42%

Bagian Ke-10

Lebih Rasional dengan Puak Materialis

Obrolan antara ayah dan anak itu semakin jauh mengajak kita memasuki pemahaman yang rasional tentang Sang Pencipta dan penciptaan. Kendati sang anak baru memasuki usia remaja, namun dengan kemasan simpel dan mudah, sang ayah mampu menyuguhkan masalah penting dan “berat” ketuhanan. Sedemikian sehingga sang anak dengan mudah dapat memahami apa yang disampaikan ayahnya. Gaya dan pendekatan yang dilakukan oleh sang ayah, membuktikan lalu menggugurkan. Sepanjang ini, di antara mereka telah terjalin dialog yang membuktikan tentang kemestian keberadaan Pencipta dan setelah itu, kita diajak lebih jeluk, mengugurkan pandangan dunia materialisme. Dengan cara rasional dan ilmiah, sang ayah menerangkan bagaimana rapuhnya pandangan dan klaim puak materialisme.

S Dad! Saya masih terkesima oleh penalaran ilmiah dalam menolak anggapan dan konsep bahwa dunia ini tercipta secara kebetulan. Keyakinan akan keberadaan Tuhan merupakan sesuatu yang terbuka untuk didiskusikan, segala puji bagi-Nya. Kini saya sudah cukup familiar dengan kesalahan dan kerancuan puak-puak materialis. Dad! Sudikah Anda menjelaskan tentang teori lain puak materialis dan gagasan mereka tentan keberadaan abadi materi yang mengklaim bahwa tiada pencipta bagi alam semesta ini?

D Of course, son! Mereka mengklaim bahwa alam semesta ini telah ada semenjak dulu sehingga tidak ada lagi pertanyaan ihwal siapa penciptanya karena, sebagamana yang mereka kira, tiada waktu yang tiada sepanjang sejarah. Artinya alam semesta ini bersifat abadi. Anggapan ini tiada lain kecuali sebuah asumsi lantaran mereka tidak memiliki bukti yang menegaskan bahwa alam semesta ini telah ada semenjak dulu!

S Benar Dad! Apa yang menjadi argumen mereka?

D Saya katakan kepadamu; mereka tidak memiliki dalil dan argumen; sebaliknya, dalil yang mereka ajukan bertentangan dengan klaim mereka sendiri. Secara ilmiah, usia alam semesta ini kurang lebih miliaran tahun lamanya bermakna bahwa pada permulaannya ia tidak ada dan kemudian tercipta. Apakah maksud dari ucapan ini selain: “Ia berusia X tahun lamanya?

S Tepat sekali… Jika kita mengajukan sebuah usia untuk semesta, maka hal itu berarti ia harus memiliki permulaan.

D Hal itu juga berarti bahwa alam semesta itu tidak abadi.

S Tentu saja! Dan apabila harus ada seorang Pencipta dan pencipta itu adalah Tuhan YMK. But Dad! Apakah ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa alam semesta ini tidak abadi?

D Yes son! Ilmu Fisika menyediakan kita dengan argumen rasional. Thermal Dynamics membuktikan bahwa unsur pokok alam semesta ini kehilangan energy mereka secara gradual dan hal ini berujung pada suatu hari dimana seluruh makhluk mendekati temperatur nol. Pada saat itu, tidak akan energi dan gerakan sama sekali. Tidak aka nada jalan keluar dari situasi semacam ini lantaran kehilangan energi secara gradual seiring berlalunya waktu. Hal ini membuktikan bahwa alam semesta ini tidak abadi. Jika memang demikian, ia telah mencapai temperatur nol semenjak dulu. Matahari yang membakar, bintang-gemintang yang gemerlapan, dan bumi yang menghampar yang berisikan bentuk beragam kehidupan merupakan bukti nyata bahwa alam semesta ini bermula dari sebuah momen yang spesifik. Dengan demikian terdapat kejadian di antara kejadian dan hal ini menandakan keharusan permulaan bagi alam semesta dan yang memulai keberadaan alam semesta ini haruslah Abadi, Pencipta Bijak, Yang meliputi segala sesuati. Kekuasaannya tiada terbatas dan Dialah yang seharusnya menciptakan semesta ini.

