33%

Doa Sebelum Membaca Al-Quran

Pada saat membaca Al-Qur'an, hendaklah mengambil

nya dengan tangan kanan dan jangan lupa bahwa anda

dalam keadaan suci lalu dibuka sambil membaca:

Allâhumma inî asyhadu annâ hâdzâ kitâbuk, al-mun

zalu min ‘indika, ‘alâ Rosûlika Muham madin

shollallô hu ‘alaihi wa âlihi, wakalâ mukan nâtiq ‘alâ

lisâni nabiyyika, ja’altahû hâdiyam minka ilâ

kholqik, wa hablan mut tashilan fîmâ baynaka

wabayna ‘ibâdika, Allâhumma innî nasyartu ‘ahdaka

wakitâbaka, Allâhumma faj’al nazhorî fîhî ‘ibâdah,

waqirô-atî fîhî fikrô, wafikri fîhî i’tibâro, waj’alnî

mimmanit ta’azho bibayâni mawâ ‘izhika fîhi,

wajtanaba ma’âshiyak, walâ-tathba’ ‘indâ qirô atî

‘alâsam’î, walâ taj’al ‘alâ bashorî ghisyâwatan, walâ

taj’al qirôatî qirô-atan lâtadabburo fîhâ, balij’alnî

atadabbaru âyâtihi wa ahkâmihî âkhidzan bisyarô yî’i

dînika, walâ taj’al nazhorî fîhî ghoflatan, walâ qirô atî

hadzaron innaka antar roûfur rohîm

Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih Maha

Penyayang, Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu kepada

Muhammad dan keluarganya. ''Ya Allah! daku bersaksi

bahwa sesungguhnya Al-Quran ini diturunkan dari sisi61

Mu kepada Rasul-Mu Muhammad bin Abdullah saww.

Firman-Mu yang diucapkan melalui lisan Nabi-Mu,

yang telah Engkau jadikan sebagai petunjuk untuk

seluruh umat manusia dan sebagai tali yang

menyambungkan antara Engkau dan hamba-hamba-Mu.

Ya Allah! sesungguhnya aku membuka petunjuk-Mu

dan kitab-Mu Ya Allah! jadikanlah penglihatanku

terhadapnya sebagai ibadah dan bacaanku terhadapnya

sebagai berfikir, dan berfikirku tentangnya sebagai

I'tibar (mengambil pelajaran). Dan jadikanlah aku

termasuk orang-orang yang menasihatkan (manusia)

dengan nasihat-nasihat-Mu dan menjauhkan (manusia)

dari memaksiati-Mu dan janganlah Engkau tutupi

pendengaranku (hingga tidak dapat menerima hidayahMu) ketika membaca Al-Quran dan janganlah Kau

jadikanlah atas mataku (ada) penghalang dan janganlah

Kau jadikan bacaan (Al-Quran)-ku sebagai bacaan yang

tidak ber-tadabbur (mengambil pelajaran dari isinya),

bahkan sebaliknya jadikanlah aku (dapat) mentadabburi (mengambil pelajaran) dari ayat-ayat dan

hukum-hukumnya yang menjadikan rujukan syariat-Mu.

dan janganlah Kau jadikan pandangan-Ku terhadapnya

(sebagai) pandangan yang lalai dan bacaanku (sebagai

bacaan yang meracau. Sesungguhnya Engkau Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang.62