Sejarah & Biografi
-
Sejarah Syi'ah
Artikel: 195 -
Tokoh-tokoh Islam
Artikel: 108 -
Kajian
Artikel: 18
Dinasti Idrisiyyah (9)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Muhammad bin Muhammad Idrisi, dikenal sebagai Syarif Idrisi adalah seorang ahli geografi abad ke-5 dan ke-6 Hijriah, keturunan dari Bani Hammud Andalusia dan juga keturunan dari keluarga Idrisiyyah.
Dinasti Idrisiyyah (8)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Idrisiyah memerintah di ujung barat Maroko yang mencakup wilayah-wilayah dari dua negara saat ini, yaitu Maroko dan Aljazair.[64]
Dinasti Idrisiyyah (7)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Khawarij adalah salah satu negara tetangga dari Idrisiyyah yang memiliki hubungan bersitegang dengan mereka karena alasan kepercayaan dan politik. Idris II bersikap keras terhadap Khawarij dan anaknya juga memiliki hubungan yang rumit dengan mereka.[58] Perselisihan antara Khawarij dan Idrisiyyah berlanjut hingga akhir periode pertama pemerintahan Idrisiyyah dan pada kesempatan lainnya, selama masa pemerintahan Ali bin Umar bin Idris, sebagian ibu kota Idrisiyyah jatuh ke tangan Khawarij.
Penghancuran Jannat Al-Baqi
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta
Makam Al-Mualla di Makkah yang mencakup makam Sayyida Khadijah binti Khuwailid (a), istri Nabi (s), makam Amina binti Wahab, ibu Nabi (saw) ), makam Abu Thalib, ayah Imam Ali as, dan makam Abdul Muthalib, kakek Nabi (saw)
Dinasti Idrisiyyah (6)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Idris bin Abdullah bin Hasan Mutsanna, salah seorang keturunan Imam Hasan Mujtaba as, adalah pendiri dan penguasa pertama dari Dinasti Idrisiyyah. Dia digambarkan sebagai pribadi yang baik, berbudi, ramah, adil, berani, dermawan dan seorang penyair.[52]
Dinasti Idrisiyyah (5)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Sejarah pemerintahan Idrisiyah dibagi menjadi dua periode: Periode pertama adalah zaman kejayaan dan pemerintahan, sedangkan periode kedua adalah masa penyebaran dan upaya-upaya yang tidak berhasil untuk mendapatkan kembali kekuasaan, yang akhirnya berakhir dengan keruntuhan.[44]
Dinasti Idrisiyyah (4)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Titik awal berdirinya pemerintahan Idrisiyyah adalah migrasi Idris bin Abdullah ke Maroko. Ia adalah seorang yang selamat dari peristiwa Fakh,[34] secara sembunyi-sembunyi berangkat dengan berperan sebagai budak bernama Rasyid yang sebenarnya adalah budaknya sendiri,[35] bersama dengan sebuah karavan perdagangan dari Madinah ke Mesir dan kemudian menuju Maroko.[36] Rasyid diyakini memiliki peran penting dalam pendirian dan penguatan negara Alawi Idrisiyyah.[37]
Dinasti Idrisiyyah (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Menurut sejarawan dan ahli peradaban Maroko, sistem pemerintahan Idrisiyyah dianggap sebagai jenis pemerintahan yang paling mirip dengan kepemimpinan Imam dalam Islam.[16] Berdasarkan laporan ini, mereka tidak menekan rakyat dengan kekuatan militer yang represif atau tipu daya; sebaliknya, popularitas mereka di kalangan rakyat disebabkan oleh kecakapan mereka serta hubungan kekerabatan mereka dengan Nabi Islam saw. Dalam struktur politik Idrisiyyah, kekuasaan tidak terpusat pada Imam, melainkan sistem politik bersifat musyawarah di mana para tokoh dan sesepuh kabilah memiliki peran dalam pengambilan keputusan pemerintah, sehingga rakyat merasa terlibat dalam pemerintahan. Hubungan yang baik ini dengan rakyat menyebabkan kelompok-kelompok yang menentang mereka melemah.[17]
Dinasti Idrisiyyah (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Pengaruh Idrisiyyah dianggap sangat kuat dan penting dalam bidang budaya dan peradaban, di mana disebutkan bahwa peradaban Maghrib pada periode ini mengalami kemakmuran besar.[5] Masjid dan Universitas Al-Qarawiyyin tercatat dalam Guinness World Records sebagai universitas tertua yang masih beroperasi di dunia[6] didirikan pada masa Idrisiyyah.
Dinasti Idrisiyyah (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Muhammad bin Alawi al-Alawi: Seorang fukaha Maliki pada abad ke-15 Hijriah dan merupakan kritikus terhadap Wahabisme.[80] Muhammad bin Ali Idrisi: Salah satu anggota keluarga Idrisiyyah yang berhasil mendirikan pemerintahan pada abad ke-14 Hijriah di beberapa bagian Semenanjung Arab yang dikenal sebagai Pemerintahan Idrisiyyah.
