Artikel
-
Al Qur'an Al Karim
Artikel: 551, Kategori: 4 -
Akidah
Artikel: 44, Kategori: 5 -
Rasulullah & Ahlulbait
Artikel: 325, Kategori: 15 -
Hadits & Ilmu Hadits
Artikel: 7, Kategori: 4 -
Fiqih & Ushul Fiqih
Artikel: 15, Kategori: 2 -
Sejarah & Biografi
Artikel: 98, Kategori: 3 -
Bahasa & Sastra
Artikel: 11, Kategori: 2 -
Keluarga & Masyarakat
Artikel: 1626, Kategori: 3 -
Akhlak & Doa
Artikel: 233, Kategori: 3 -
Filsafat & Irfan
Artikel: 271

Sebuah Momen Di Padang Cinta (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Dimitri Mahayana
Imam Husain as adalah juga mewarisi Khalilullah. Ia adalah Cinta yang mengalahkan segala. Sebagaimana Nabi Ibrāhīm menjadi khalīlullāh (QS. An-Nisā’ 4:125), Imam al-Ḥusain mewarisi cinta suci yang mengalahkan segalanya. Ketika seluruh tubuh beliau sudah berlumuran darah.

PARADOKS 1 DAN 10 MUHARAM
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
1 Muharam umat Muhammad berpesta kembang api. 10 Muharam keluarga Muhammad dikepung api. 1 Muharam umat Muhammad menyantuni anak yatim. 10 Muharam putra-putri Muhammad dijadikan yatim.

Ali Asghar dan Pemenang Tanpa Sorak: Saat Fiksi Kejam Menyentuh Realita Kudus Karbala (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Suroyya Solehah Zainal, Lc. M.A
Ali Asghar bin Husain juga mengajarkan bahwa menjadi penolong agama tidak bergantung pada usia—bahkan seorang bayi pun mampu menjadi cahaya abadi dalam perjuangan suci. Ia tidak memiliki pedang, tidak mampu berbicara, namun seluruh keberadaannya menjadi hujjah yang membungkam kezaliman. Imam Husain mempersembahkannya bukan karena kelemahan, melainkan karena cinta sejati menuntut pengorbanan atas sesuatu yang paling dicintai.

Sebuah Momen Di Padang Cinta (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Dimitri Mahayana
Ketika Raghib al-Isfahani menjelaskan dalam Mufradāt Alfāẓ al-Qur’ān bahwa ṣaḥāba bukan sekadar pertemanan biasa, melainkan “kebersamaan fisik atau spiritual yang melahirkan kesetiaan” (bab ṣ-ḥ-b), maka para sahabat Imam al-Ḥusain ‘alayhissalām adalah manifestasi hidup dari makna itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya hadir bersamanya, tetapi juga mencurahkan jiwa dan raga demi kebenaran yang dibawanya.

Ali Asghar dan Pemenang Tanpa Sorak: Saat Fiksi Kejam Menyentuh Realita Kudus Karbala (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Suroyya Solehah Zainal, Lc. M.A
Di era digital saat ini, kekuatan fiksi semakin menancap dalam benak masyarakat. Tayangan Squid Game menjadi fenomena global setelah dirilis kembali pada 27 Juni 2025—bukan hanya karena ketegangan permainannya, tetapi karena berhasil menggambarkan penderitaan, dilema moral, dan perjuangan hidup dalam balutan permainan yang kejam. Di musim ketiganya, Sky Squid Game menyuguhkan kisah dramatis tentang pengorbanan, pilihan, dan makna kemanusiaan yang dibungkus dalam alur penuh darah dan air mata. Salah satu adegan paling menyentuh adalah ketika Jun Hee, pemain nomor 222, memilih mengorbankan hidupnya agar anaknya diselamatkan—adegan ini mampu mengguncang perasaan penonton.

MUHARRAM: ANTARA MERIAH DAN MERAH
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Cinta sejati, kata Ibnu Arabi, “Hanya bisa dirasakan oleh peneguknya. Siapa pun, yang belum pernah merasakan seteguk saja air cinta, pasti belum pernah mengenalnya. Ketahuilah, cinta adalah minuman yang tak pernah memuaskan pecandunya.” Husain melakukan sacrifice demi menyelamatkan cinta sejati. Cinta telah melahirkan semangat heroik menentang kezaliman.

Pesan Pahlawan-pahlawan Kecil Karbala Idola Kita
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- erfan.ir
Anak-anak dan remaja-remaja hari ini hendaknya mengerahkan seluruh usaha untuk membuktikan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki sebagai anak-anak Muslim. Dan juga hendaknya mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjadi generasi penerus bangsa yang diharapkan dan mampu membangun bangsa dan negara ini dengan lebih baik lagi.

Asyura telah Mengukir Semangat Juang dan Cinta (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- iribindonesia
Jelasnya, jika Imam Husein as, yang bagaimanapun juga dikenal di sebagian besar dunia Islam saat itu, sebagai simbol kebenaran, berbaiat dan menerima pemerintahan Yazid, maka akan terbukalah pintu lebar-lebar bagi para penguasa sesat ini untuk menghancurkan Islam dari dalam. Sebagaimana hal itu telah dilakukan sedikit banyak oleh para penguasa sebelumnya. Dalam rangka membendung kekuatan jahat inilah, maka Imam Husein as bangkit, menciptakan benteng yang kokoh kuat, mempertahankan kesucian agama Islam ini. Untuk itulah dikenal kalimat yang mengatakan: "Islam itu berasal dari Muhammad Saw, akan tetapi kekal berkat perjuangan Imam Husein as".

Asyura telah Mengukir Semangat Juang dan Cinta (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- irib
Imam Husein telah gugur. Akan tetapi berkat semburan darah-darah suci di Karbala ini, mentari Islam tetap bersinar dengan terangnya. Salam atas Husein, cucu rasul. Salam atas Husein putra Ali dan Fatimah. Salam atas Husein, penghulu pemuda ahli surga. Salam atas Husein, dan atas putra-putra Husein, dan sahabat-sahabat Husein.

Imam Husein as Adalah Ruh Kemanusiaan (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- irib indonesia
Namun selang beberapa waktu kemudian, para pecinta Imam Husein as kembali membangun makam manusia suci itu berduyun-duyun datang berziarah ke sana. Karbala kembali menjadi tempat lalu-lalang manusia-manusia merdeka. Karbala laksana lingkaran berkilau, yang dipadati oleh para pecinta dan pengikut Imam Husein as.