Pesan Sang Imam (bagian6)

Pesan Sang Imam (bagian6)0%

Pesan Sang Imam (bagian6) pengarang:
: Muhamad Taufik Ali Yahya
: Muhamad Taufik Ali Yahya
Kategori: Sejarah & Biografi

  • Mulai
  • Sebelumnya
  • 6 /
  • Selanjutnya
  • Selesai
  •  
  • Download HTML
  • Download Word
  • Download PDF
  • Pengunjung: 3068 / Download: 1453
Ukuran Ukuran Ukuran
Pesan Sang Imam (bagian6)

Pesan Sang Imam (bagian6)

pengarang:
Indonesia

Buku Ini di Buat dan di teliti di Yayasan Alhasanain as dan sudah disesuaikan dengan buku aslinya

Pesan Haji Refleksi Revolusi Islam

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

“Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya, maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Mahapenyayang.” (QS. an-Nisaa’, 4: 100).

Pena, lidah, ucapan dan tulisan tidak sanggup memuji nikmat Allah yang tiada terhingga yang dianugerahkan-Nya ke dunia. AI Khaliq yang menerangi yang nampak maupun yang tidak, telah mengatakan bahwa:

“Allah cahaya langit dan bumi ...”. (QS. an-Nuur; 24: 35),

dan melalui rasul-rasul-Nya menunjukkan keindahan ciptaan-Nya, di mana kebesaran AI-Khaliq dapat disadari,

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Israa’, 17: 3)

Dan segala puji hanya bagi Allah yang telah mewahyukan Kitab-kitab-Nya dari yang gaib, kepada para nabi-Nya dari Adam ke Ibrahim sampai kepada Nabi Muhammad Saww, dan yang mengajarkan kepada kita bagaimana mencapai kesempurnaan dan mencari pertemuan dengan Dia dan yang menuntun kita ke jalan Allah, sebagaimana dikatakan dalam ayat AI-Quran“... barangsiapa meninggalkan rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah...”

Segala puji dan syukur kepada Allah yang telah mengajarkan kepada kita bagaimana memperlakukan sesama mukmin, sesama teman dan sahabat, terhadap kaum ateis, kaum mustakbirin, bahkan terhadap musuh,

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir; tetapi berkasih sarang sesama mereka...” (QS. al-Fath, 48: 29)

Dan segala syukur yang tak terbatas kepada Allah yang telah menjadikan kita umat Muhammad Saww, makhluk yang paling luhur dan mulia, dan yang telah menjadikan kita pengikut AI-Quranul Karim, dan Allah sendiri telah menjamin akan memeliharanya terhadap jin dan manusia yang jahat. Allah telah mengatakan dalam AI-Quran,

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan AI-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. at-Taubah, 9: 24).

Ayat ini tertuju kepada orang-orang yang cenderung untuk mengkhianati prinsip, dan kepada para konformis yang tidak berprinsip, serta mengungkapkan perjuangan di jalan Allah, tentang kematian syahid serta kehilangan nyawa, dan penderitaan-penderitaan lain yang mungkin harus djtanggung dalam peperangan suci.

Dan adalah menarik untuk diperhatikan bahwa Yang Mahakuasa, setelah mula-mula menuntut manusia untuk mencintai Allah Mahasuci dan Nabi Muhammad Saww, menekankan pentingnya arti jihad pada jalan Allah sebagai yang pertama-tama dan yang terpenting di antara seluruh resep Allah dan yang menjadi penyelamat resep-resep Allah yang lainnya. Dan Yang Mahakuasa telah mengingatkan bahwa barangsiapa menyangkali perintah itu, maka hendaknya ia pun mengharapkan akibat-akibat dari penyangkalannya: yang merupakan kenistaan, perbudakan dan kehilangan nilai-nilai Islami, serta hal-hal lain yang manusia takut mengalaminya, seperti pembunuhan terhadap orang-orang muda dan orang tua mereka maupun tawanan atas suami dan istri serta keluarga mereka.

