MENJAWAB 110 ISU-ISU AKIDAH
Sekapur Sirih Penerbit
Khazanah Ahlul Bait a.s. yang tersimpan utuh di dalam madrasah mereka dan hingga sekarang tetap terpelihara dengan baik, merupakan universitas lengkap yang meliputi berbagai cabang ilmu-ilmu Islam. Madrasah ini telah mampu mendidik jiwa-jiwa yang siap menggali pengetahuan dari khazanah itu dan mengetengahkannya kepada umat dan ulama-ulama besar Islam; pembawa risalah Ahlul Bait a.s. yang mampu menjawab secara argumentatif segala keraguan dan persoalan yang dilontarkan oleh berbagai mazhab dan aliran pemikiran, baik dari dalam maupun dari luar Islam.
Berangkat dari tugas-tugas yang diemban, Majmâ Jahâni Ahlul Bait (Lembaga Internasional Ahlul Bait) berusaha mempertahankan kemuliaan risalah dan hakikatnya dari serangan berbagai golongan dan aliran yang memusuhi Islam; dengan cara mengikuti jejak Ahlul Bait a.s. dan penerus mereka yang senantiasa berusaha menjawab berbagai tantangan dan tuntutan, serta berdiri tegak di garis depan perlawanan sepanjang masa.
Khazanah yang terpelihara di dalam kitab-kitab ulama Ahlul Bait a.s. itu tidak ada tandingannya, karena kitab-kitab tersebut disusun di atas landasan logika dan argumentasi yang kokoh, jauh dari sentuhan hawa nafsu dan fanatisme buta. Mereka pun mengetengahkan karya-karya ilmiah yang dapat diterima oleh akal dan fitrah yang bersih kepada kalangan ulama dan pakar.
Berbekal kekayaan pengalaman, Lembaga Internasional Ahlul Bait berupaya mengajukan metode baru kepada para pencari kebe-naran melalui berbagai tulisan dan karya ilmiah yang disusun oleh para penulis kontemporer yang komit pada khazanah Ahlul Bait a.s., dan oleh para penulis yang telah mendapatkan karunia Ilahi untuk mengikuti ajaran mulia tersebut. Di samping itu, Lembaga ini berupaya meneliti dan menyebarkan berbagai tulisan bermanfaat, hasil karya ulama Syi'ah terdahulu, agar kekayaan ilmiah ini menjadi mata air bagi pencari kebenaran yang mengalir ke segenap penjuru dunia, di era kemajuan intelektual yang telah mencapai kema-tangannya, sementara interaksi antarindividu semakin terjalin demikian cepatnya, hingga terbuka pintu hatinya dalam menerima kebenaran tersebut melalui madrasah Ahlul Bait a.s.
Akhirnya, kami mengharap kepada para pembaca yang mulia; kiranya sudi menyampaikan berbagai pandangan, gagasan dan kritik konstruktif demi berkembangannya lembaga ini di masa-masa mendatang. Kami juga mengajak kepada berbagai lembaga ilmiah, ulama, penulis dan penerjemah untuk bekerja sama dengan kami dalam upaya menyebarluaskan ajaran dan khazanah Islam yang murni. Semoga Allah Swt. berkenan menerima usaha sederhana ini, melimpahkan taufik-Nya, serta senantiasa menjaga Khalifah-Nya, Imam Mahdi afs. di muka bumi ini.
Kami ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya dan penghargaan yang setinggi-tinggnya kepada Ayatullah al-Uzma Syaikh Makarim Syirazi dan Sayyid Husain Husaini dan kawan-kawan yang telah berupaya menyusun buku ini. Demikian juga kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Akmal Kamil yang telah bekerja keras menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Indonesia. Tak lupa ucapan terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi di dalam penerbitan buku ini.
Divisi Budaya
Lembaga Internasional Ahlul Bait
Sepatah Kata dari Ayatullah Al-'Uzma Makarim Syirazi
Pertanyaan senantiasa menjadi kunci pengetahuan manusia. Setiap orang dan bangsa yang sedikit mengajukan pertanyaan akan menemukan peluang kecil untuk mendapatkan kunci tersebut. Pada dasarnya, mengajukan pertanyaan dan memberikan jawaban yang benar merupakan hak logis bagi setiap orang.
Al-Qur'an berulang kali menegaskan perkara ini, bahwa bertanyalah kepada ahli setiap bidang ilmu tentang sesuatu yang tidak jelas; "Bertanyalah kepada ahli, jika kamu tidak mengetahui."
