat Sadra adalah ashalat al-wujud (أصالة الوجود) atau “primordialitas wujud” . Prinsip ini menyatakan bahwa wujud atau eksistensi adalah realitas primer dan sejati, sedangkan mahiyah atau esensi bersifat sekunder dan hanya konsep mental belaka. Dalam pandangan ini, yang benar-benar ada dan real di dunia luar adalah wujud itu sendiri, bukan esensi-esensi seperti “manusia”, “pohon”, atau “batu”.   

Keluarga & Masyarakat
Kebahagiaan dalam Islam (1)

Kebahagiaan dalam Islam (1)

Dengan demikian, Islam memandang kebahagiaan moral dan eksistensial sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dunia dan akhirat bukanlah dua realitas yang berlawanan, melainkan dua tingkat eksistensi yang saling melengkapi. Kebahagiaan hakiki adalah kesinambungan ruhani yang menemukan puncaknya di akhirat, ketika manusia berjumpa dengan Allah

Filsafat & Irfan
Induksi dalam Perspektif Gradasi Wujud (4)

Induksi dalam Perspektif Gradasi Wujud (4)

Prinsip ketiga yang revolusioner dalam filsafat Sadra adalah al-harakah al-jawhariyyah atau gerak substansial. Berbeda dengan filsuf sebelumnya yang hanya mengakui gerak aksidental (perubahan sifat-sifat), Sadra berpendapat bahwa substansi atau esensi segala sesuatu juga bergerak dan bertransformasi menuju kesempurnaan. Ini berlaku pula bagi pengetahuan, yang tidak bersifat statis melainkan dinamis dan evolutif.   

Keluarga & Masyarakat
Kebahagiaan dan Kesempurnaan Manusia (2)

Kebahagiaan dan Kesempurnaan Manusia (2)

Ruh yang berasal dari Allah itu hanya akan bahagia bila kembali mendekat kepada-Nya. Dengan kata lain, ruh adalah hakikat manusia yang berasal dari Allah (inna lillāh), yang setelah melalui perjalanan turun ke alam materi, menetap sementara di dunia, lalu kebahagiaannya terletak pada kembalinya kepada asalnya.

Keluarga & Masyarakat
Kebahagiaan dan Kesempurnaan Manusia (1)

Kebahagiaan dan Kesempurnaan Manusia (1)

Dengan demikian, kebahagiaan dan kesempurnaan manusia dalam perspektif Islam bukanlah dua hal yang terpisah, melainkan saling berkaitan. Kesempurnaan ruhani dan jasmani yang seimbang, disertai penghambaan kepada Allah, merupakan jalan menuju kebahagiaan hakiki yang abadi.   

Filsafat & Irfan
Induksi dalam Perspektif Gradasi Wujud (3)

Induksi dalam Perspektif Gradasi Wujud (3)

Tulisan ini adalah suatu upaya , yang bermula dari sebuah gagasan, barangkali dalam konsep gradasional eksistensi , nilai kebenaran bagi induksi tidak mutlak nol (salah total), atau satu (benar total). Barangkali, letak yang lebih baik, benar dan indah dari jawaban masalah ini adalah menerima sifat alamiah induksi sebagai bagian dari gradasional kebenaran yang tidak lain adalah manifestasi atau implikasi dari sifat gradasional eksistensi.