Seluruh akibat ini adalah akibat dan konsekuensi dari penolakan manusia untuk melaksanakan jihad, istimewa apabila jihad itu harus dilakukan melawan serangan terhadap pertahanan mereka. Demikianlah jihad di mana kita terlibat sekarangini, dan jihad kita adalah tanda kesetujuan kita dengan ayat AI-Quran yang mengatakan.

“...maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nuur, 24: 63).

Persekongkolan dan permusuhan terbesar terhadap kaum muslimin, juga merupakan malapetaka yang paling menyayat hati yang menimpa kaum muslimin adalah konspirasi (persekongkolan) dari musuh-musuh Islam untuk melenyapkan Islam dan mendirikan lagi pemerintahan seperti kerajaan-kerajaan penindas. Dengan tujuan untuk mempersiapkan kembalinya para penasehat buas asing yang melemparkan kehormatan dan harga diri bangsa-bangsa itu. Dengan tujuan untuk menimpakan kepada bangsa Iran selama beberapa tahun terakhir ini.

Syukur yang tak berkesudahan kepada Allah Swt. yang telah memungkinkan kita mendengar seruan dunia Islam, di saat para jamaah haji Iran yang terh.rmat bergegas kepada Ilahi Tercinta yang sedang menuju pertemuan ruhaniah dengan Allah Yang Maha Suci serta nabi-Nabi yang mulia Muahammad Saww, di saat panji akidah Islam dikibarkan di keempat penjuru dunia.

Sekarang dengan rasa sangat putus asa dan frustasi dari para pembenci yang memuji-muji diri dan para majikannya untuk menyaksikan kejatuhan pemerintahan Islam hanya dalam tiga bulan atau satu tahun setelah melembaganya Revolusi Islam, sudah sejak lama mereka sendiri mengalami kenistaan. Republik Islam Iran yang tercinta terus berdiri kokoh dan bangga seperti semula, dengan sekolah-sekolah agamanya yang suci, lebih aktif dan lebih giat dari sebelumnya di bawah tuntunan para pewenang keagamaan. Persatuan yang lebih, kuat antara pesantren-pesantren dan universitas serta kemampuan militernya yang makin mengembang.

Musuh-musuh Republik Islam ini yang sebenarnya adalah musuh-musuh Islam, Yang menentang Republik Islam ini, telah menjadi lebih lemah dan lebih hancur. Istana-istana para penguasa mustakbarin semakin goncang dan keaiban gedung putih A.S. yang lebih patut dinamakan “Gedung Hitam” bahkan lebih meluas dari sebelumnya, juga media massa dunia kebingungan secara mencolok. Dalam keadaan yang demikian itu semestinyalah bahwa masyarakat dunia Islam dan kaum tertindas harus bertindak lebih bijaksana dari sebelumnya, mengambil kesempatan untuk membariskan diri dalam suatu pertempuran yang terpadu untuk membebaskan diri mereka dari belenggu yang telah dipasangkan para adikuasa kepadanya. Sahubungan dengan kesempatanini, saya hendak mengajukan saran-saran tertentu kepadanya.

1. Firman Allah Swt.:

“Dan (inilah) suatu pemakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin...” (QS. at-Taubah, 9: 3)

Pemakluman kebebasan dari musyrikin adalah kewajiban yang interent dalam prinsip akidah Islan dan terintegrasi dalam upacara ibadah haji sebagai bagian dari dimensi politiknya. Peranan ini harus ditunjukkan dalam rapat-rapat besar pada masa peribadatan haji, dan ditunjukkan agar para jemaah haji Iran serta bukan Iran turut serta dalam seluruh upacara di bawah pemimpin pengawas haji dan dibawah pengawasan utusan pribadi saya, Hujjatul lslam Karroubi, untuk memekikkan kebencian mereka terhadap kaum kafirin dan mustakbarin dunia. Terutama si penjahat Amerika Serikat, di rumah Tauhid, dan jangan lalai untuk menunjukkan kebencian mereka terhadap musuh-musuh Allah dan musuh hamba-hamba-Nya.