Perintah Al-Qur'an ini menandaskan bahwa Islam tidak menetapkan batasan atas muslimin dalam mengajukan pertanyaan, bahkan atas nonmuslim, sebab redaksi ayat ini bersifat umum; tidak tertuju kepada muslimin saja. Ia memberikan izin kepada mereka untuk melontarkan secara gamblang segala bentuk pertanyaan mengenai pelbagai masalah; akidah, sosial, etika, politik, dan lain sebagainya.
Jelas bahwa mengajukan soal-soal yang menyimpang; untuk merusak dasar pemikiran dan keyakinan, menciptakan atau menumbuhkan keraguan dan goncangan pemikiran masyarakat secara umum, sikap kontroversial, debat kusir, keras kepala, dan fanatisme, sungguh tidak sejalan dengan kaidah di atas. Karena kenyataannya, semua itu bukanlah pertanyaan (yang sehat), tetapi agenda-agenda destruktif yang tidak manusiawi, yang dikemas dalam bentuk soal.
Berangkat dari kerangka ini, secara umum Al-Qur'an merupakan sebuah ensiklopedia besar pengetahuan Ilahi dan masalah-masalah kemanusiaan untuk berbagai kawasan dan tempat. Semua itu telah tertuang dalam ayat-ayat yang menganjurkan untuk bertanya. Sebagian besar masalah itu telah diulas secara teliti dan tuntas dalam kitab-kitab tafsir terdahulu, karena masalah-masalah itu bukanlah termasuk masalah yang rumit.
Ketika menulis Tafsir Nemûneh (dengan bantuan para ulama), kami berupaya untuk menguraikan seluruh pertanyaan itu -khususnya yang bertalian dengan masalah-masalah kontemporer- secara seksama dan memberikan jawaban atasnya secara lugas.
Sebagai sebuah informasi penting yang layak diketahui, khususnya oleh para pemuda budiman yang sedang menuntut ilmu, Hujjatul Islam Aqai Husaini melalui kerjasama dengan Hauzah Ilmiah Qom-sebagaimana nama-nama mereka tertuang pada pendahuluan buku ini-telah berupaya secara teliti menyusun pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban yang terhimpun dalam 27 jilid Tafsir Nemûneh dan 10 jilid Payâm-e Qur'ân. Mereka menata secara sistematis seluruh pertanyaan tersebut sehingga terkumpullah sebanyak 180 soal-jawab penting. Sungguh mereka telah menyusun buku ini dengan sistematis dan mendesainnya bab-per-bab (syukur kepada Allah atas usaha mereka) dengan penuh cita-rasa dan kecintaan.
Saya berharap kumpulan soal-jawab ini dapat menjadi sebuah jendela baru yang terbuka lebar untuk segenap khalayak -khususnya para pemuda Muslim yang budiman- dalam masalah-masalah keislaman dan Qur'anik, serta menjadi bekal bagi semua untuk menyongsong Hari Kebangkitan.
Qom, Hauzah Ilmiah
Nashir Makarim Syirazi
Sekapur Sirih Dari Penyusun
Dengan Nama Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang
Sepanjang sejarah, para ulama besar Syi'ah telah bersusah payah menyusun aneka ragam buku tafsir Al-Qur'an. Sebagian besar buku tafsir tersebut senantiasa menunjukkan kontribusinya bagi para ulama, Hauzah Ilmiah dan para pecinta Al-Qur'an. Kehadiran Tafsir Nemûneh mengisi kekosongan kitab-kitab tafsir lainnya yang tidak tersedia dalam Bahasa Persia. Dari sisi ini, Tafsir Nemûneh memiliki keistimewaan. Terlebih pada saat-saat sekarang ini; kecenderungan masyarakat dari berbagai lapisan kepada Al-Qur'an terus mengalami peningkatan.
Bekerjasama dengan beberapa ulama, Ayatullah Makarim Syirazi telah memberikan jawaban atas kebutuhan penting ini. Dengan merampungkan penyusunan buku tafsir yang bernilai ini, beliau telah memberikan khidmat yang tak ternilai kepada Al-Qur'an.