Zabur
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Zabur (bahasa Arab:الزبور) merupakan kitab samawi yang diturunkan kepada Nabi Daud as. Kitab tersebut tidak mengandung syariat atau hukum-hukum terbaru, akan tetapi mengandung nasihat-nasihat, doa-doa, dan munajat-munajat. Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an, dikarenakan Nabi Daud as memiliki Zabur, beliau digolongkan sebagai salah satu nabi terbaik.
Sejarah Fikih Politik Syiah (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitri, LC.
Pada periode ini, selain kebijakan dan peringatan yang ditulis, masalah pembentukan dan lokasi majelis fakih juga dibahas, dan risalah-risalah dalam bidang tersebut mulai muncul. Beberapa masalah politik fikih yang belum pernah terjadi sebelumnya juga dibahas, termasuk:
Sejarah Fikih Politik Syiah (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitri, LC.
Sejarah Fikih Politik Syiah belum menunjukkan perkembangan yang mencolok karena keterbatasan komunitas Syiah dalam mencapai kekuasaan politik sepanjang sejarah Islam. Meskipun ada perbedaan dalam fikih antara “fikih Imamiah” dan “fikih Ahlul Sunnah” serta usaha untuk mengembangkannya, fikih politik Syiah belum sepenuhnya berkembang dengan jelas.
Perjanjian Hudaibiyah 3
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Gencatan senjata antar kedua belah pihak selama 10 tahun supaya masyarakat hidup dengan aman dan damai. [33] Tahun itu kaum muslimin tidak diperbolehkan mengunjungi Baitullah, mereka harus pulang ke Madinah. Tahun berikutnya baru boleh kembali ke Mekkah untuk ibadah umrah. Dengan syarat, tidak membawa senjata kecuali yang biasa dibawa sehari-hari, dan diijinkan tinggal tidak lebih dari 3 hari. Selama 3 hari itu kaum Quraisy akan meninggalkan kota Mekkah.
Perjanjian Hudaibiyah 2
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Quraisy memerintah Mukriz bin Hafash, seorang yang dikenal pemberani dan nekad, beserta empat puluh sampai lima puluhan orang berkuda menyusul rombongan muslim untuk menggertak mereka. Bahkan mereka diharap bisa menangkap seorang muslim dan diserahkan ke pihak Quraisy untuk dijadikan sandera.
Perjanjian Hudaibiyah 1
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Perjanjian Hudaibiyah (bahasa Arab:صلح الحديبية) adalah sebuah perjanjian damai antara pihak muslimin dengan musyrikin Mekkah. Perjanjian ini ditandatangani di daerah Hudaibiyah pada tahun ke-6 H/627. Peristiwa ini direkam dalam surah Al-Fath.
Hari Kedua Puluh Lima Zulqaidah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta
Kami menukil dari sanad Ali bin Yahya Al-Khayyath, dan kami telah menyebutkan bahwa di antara sejumlah yang kami ceritakan darinya dari sanad yang disebutkan oleh Abdurrahman as-Sulami dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as, shalawat Allah Swt tercurahkan atasnya, beliau berkata: “Sungguh rahmat pertama yang turun dari langit ke bumi yakni pada hari 25 Zulqaidah.
Sejarah dan Perkembangan Kalender Hijriah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Mochammad Ahdi Nadhiva
Berbeda dengan Ricklefs, Sejarawan Anthony Reid di buku Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid II (1939) justru memandang fenomena ini sebagai sebuah “gimick” kekuasaan. Ia menyebut jika perubahan kalender itu bagian dari ambisi Sultan dalam menyiapkan peralihan kuasa dari Jawa Timur ke Jawa Tengah. Dari pesisir ke pedalaman.
Asal-Usul Tulisan (Rasm) Arab
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muthoharoh
- Sumber:
- Disadur dari Tārīkh al-Qur`ān, ‘Abdu al-Ṣabūr Syāhīn dan Wikipedia Abjad Ibrani Kuno.
Lantas huruf seperti apa tulisan itu? Dalam Riwayat mengatakan bentuk tulisan persis seperti huruf hijaiyah yang terdapat dalam mushaf sekarang ini. Hal itu merupakan tauqīfī yang berasal dari Allah Ṣubḥānahū Wa ta’ālā. Dalam tataran keislaman, sumber berbentuk riwayat perlu ditelisik keabsahannya sebab dalam riwayat kemungkinan mengandung israiliyat.
Baghdad: Kota Intelektual dan Kebangkitan Islam
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Akhmad Gunawan Wibisono
- Sumber:
- alif.id
Selain itu, Baghdad juga menjadi Place of Knowledge pasca runtuhnya perpustakaan Alexandria pada abad ke 3 SM. Jika peradaban Yunani memiliki tempat ikonik berupa perpustakaan besar yang berisi papirus-papirus dari intelek Ancient Greek. Baghdad mentereng dengan Baitul Hikmah sebagai tempat pergolakan ilmu pengetahuan.