Keimanan ditujukan dengan menyatakan keterpautan seseorang pada kebajikan dan keberangan terhadap kezaliman. Kesucian dan cinta orang-orang saleh tidak mungkin dibuktikan dengan sarana lain dari unjuk rasa yang penuh semangat akan kebencian terhadap kafirln serta munafikin.

Tempat mana dan tempat suci mana lebih patut untuk unjuk rasa kimnana semacam itu selain Ka’bah yang merupakan tempat suci dan aman bagi umat. Itulah tempat suci yang ideal untuk menjungkirkan seluruh sistem penindasan, tirani, perbudakan, kemiskinan dan kedurjanaan. Memberikan kesempatan untuk menciptakan lagi gerakan.politik terbesar dari Muhammad Saww. Semoga sunnah para nabi dan kewajiban untuk menyatakan kebencian terhadap hal-hal seperti itu tidak pernah menjadi sekedar peristiwa masa lalu saja.

Komitmen untuk menunjukkan perlawanan kita terhadap hal-hal semacam itu bukanlah sekedar kewajiban untuk dilaksanakan di masa haji. Sebaliknya, mereka harus berjuang untuk menciptakan suatu atmosfer yang diresapi dengan cinta kepada Allah, dan kebencian kepada musuh-musuh Allah, tanpa memperdulikan godaan-godaan para munafikin dan pernyataan orang-orang yang hendak menciptakan keraguan-keraguan dalam pikiran kaum muslimin. Menghancurkan tekad mereka, atau dari orang-orang sesat dan yang berotak fosil. Maka janganlah sampai mereka bahkan sedetik pun bergeming dalam perjuangan religius dan universal ini, yakinlah bahwa para pelahap dunia dan musuh-musuh umat Islam tidak akan duduk diam dan menonton dengan tenang apa yang akan terjadi pada upacara ibadah ini.

Sebaliknya, mereka akan mencari berbagai tipu daya dan kelicikan, dengan menggunakan para ruhaniawan palsu, para ulama kerajaan, para agen yang disogok, maupun para nasionalis, dan agen-agen munafik yang mengaku-ngaku saleh untuk membuat-buat penafsiran bengkok juga menyesatkan tentang ketentuan-ketentuan Islam. Melakukan setiap tindakan apa saja untuk menjungkirkan Islam, untuk melucuti kaum muslimin dan meninggalkan kewaspadaannya. Menimpakan pukulan pada integral umat Islam serta keagungan dan kebesaran Nabi Muhammad Saww.

Sungguh banyak individu bertopeng ulama yang memberikan argumen bahwa unjuk rasa, rapat-rapat dan pawai serta pengungkapan kebencian terhadap para tirani dan kafirin akan melanggar kesucian Makkah dan Ka’bah. Hal ini dianggap tindakan melanggar kesucian dan haji adalah kesempatan untuk beribadah semata-mata, bukan forum untuk mengatur dan menyusun barisan atau untuk perjuangan. Sama banyaknya pula orang-orang penipu diri yang mengajukan argumen bahwa perjuangan, peperangan, pertempuran hanya pantas bagi kaum materialis dan pencinta harta duniawi. Menampilkan diri pada persoalan politik, terutama di waktu haji, berarti merendahkan martabat ulama dan kaum ruhaniawan.

Argumen-argumen semacam itu sesungguhnya dengan sembunyi tangan dipromosikan oleh kaum materialis yang sebenarnya, dan termasuk diantara strategi-strategi para pelahap dunia untuk menjatuhkan Islam.

Maka biarlah muslimin sedunia bangkit dengan segala daya dan sarananya untuk membela nilai-nilai Ilahi serta kepentingan-kepentingannya, merapatkan barisannya dalam pertempuran semacam itu dan tidak membiarkan para pengikut iblis meneruskan penerobosan-penerobosan mereka terhadap akidah Islam serta martabat muslimin.

