PROLOG AKIDAH SYI'AH
PENGARANG: AYATULLAH MAKARIM SYIRAZI
PROLOG
Bismillahirrahmânirrahîm
Maksud dan Tujuan Penulisan Buku
1. Dewasa ini kita tengah menyaksikan perubahan spektakuler yang berasal dari agama samawi terbesar, Islam. Umatnya telah menemukan kembali jatidirinya, setelah cukup lama tersesat dalam ideologi asing yang justeru tidak dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Tapi kini rnereka telah sadar dan kembali lagi ke Islam urrtuk menemukan solusi atas masalah-masalah rnereka. Ya, Islam telah lahir kembali pada zaman kita ini.
Bagaimana bisa demikian? Faktor apa yang menyebabkan semua ini? Itu adalah pembahasan tersendiri. Tapi penting untuk kita ketahui bahwa dampak dari perubahan ini sangat terasa di dunia Islam, bahkan di luar dunia Islarn sekalipun. Karenanya banyak pihak yang ingin tahu, apa solusi Islam dan risaah baru apa yang dibawanya untuk masyarakat dunia?
Oleh karena itu, pada situasi yang amat sensitif seperti ini, adalah kewajiban kita untuk menjelaskan Islam apa adanya, tanpa bumbu-bumbu, dan dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh umum, sehingga dengan demikian, kita dapat memenuhi kehausan orang-orang yang ingin tahu lebih banyak tentang Islam dan mazhab-rnazhabnya, sementara itu pada saat yang sama, tidak memberikan kesempatan kepada orang luar untuk berbicara dan mengambil keputusan-keputusan atas nama kita.
2. Adalah sesuatu yang tidak dapat diingkari bahwa - seperti juga pada agama-agama lain - terdapat berbagai aliran dalam Islam. Masing-masing memiliki kekhususannya sendiri, baik pada sisi aqidah, keyakinan, maupun pada sisi praktek keagarnaannya. Meskipun demikian, perbedaan-perbedaan antara aliran-aliran Islam itu tidak sampai pada tingkat yang dapat menghalangi mereka untuk melakukan kerjasama yang erat. Apalagi melalui kerjasama ini, mereka dapat memelihara eksistensi mereka dari gempuran gencar Barat dan Timur, dan pada waktu yang sama, tidak memberi peluang kepada musuh bersama mereka untuk menjalankan niat busuknya. Akan tetapi, tentu saja, untuk mewujudkan kerjasarna dan saling pengertian ini, memperkokoh dan mempereratnya, memerlukan pemenuhan beberapa syarat. Antara lain, dan ini yang paling penting, masing-masing aliran hendaknya mengenal aliran lainnya dan kekhususan-kekhususan yang ada padanya dengan baik, karena hanya dengan saling mengenal itulah banyak kesalahpahaman dapat dijernihkan, dan itu berarti membuka jalan bagi kerjasama.
Jalan terbaik untuk saling mengenal ini ialah dengan cara mempelajari ajaran setiap mazhab, baik ushûl maupun furû’, langsung dari ulama-ulama terkemuka mazhab tersebut. Sebab, jika melalui orang-orang yang tidak mengerti atau melalui pihakpihak yang memusuhi mazhab tersebut, pasti tidak akan mencapai sasaran. Malah dapat merubah sikap saling pengertian menjadi kebencian dan permusuhan.
3. Berdasarkan dua hal di atas, maka kami mencoba menghimpun pokok-pokok ajaran Syi'ah Imamiyah, baik akidah maupun furu’ dan menuangkannya ke dalam buku kecil ini dengan karakteristik sebagai berikut:
1) Padat dan merupakan intisari dari persoalan-persoalan utama sehingga para pembaca tidak perlu repot-repot mencarinya di berbagai buku.
2) Gamblang dan jelas. Bahkan untuk menjaga agar tidak terjadi kekaburan, kami sengaja menghindarkan penggunaan istilah-istilah tehnis yang hanya dipahami kalangan ilmiah dan pusat-pusat kajian agama, hauzah, tanpa sedikitpun mengurangi kedalaman masalah yang dibahas.
3) Sekedar penjelasan ajaran, bukan bersifat argumentatif. Akan tetapi, pada masalah-masalah yang dianggap penting, sesuai dengan kapasitas yang ada pada tulisan padat semacam ini, kami juga menyertakannya dengan dalil-dalil tertentu, baik dari al-Qur’an, Sunnah, maupun akal.
4) Jauh dari basa-basi, diplomasi, dan vonis awal, sehingga apa yang dikemukakan itulah adanya.
5) Memelihara kesopanan dan etika penulisan terhadap semua mazhab pada semua kajiannya.
Terakhir, kitab kecil ini, dengan karakteristik di atas, disusun pada saat pelaksanaan haji, di mana hati dan jiwa seseorang biasanya lebih bersih dan lebih tulus, kemudian dilanjutkan dengan diskusi-diskusi mendalam bersama sejumlah ahli, sehingga akhirnya dapat disempurnakan dengan izin Allah SWT. Harapan kami, kiranya maksud dan tujuan seperti yang telah kami utarakan di atas dapat tercapai serta merupakan tabungan kami di akhirat nanti.
رَبَّنّا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِيْ لِلإِيْمَانِ أَنْ آمِنُوْا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَ كَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَ تَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ
Tuhan kami! Kami telah mendengar peryeru yang menyeru kepada keaimanan: "Hendaklah kamu beriman kepada Tuhanmu'; maka kami beriman. Tuhan kami! Ampunilah kami atau dosa-dosa kami, hapuskanlah keburukan-keburukan kami dari diri kami, dan wafatkanlah kami bersama abrâr, orang-orang saleh. (QS, A^li ‘Imrân: 193)
Qum, Muharram 1417 H.
Madrasah al-Imam Amirul Mukminin
Nashir Makarim Syirazi