S Segala Puji bagi Allah… “Kebenaran tiba.”

D “dan binasalah kebatilan.”

S Sebenarnya kemajuan sains dapat menjadikan seorang beriman dan menuntun manusia untuk semakin dekat kepada Allah Swt… Darimana Anda temukan argumen ini, Dad?

D Dari bab yang sama dari buku “The Manifestation of God in Modern Science.” Frank Alen yang telah menulis bab ini.

S Jazahullah Khairan Jaza! Alangkah besar khidmat yang ia berikan dalam membantah klaim-klaim kaum materialis tentang keabadian alam semesta dan penciptaannya secara kebetulan. But Dad! Apakah buku ini bertalian dengan argumen keteraturan?

D Yes… Pengarang yang sama mendiskusikan aspek universal argumen keteraturan dan menyimpulkan bahwa harus ada Pencipta bagi alam semesta. Ia berkata: “Bumi menyediakan lingkungan yang sesuai untuk dihidupi yang tidak dapat tersedia semata karena sebuah persitiwa kebetulan. Bumi merupakan sebuah bulatan yang tergantung di angkasa berputar di sekelilingnya yang merupakan hasil dari pergantian siang dan malam; ia juga berputar mengelilingi matahari sekali dalam setahun yang merupakan hasil dari pergantian musim. Bumi dibungkus oleh gas yang diperlukan oleh seluruh bentuk kehidupan, berada 500 mil di atas bumi. Ketebalan tutupan-gas yang melindungi ktia dari serangan mematikan meteor-meteor yang memiliki kecepatan lebih dari 30 mil per menit. Ketebalan tutupan-gas tersebut menghalangi meteor-meteor tersebut sehingga tidak sampai ke permukaan bumi. Tutupan-gas itu juga menjaga temperatur bumi supaya sesuai dengan kondisi kehidupan makhluk bumi. Ia juga membawa uap air dari samudera-samudera ke daerah-daerah kering untuk menyuburkan tanah bagi makhluk-makhluk di daerah tersebut. Air hujan yang menjadi sumber air segar yang tanpanya bumi akan menjadi sebuah sahara kering tanpa adanya tanda-tanda kehidupan. Kesimpulannya, samudera-samudera dan atmosfer saling melengkapi satu dengan yang lain untuk menciptakan keseimbangan di alam semesta. Air memiliki empat khasiat yang melindungi kehidupan di samudera, danau-danau, dan sungai-sungai khususnya ketika musim dingin berlangsung lama dan sangat dingin. Air mengisap sejumlah besar oksigen ketika temperaturnya rendah. Kepadatan air mencapai tingkat maksimumnya pada poin empat derajat Celsius. Kita juga tahu bahwa kepadatan es adalah kurang dari kepadatan air yang membuat bentukan es di danau dan sungai terapung di atas permukaan air karena bebannya lebih ringan dari air. Lalu air memelihara temperaturnya membuat kehidupan yang terdapat di bawahnya menjadi mungkin yang merupakan daerah yang sangat dingin. Ketika air membeku, sejumlah besar panas terlepaskan yang membantu melindungi makhluk hidup yang terdapat di laut. Bagian kering bumi sesuai dan layak bagi banyak makhluk hidup. Tanah mengandung beberapa elemen yang diserap oleh tanaman dan mentransformasinya menjadi beragam tipe nutrisi yang dibutuhkan oleh hewan-hewan. Inilah alasan di balik munculnya peradaban dan kemunculan seni dan industry di muka bumi. Sebagai kesimpulannya, bumi diciptakan dalam bentuk yang terbaik untuk kehidupan. Tanpa syak bahwa semua hal ini dirancang oleh Pencipta yang Mahir dan Bijak. Tidak masuk akal menyebut semua hal ini merupakan sebuah kebetulan atau ada secra acak. Asyia (salah seorang nabi kaum Yahudi) benar tatkala ia berkata kalimat berikut ini dan ditujukan kepada Tuhan: “Dia tidak menciptakan hal ini tanpa tujuan; bumi ini diciptakan dan dimunculkan untuk para makhluk.”