Biarlah mereka bergabung dengan tentara universal Allah dari manapun mereka memanggil, terutama ketika mereka berada di sekitar Ka’batullah. Biarlah para jamaah haji yang tercinta termasuk dalam wilayah termulia Kecintaan Ilahi, kesadaran Ilahi dan Jihad, untuk mencari kemuliaan ke Ka’bah yang bahkan lebih mulia.

Biarkan mereka, sebagaimana syahidu-syuhada’ Imam Husain memasuki tanah suci pertempuran ketika memenuhi ibadah haji dan menemukan persatuan lagi dengan Tuhan dari Tempat Suci ini, dan dengan demikian berubah menjadi suatu ummah yang tak terkalahkan, umat yang padu yang tidak mungkin dikalahkan oleh adikuasa Timur dan Barat. Amanat haji bertujuan kecuali untuk memberikan suatu formula bagi perjuangan dengan diri sendiri, juga untuk perjuangan melawan kufur.

Bagaimanapun juga, suatu deklarasi pembebasan akidah dari para sesat dan penyeleweng selama peribadatan haji berfungsi untuk memperbaharui perjanjian kita dengan Allah untuk perjuangan. Itu merupakan suatu geladi resik dalam mengerahkan barisan-barisan perjuangan untuk suatu pertempuran yang komitmen terhadap kufur dan segala bentuk penyembahan berhala.

Perjuangan ini tidak dimulai dan diakhiri dengan slogan-slogan, walaupun protes deklamatoris akan berguna dalam memaklumkan agama bagi perjuangan dan mempersiapkan titik mula untuk mengorganisasi suatu balatentara Allah sedunia dan menganugrahkannya terhadap pasukan dan manusia setan, yang merupakan prinsip dasar dan doktrin Tauhid.

Tetapi, apabila kaum muslimin tidak diberi kebebasan untuk menyensor musuh-musuh Allah dalam suatu tempat suci universal bagi mereka, di mana lagi mereka dapat berbuat demikian?

Apabila tempat-tempat suci, Ka’bah dan masjid-masjid, tidak boleh lagi menjadi tempat perlindungan bagi balatentara Allah dan para pembela tempat-tempat suci itu, maka di mana lagi tempat perlindungan mereka?

Menyuarakan kutukan atas kekafiran hanyalah suatu selingan bagi pertempuran yang wajib kita jalankan. Dan itu adalah perjuangan yang akan menuntut berbagai strategi pada berbagai simpangan sejarah.

Masalah yang sekarang masih harus dijawab ialah: Apa yang harus dilakukan kaum muslimin pada simpangan sejarah sekarang ini, yang ditandai oleh jalan-jalan masuk menerobosi Tauhid oleh para gila kuasa, dalang-dalang kemusyrikan dan kekafiran serta dengan ancaman-ancamannya terhadap semua identitas mosi-mosi lain yang nasional, kultural, religius, dan politik?

Dan dengan memijak-mijak nilai-nilai seperti itu di bawah telapak ambisi-ambisi serakahnya?

Apakah kita harus duduk di rumah dan membiarkan analisa-analisa tidak benar, mencemari kedudukan dan kehormatan umat manusia serta infus ketidakmampuan dan impotensi ke dalam kalangan kaum muslimin, oleh setan dan keturunannya.

Merintangi umat dari mencapai penyucian yang merupakan penyelesaian terakhir dan puncak harapan?

Tidak semestinyalah kita menganggap bahwa perjuangan para rasul melawan berhala dan pemujaan berhala terbatas pada batu-batu dan kayu yang mati; Bahwa semua rasul seperti Ibrahim as. mempelopori pertempuran bilamana dikonfrontasi oleh para penindas, sementara semua penghancuran berhala, perjuangan Nabi Ibrahim as. melawan Namrud para pemuja bulan, matahari dan bintang-bintang adalah suatu alasan untuk suatu hijrah besar. Dalam semua hijrah itu, penanggungan kesulitan, tinggal di gurun yang terpencil, membangun Rumah (Ka’bah), dan tebusan terhadap Isma’il as. adalah alasan bagi misi kenabian yang di dalamnya adalah Nabi Terakhir Saww. Ini mengulangi kata-kata para pendiri yang pertama dan terakhir dari Ka’bah dan menyalurkan tugasnya yang kekal dengan kata-kata abadi :

“...dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan”. (QS. al-An’aam, 6: 19).

