Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Tantangan Imam Musa Al-kazdhim di Era Kekuasaan Abbasiyah

0 Pendapat 00.0 / 5

Tantangan Imam Musa Al-kazdhim di Era Kekuasaan Abbasiyah

Masa hidup Imam Musa al-Kazhim berada di bawah tekanan dinasti Abbasiyah, khususnya di era kekuasaan Harun al-Rashid. Harun, meskipun dikenal sering menampilkan kesalehan di muka umum, menjalani kehidupan yang bertolak belakang dengan ajaran Islam. Dalam catatan sejarah, Ayatullah Ja’far Subhani menulis:

“Harun memiliki seribu budak perempuan, tiga ratus di antaranya adalah penyanyi dan penari. Ia menggunakan harta umat untuk memenuhi hasrat pribadinya.” (Sirat al-A’immah, Halaman 393-394)

Imam Musa al-Kazhim dengan bijaksana menghadapi situasi ini. Beliau tidak hanya mengajarkan kebenaran, tetapi juga mendorong para pengikutnya yang terpercaya untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Abbasiyah guna melindungi kaum tertindas. Salah satu muridnya, ‘Ali bin Yaqtin, menduduki posisi penting di pemerintahan atas izin Imam. Kepadanya, Imam Musa berkata:

“Melalui dirimu, kami menemukan kebahagiaan, dan saudara-saudaramu mendapatkan kebanggaan; mungkin melalui dirimu Allah akan memperbaiki yang rusak dan melemahkan kehendak musuh yang menentang wali-wali-Nya.” (Sirat al-A’immah, Halaman 408)

Namun, tugas ini bukan tanpa tantangan. Ketika ‘Ali bin Yaqtin mengeluhkan situasinya, Imam Musa menguatkannya dengan berkata:

“Wahai ‘Ali, sesungguhnya Allah memiliki wali-wali yang berada di tengah-tengah orang-orang zalim untuk menghindarkan kezaliman dari wali-wali-Nya; dan engkau termasuk di antara mereka, wahai ‘Ali.” (Sirat al-A’immah, Halaman 411)