Sebagian dari keistimewaan buku tafsir ini yang menjadi titik all-inclusive (serba meliputi) dan daya tarik yang luar biasa adalah beberapa poin di bawah ini:
1. Meskipun buku ini ditulis dalam Bahasa Persia, namun sisi ilmiah dan penelitiannya terpenuhi secara baik. Buku tafsir ini sangat bermanfaat, baik bagi para ulama maupun bagi masyarakat umum yang ingin memahami Al-Qur'an.
2. Dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an, alih-alih menguraikan masalah-masalah yang tidak begitu penting, buku ini lebih menitikberatkan penguraian masalah-masalah yang dapat berpengaruh positif pada upaya pembinaan kehidupan manusia, baik dalam skala sosial maupun personal.
3. Sesuai dengan subyek-subyek yang relevan dengan ayat-ayat yang dibahas, uraian-uraian singkat dan terpisah dijelaskan dalam buku tafsir ini sehingga para pembaca dapat menelaahnya secara global dan tidak perlu merujuk lagi kepada buku-buku tafsir yang lain.
4. Redaksi buku tafsir ini tidak menggunakan istilah-istilah rumit, sementara masalah-masalah penting ditambahkan pada catatan-catatan kaki, sehingga di samping bagi kaum cendekiawan dan ulama, juga berfaedah bagi para perujuk secara umum.
5. Buku tafsir ini berusaha menjawab masalah-masalah kontemporer dan memberikan solusi atas aneka ragam permasalahan yang menyangkut Ushuluddin, Furu'uddin dan pengetahuan-pengetahuan umum keislaman.
Berdasarkan poin-poin di atas ini, kami meminta izin dari Ayatullah Makarim untuk mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawabannya yang termuat dalam buku tafsir ini secara terpisah dan menghaturkannya kepada masyarakat umum, khususnya para generasi muda. Sukur, keinginan ini dapat terwujud dengan kesepakatan beliau.
Dan bekerjasama dengan para sahabat yang budiman, Hujjatul Islam Ahmad Ja'fari, Hujjatul Islam Sayid Ali Ridha Ja'fari, Hujjatul Islam Sayid Murtadha Musawi, Hujjatul Islam Sayid Asghar Husaini dan Hujjatul Islam Muhammad Husain Muhammadi, kami menelaah serial Tafsir Nemûneh dan tafsir tematik Payâm-e Qur'an.
Dari kedua buku ini, hadir di hadapan Anda sebuah buku yang memuat 180 soal-jawab seputar masalah akidah. (Dengan berbagai pertimbangan, buku yang pada mulanya memuat 180 soal-jawab ini kemudian mengerucut menjadi 110 soal-jawab-pen.).
Terakhir ini, kami memandang perlu untuk menjelaskan beberapa poin berikut ini:
a. Jawaban atas sebuah pertanyaan seringkali terurai dalam beberapa buku tafsir. Kami telah merangkum, mengumpulkan dan menguraikannya di satu tempat.
b. Dalam kumpulan soal-jawab ini kami berupaya menghindari pertanyaan-pertanyaan yang bertalian dengan tafsir ayat, lantaran tujuan utama kami adalah mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang sedang mengemuka di tengah-tengah masyarakat kita, bukan menguraikan poin-poin tafsir yang harus menggunakan telaah komprehensif untuk mendapatkan tafsir ayat tersebut.
c. Barangkali terbetik pertanyaan; bukankah kumpulan soal-jawab ini hanyalah ulangan dari upaya Ayatullah Ustadz Ja'far Subhani yang telah membuahkan karya yang sama (pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban agama)? Dalam menjawab pertanyaan ini harus diperhatikan bahwa hanya terdapat 30 masalah yang serupa dari kedua buku ini.
d. Meskipun mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya dari buku ini tampaknya pekerjaan yang mudah, akan tetapi tingkatan beragam dari pekerjaan ini, misalnya menelaah satu seri buku tafsir, mengumpulkan soal-soal dan jawaban-jawabannya, menyusun dan mengkompilasi hal-hal yang bersifat pengulangan, banyak menyita waktu.
e. Kumpulan 180 soal dan jawab tersusun dari 143 masalah di buku Tafsir Nemûneh, 35 masalah di tafsir tematik Payam-e Al-Qur'an, 1 masalah dari buku Payâm-e Imam, syarah Nahjul Balaghah beliau dan satu masalah dari Afaridegâr-e Jahân (kumpulan kuliah beliau).
Semoga persembahan sederhana ini mendapatkan pengabulan dari Imam Zaman a.s. (semoga ruh kami menjadi tebusannya).
Qom
Sayid Husain Husaini