Apabila kita mengajukan analisa dan interpretasi lain manapun, apakah orang berpikir bahwa sama sekali tidak ada berhala-berhala dan pemujaan berhala di zaman sekarang ini?

Sesungguhnya tidak ada orang bijaksana yang belum mengenal jenis baru pemujaan berhala modern dalam banyak bentuknya, mantra-mantra dan tipu muslihatnya; dan siapakah yang tidak menyadari dominasi kuil-kuil berhala seperti “Gedung Hitam” (Black House) atas negara-negara Islam, serta pengorbanan darah dan kesucian kaum Muslimin dan rakyat Dunia Ketiga?

Hari ini raungan suci kita terhadap para penyembah berhala dan kafirin, dan raungan kita dari penindasan para penindas, adalah raungan satu ummah yang telah inencapai titik lepas dari gangguan Timur dan Barat. Dipuncaknya ialah Amerika dan para anteknya yang telah merampoki rumah kita dan kota kita.

Raungan suci kita adalah raungan kaum tertindas Afghanistan yang tidak berdosa. Dan disarangkan bahwa Rusia tidak memperhatikan peringatan saya tentang Afghanistan, dan menyerang negara Islam itu. Saya telah menyatakan beberapa kali, dan sekarang saya peringatkan lagi kepada Rusia untuk meninggalkan bangsa Afghanistan dan jangan mengganggu rakyatnya. Rakyat Afghanistan harus menentukan nasibnya sendiri dan memiliki kemerdekaan yang sesunguhnya. Mereka tidak memerlukan Kremlin atau perwalian Amerika. Dan tentu saja, setelah penarikan mundur pasukan asing itu dari negeri mereka, mereka akan mematahkan kaki Amerika apabila ia berniat untuk melakukan intervensi atau menyerbu negeri itu.

Juga raungan suci kita adalah raungan suci kaum muslimin di Afrika, raungan saudara-saudari seagama kita yang karena mereka berkulit hitam, dibiarkan menderita lecutan oleh para realis Barbar yang tidak beradab.

Raungan suci kita adalah raungan suci rakyat Lebanon, Palestina dan semua bangsa dan negara lainnya yang oleh para adikuasa Timur dan Barat, terutama Amerika dan Israel, diserahi dan dirampoki sumber-sumbernya serta telah dipaksakan atas mereka untuk menerima para badut dan pengabdiannya. Mereka telah mengulurkan cengkeraman-cengkeramannya pada tanah-tanah kita untuk menduduki tapalbatas-tapalbatas darat dan laut negara-negara Muslimin. Raungan suci kita adalah raungan suci seluruh bangsa yang tak tahan lagi mendengar suara bentakan Amerika dan kehadiran dominasinya.

Kita menghendaki suara kegusaran dan kebenciannya dikuburkan dalam kerongkongan untuk selama-lamanya.

Dan kita telah memutuskan untuk hidup secara bebas dan mati secara bebas serta menjadi penyelamat generasi-generasi yang akan datang.

Raungan suci kita adalah jeritan pembelaan umat dan bangsa kita. Kehormatan dan kesucian kita, jeritan untuk membela sumber-sumber kekayaan kita, harta dan negeri kita.

Jeritan pedih bangsa-bangsa adalah dari belati kekafiran dan kemunafikan yang telah merobek-robek hati mereka.

Jeritan ketidaksalahan kita adalah jeritan kemiskinan orang-orang yang lapar. tertindas dan melarat; maslahat secuil dari kesulitan-kesulitannya dan pekerjaan sehari-harinya dicuri oleh maling-maling internasional dan orang- orang rakus serta serakah.

