Sejak masa kanak-kanak, Imam Husain a.s. telah mempelajari berbagai ilmu dan keterampilan yang umum diajarkan kepada anak-anak pada zamannya. Kecerdasan dan kebijaksanaannya membuat banyak ulama, baik dari kalangan ahli tasawuf maupun disiplin ilmu lainnya, merujuk kepada beliau dalam memahami perkataan serta pandangan Imam Ali a.s.

Selain menguasai ilmu, Imam Husain a.s. juga memiliki keahlian dalam seni berkhutbah. Beliau mampu berbicara dengan lancar, menjelaskan gagasan secara jelas dan meyakinkan, serta memiliki suara dan gerakan yang penuh wibawa. Salah satu khutbahnya yang terkenal adalah saat beliau memberikan perpisahan kepada Abu Dzar, sahabat Rasulullah yang diusir dari Madinah setelah sebelumnya diasingkan dari Syam oleh Muawiyah. Dalam kesempatan itu, Imam Husain a.s. berkata:

> “Wahai pamanku! Sesungguhnya Allah mampu mengubah nasibmu sesuai dengan kehendak-Nya. Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Sungguh, kaummu tidak mengizinkanmu tinggal bersama mereka. Namun, apa yang mereka larang itu tidaklah penting bagimu. Maka, berdoalah kepada Allah agar diberikan kesabaran dan pertolongan serta dijauhkan dari perasaan takut. Sesungguhnya, kesabaran adalah bagian dari agama, sedangkan ketakutan tidak akan mendatangkan rezeki ataupun mempercepat ajal.” []