Sebagian orang mengolok-ngolok ukuran bumi dibandingkan dengan angkasa yang mengelilinginya. Jika bumi lebih kecil dari bentuknya sekarang, misalnya sama dengan ukuran bulan atau diameternya seperempat diameter bumi yang sekarang, ia tidak akan mampu menjaga atmosfer di sekelilingnya dan kelembaban air; suhu udara akan mencapai sebuah derajat dimana tidak ada satu pun makhluk hidup yang dapat survive. Di sisi lain, jika diameter bumi lebih besar dua kali lipat dari diameter bumi sekarang, permukaan akan melebar hingga empat kali dari ukuran sekarang dan akibatnya akan bertambah dua kali lipat gravitasinya. Sebagai hasilnya, tinggi atmosfer akan berkurang dan tekanan atmosfer akan bertambah dari 1 Kg/cm2 menjadi 2 Kg/Cm2 yang akan berefek buruk bagi kehidupan di muka bumi. Dalam situasi ini wilayah daerah dingin akan melebar dan wilayah hunian akan berkurang secara drastis. Oleh karena itu, manusia akan memiliki kelompok dan hidup terpisah dari yang lain; isolasi manusia akan semakin banyak. Perjalanan pulang-pergi manusia dan komunikasi akan menjadi mustahil. Jika ukuran bumi sama dengan ukuran matahari (dengan kepadatan yang sama), gravitasnya akan menjadi 150 kali lebih berat dari beratnya sekarang. Juga, tinggi bungkusan atmosfer akan menjadi empat mil kurang dan sebagai hasilnya uap air akan menjadi musathil. Tekanan atmosfer akan melebihi 150Kg/Cm2; dengan demikian seekor binatang dengan berat satu pound akan menjadi 150 pound beratnya. Ukuran seorang manusia akan menyusut menjadi seukuran musang atau seekor tupai dan kepintaran mereka akan menjadi mustahil untuk dapat berkembang. Jika orbit bumi akan bergerak dua kali jaraknya dari matahari, kuantitas panas yang diterima dari matahari akan berkurang menjadi seperempat dari levelnya sekarang; waktu rotasi mengelilingi matahari akan berlangsung lebih lama dan musim panas akan berlangsung lama dan seluruh makhluk hidup di muka bumi akan mati membeku. Di sisi lain, jika jarak bumi dari matahari setengah dari jaraknya yang sekerang, panas yang diterima dari matahari akan menjadi empat kali lebih besar; kecepatan rotasi bumi akan berkurang; lama berlangsungnya musim-musim akan menyusut menjadi setengah; dan kehidupan di muka bumi akan menjadi mustahil. Kesimpulannya, ukuran aktual bumi, jarak dan kecepatannya dalam orbitnya menyediakan kondisi bagi kehidupan dan prasyarat bagi manusia untuk dapat hidup, berpikir dan menikmati hidup sebagaima yang kita lihat sekarang.”

S O my God! Pengetahuan ini merupakan pengetahuan berharga yang terbaik yang pernah saya dengar. Saya harus mencari buku ini dan menelaahnya secara seksama. Jika saya menemukannya, saya akan membelinya berapa pun harganya.

F Juga cari buku “The Faith Story” karya Syaikh Nadim Al-Jeser. Engkau akan jumpai diskusi yang menarik dan pengalaman yang berharga tentang iman.

S Sudikah Anda memberitahukannya kepadaku?

F Kita akan lanjutkan diskusi kita ini besok, son![]