Mereka tak puas-puasnya menelan hati yang berdarah dari bangsa- bangsa yang miskin, para petani, buruh dan para pekerja keras lainnya, dengan nama kapitalisme, sosialisme dan komunisme. Mereka telah melakukan transplantasi urat nadi kehidupan ekonomi dunia kepada diri mereka sendiri dan menghalangi rakyat sedunia untuk mendapatkan sedikitpun saja dari hak-haknya.

Raungan suci kita adalah raungan suci dari satu ummah yang telah dihadang untuk dirampoki oleh kaum mustakbarin kafirin pelahap dunia. yang sedang menantikan kematian ummah ini; Seluruh mata panah dan peluru sedang diarahkan ke AI-Quran, Nabi suci Muhammad Saww, gurun Karbala yang bergelimang darah di hari ‘Asyura, dan orang-orang yang sedang menantikan warisan dari para muttaqin. Akan memberikan diri mereka diantarkan ke kematian nista dalam tawanan Barat dan Timur.

Dijauhkan Allah kiranya bahwa Khomeini akan tinggal diam terhadap serbuan orang-orang berhati iblis, musyrikin, kafirin yang melanggar kesucian AI-Quran dan Rasul-Nya, para Imam, ummat Muhammad Saww dan para hamba Allah pengikut Ibrahim, atau apabila ia menonton secara pasif pemandangan kaum muslimin yang terhina dan terpijak.

Saya telah menyediakan darah dan jiwa saya yang tidak berharga untuk memenuhi kewajiban perintah Ilahi yang adil untuk membela kaum muslimin, dan saya sedang menantikan anugerah yang terbesar. Anugerah syahadah.

Semua kekuatan tirani, para adikuasa dan pelayan-pelayan-Nya!

Yakinlah bahwa sekiranyapun Khomeini hanya tertinggal sendirian, ia akan terus menganut jalan perjuangan melawan para kafirin, musyrikin dan penindas serta penyembah berhala; Dengan pertolongan Allah dan kekuatan-kekuatan sukarelawan di dunia Islam, orang-orang yang dicurigai dan direbut hak-haknya akan menyingkirkan mata dari para pelahap dunia ini dan para pengabdi penindasan yang terus mendesakkan agresinya.

Ya, slogan kita “Tidak Timur, Tidak Barat” adalah slogan utama Revolusi Islam dalam dunia tekanan dan penindasan, dan menggariskan kebijakan yang sebenarnya dari nonblok bagi negara-negara Islam, sehingga dalam masa depan yang singkat, dengan pertolongan Allah, akan menerima Islam sebagai satu-satunya akidah untuk membebaskan umat manusia dan tidak akan berhenti atau menyimpang dari kebijakan ini, walau selangkah. Negara-negara Islam serta kaum muslimin sedunia tidak boleh bergantung pada Eropa Barat dan Amerika, tidak boleh pula bergantung pada Rusia.

Insya Allah, mereka bergantung pada Allah, Rasul-Nya dan Imam Mahdi tanpa keraguan; berpaling ke luar dari kebijakan internasionallslam, berarti berpaling dari ideal-ideal akidah Islam, pengkhianatan kepada Rasulullah dan para Imam pada akhirnya berarti kematian ummah, bangsa kita, dan seluruh negara-negara Muslimin; tidak seorang pun harus ragu-ragu menganggap slogan ini seakan-akan hanya temporer, dan dangkal.

Kebijakan iniadalah basis tindakan yang seiama-lamanya dari bangsa kita dan Republik Islam kita serta seluruh kaum muslimin sedunia sebagai syarat untuk memasuki jalan rahmat keadilan adalah keterlepasan dan jauh dari jalan orang-orang yang menyeleweng. Ini harus diwujudkan dalam seluruh lapisan masyarakat Islam.

