Mulla Sadra dan Fondasi Filosofis untuk Menjembatani Hard Problem of Consciousness (2)
Dengan ini, Sadra membangun continuum antara fisik dan mental, bukan dikotomi.
Menjembatani Model-Model Modern
Sekarang mari kita lihat bagaimana kerangka Sadra bisa mengintegrasikan dan mengharmoniskan berbagai model kesadaran yang diajukan oleh para pemikir kontemporer:
1. Chalmers: Dualisme Naturalistik
• Chalmers mengusulkan bahwa kesadaran adalah fundamental dan non-reduktif.
• Sadra sudah menunjukkan bahwa eksistensi itu bergradasi — pengalaman subjektif adalah mode eksistensi yang lebih tinggi, bukan efek samping dari materi.
• ➡️ Sadra menawarkan basis metafisik bagi “fundamentalisme kesadaran” Chalmers, namun dalam kerangka eksistensial yang dinamis, bukan statis.
2. Putnam: Fungsionalisme Revisi
• Putnam mengembangkan ide bahwa kesadaran berhubungan dengan fungsi kompleks dari sistem, bukan hanya substrat biologis.
• Dalam Sadra, fungsi dan substansi tidak terpisah: gerak substansial melibatkan perubahan fungsi internal sebagai bagian dari aktualisasi eksistensi.
• ➡️ Sadra menyediakan landasan untuk fungsionalisme dinamis yang menyatu dengan ontologi.
3. Penrose-Hameroff: Teori Orchestrated Objective Reduction (Orch-OR)
• Mereka menyatakan bahwa kesadaran berasal dari proses kuantum di mikrotubulus otak, dan bahwa kesadaran berakar pada struktur fundamental realitas.
• Sadra sudah mengajarkan bahwa substansi fisik bergerak menuju aktualitas kesadaran melalui transformasi eksistensial, menyentuh lapisan realitas terdalam.
• ➡️ Sadra mendukung ide bahwa kesadaran adalah bagian dari struktur dasar realitas dan melampaui mekanisme klasik.
4. Federico Faggin: Kesadaran sebagai Realitas Pertama
• Faggin memandang kesadaran sebagai realitas primordial yang mendahului materi dan informasi.
• Ini sejalan dengan Sadra, yang menyatakan bahwa eksistensi murni (wujūd) lebih mendasar daripada bentuk-bentuk fisik.
Bersambung...