Pada saat membaca Al-Qur'an, hendaklah mengambil
nya dengan tangan kanan dan jangan lupa bahwa anda
dalam keadaan suci lalu dibuka sambil membaca:
Allâhumma inî asyhadu annâ hâdzâ kitâbuk, al-mun
zalu min ‘indika, ‘alâ Rosûlika Muham madin
shollallô hu ‘alaihi wa âlihi, wakalâ mukan nâtiq ‘alâ
lisâni nabiyyika, ja’altahû hâdiyam minka ilâ
kholqik, wa hablan mut tashilan fîmâ baynaka
wabayna ‘ibâdika, Allâhumma innî nasyartu ‘ahdaka
wakitâbaka, Allâhumma faj’al nazhorî fîhî ‘ibâdah,
waqirô-atî fîhî fikrô, wafikri fîhî i’tibâro, waj’alnî
mimmanit ta’azho bibayâni mawâ ‘izhika fîhi,
wajtanaba ma’âshiyak, walâ-tathba’ ‘indâ qirô atî
‘alâsam’î, walâ taj’al ‘alâ bashorî ghisyâwatan, walâ
taj’al qirôatî qirô-atan lâtadabburo fîhâ, balij’alnî
atadabbaru âyâtihi wa ahkâmihî âkhidzan bisyarô yî’i
dînika, walâ taj’al nazhorî fîhî ghoflatan, walâ qirô atî
hadzaron innaka antar roûfur rohîm
Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih Maha
Penyayang, Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu kepada
Muhammad dan keluarganya. ''Ya Allah! daku bersaksi
bahwa sesungguhnya Al-Quran ini diturunkan dari sisi61
Mu kepada Rasul-Mu Muhammad bin Abdullah saww.
Firman-Mu yang diucapkan melalui lisan Nabi-Mu,
yang telah Engkau jadikan sebagai petunjuk untuk
seluruh umat manusia dan sebagai tali yang
menyambungkan antara Engkau dan hamba-hamba-Mu.
Ya Allah! sesungguhnya aku membuka petunjuk-Mu
dan kitab-Mu Ya Allah! jadikanlah penglihatanku
terhadapnya sebagai ibadah dan bacaanku terhadapnya
sebagai berfikir, dan berfikirku tentangnya sebagai
I'tibar (mengambil pelajaran). Dan jadikanlah aku
termasuk orang-orang yang menasihatkan (manusia)
dengan nasihat-nasihat-Mu dan menjauhkan (manusia)
dari memaksiati-Mu dan janganlah Engkau tutupi
pendengaranku (hingga tidak dapat menerima hidayahMu) ketika membaca Al-Quran dan janganlah Kau
jadikanlah atas mataku (ada) penghalang dan janganlah
Kau jadikan bacaan (Al-Quran)-ku sebagai bacaan yang
tidak ber-tadabbur (mengambil pelajaran dari isinya),
bahkan sebaliknya jadikanlah aku (dapat) mentadabburi (mengambil pelajaran) dari ayat-ayat dan
hukum-hukumnya yang menjadikan rujukan syariat-Mu.
dan janganlah Kau jadikan pandangan-Ku terhadapnya
(sebagai) pandangan yang lalai dan bacaanku (sebagai
bacaan yang meracau. Sesungguhnya Engkau Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.62