Mengapa Sahifah Sajjadiyah Penting dan Bernilai Tinggi?
Sahifah Sajjadiyah merupakan salah satu karya Imam Sajjad yang dikenal oleh sebagian ulama dengan sebutan "Saudara Al-Quran", "Injil Ahlul Bait", dan "Zabur Keluarga Muhammad Saw".
Kitab Sahifah Sajjadiyah merupakan kumpulan doa dan dzikir yang dinisbatkan kepada Imam Sajjad, putra Imam Husein.
Sahifah Sajjadiyyah merupakan kumpulan 54 doa dan munajat yang didiktekan oleh Imam Sajjad dan ditulis dalam dua salinan oleh Imam Baqir dan saudaranya Zaid bin Ali.
Artikel ini membahas secara singkat keutamaan Sahifah Sajjadiyah.
Imam Sajjad, juga dikenal sebagai Imam Zainal Abidin, lahir pada tanggal 5 Sya'ban tahun 38 H. Imam Sajjad hadir pada peristiwa Karbala di mana ayahnya Imam Hussein dan Ahlul Bait lainnya syahid, namun karena sakit, ia tidak ikut serta dalam perang.
Selama 34 tahun Imamahnya, Imam Sajjad merintis wacana tentang doa, spiritualitas, dan hak-hak yang, bertentangan dengan keinginan musuh-musuhnya, dan menghidupkan kembali keutamaan nilai-nilai yang diwariskan Nabi muhamamd saw dan Ahlul baitnya.
Sahifah Sajjadiyah sebagai warisan berharga dari mazhab Ahlul Bait, disebut oleh Imam Khomeini, sebagai "Mazmur Keluarga Muhammad". Meskipun kitab ini membahas tentang doa dan munajat, namun di dalamnya juga terdapat banyak ilmu dan ajaran Islam dan dari spiritualitas, hukum dan akhlak, serta masalah-masalah politik, sosial, pendidikan, dan moral yang penting yang telah disebutkan oleh Imam Sajjad dalam bentuk dan format doa.
Doa-doa yang disebutkan dalam Sahifah Sajjadiyah antara lain adalah doa-doa ketika ditimpa musibah dan kesedihan, doa memohon pertolongan kepada Allah, doa untuk kedua orang tua, doa untuk anak-anak, doa untuk penjaga perbatasan, doa untuk tetangga dan sahabat, doa memohon hujan setelah masa paceklik dan kekeringan, serta doa menangkal tipu daya musuh.
Sahifah Sajjadiyah telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti Persia, Inggris, Prancis, Indonesia, Turki, Urdu, Spanyol, Portugis, Bosnia, dan Albania.