Kaum muslimin, dengan mengikuti jalan perpisahan dari seluruh kenajisan dan memaklumkan keterpautan pada kaum muslimin Iran yang berani, harus memikirkan untuk menyingkirkan para penjajah dari negeri mereka, dan menendang keluar para pasukan Iblis juga menggulung basis-basis militer Timur dan Barat dari negerinya. Anda tidak boleh membiarkan para pelahap dunia menggunakan sarana dan fasilitas untuk kepentingan mereka sendiri guna menghancurkan negeri-negeri Islam, karena lebih memalukan lagi bila negeri Islam dan pemimpinnya membiarkan pusat-pusat rahasia dan informasi militernya masuk ke tangan-tangan orang asing.

Hendaklah jangan ada kaum muslimin merasa takut akan tong kosong musuh serta propaganda-propaganda palsu bagi istana-istana kekuatan militer dan politik mustakbarin dunia yang hendak memikat mereka dalam jaringan laba-labanya.

Kaum Muslim sedunia harus memikirkan untuk mendidik, mengontrol dan mereformasi beberapa kepala negaranya yang telah dibeli musuh, dan membangunkan mereka dengan nasehat, atau ancaman, dari ketiduran nyenyak yang akan mengakibatkan kehancuran mereka sendiri maupun kepentingan negara-negara Islam. Anda harus mengingatkan para boneka pelayan ini akan bahaya kemunafikan dan pekerjaan mustakbarin dunia, dan tidak hanya sekedar menanti dan menonton kekalahan Islam serta menyerobot harta kekayaan kaum muslimin, sumber-sumber dan kesuciannya.

Kaum muslimin harus memikirkan untuk menolong dan menyelamatkan Palestina dan memaklumkan kepada dunia tentang kebenciannya kepada orang-orang yang telah terbeli dan yang atas nama Palestina telah menghancurkan ideal Palestina serta rakyatnya, para pemilik yang sesungguhnya dari tanah-tanah yang telah dirampok itu. Mereka harus menyatakan kebenciannya untuk kompromi atas prinsip-prinsipnya. Mereka tidak boleh membiarkan para pengkhianat ini mencemarkan martabat dan kehormatan bangsa Palestina yang heroik.

Orango yang mengaku revolusioner itu, dengan dalih untuk membebaskan al-Quds, telah mendekati Amerika dan Israel. Aneh bahwa dengan berlalunya setiap hari penyerobotan Israel yang tragis, diamnya dan kompromi kepala-kepala negara Islam dengan penyerobot Palestina, semakin bertambah. Tidak ada kata-kata dari slogan Yerusalem yang masih terdengar, dan apabila satu negara dan bangsa seperti Iran, yang sendirian terlihat dalam peperangan membela diri, bangkit untuk mendukung Palestina, maka ia segera dikutuk. Mereka telah menjadi panik ketika memperhatikan penggagasan suatu hari sebagai Hari al-Quds; barangkali dengan memperkirakan bahwa perjalanan waktu telah mengubah hati para Zionis atau bahwa mereka telah mengubah Karakternya, atau menembus kejahatan-kejahatannya, atau bahwa para serigala Zionis yang haus darah itu telah meninggalkan keserakahannya yang sepanjang zaman itu untuk mencaplok tanah-tanah yang terletak diantara sungai Nil dan Efrat.

Para pejabat Iran yang terhormat, rakyat kita dan kaum muslimin, tidak akan menyerahkan perjuangan untuk mencabut akar-akar gulma celaka dan keji itu. Pertolongan Allah, tersebarnya grup-grup Islami serta kekuatan moral umat Nabi Muhammad Saww. serta seluruh sarana dan potensi negara-negara Islam, harus digunakan. Dengan pembentukan suatu inti pusat pertahanan Hizbullah di seluruh dunia, mereka akan memaksa Israel untuk menyesali dan bertobat atas tindakan-tindakan kriminalnya, serta merebut kembali tanah-tanah kaum muslimin yang diduduki, dari cengkramannya.

Sebagaimana telah saya peringatkan sebelum dan sesudah Revolusi, sekali lagi saya ulangi peringatan ini, bahwa tumor kangker Zionisme masih ada dalam tubuh negara-negara Muslimin.

Saya selanjutnya mengumandangkan dukungan saya yang tidak tanggung-tanggung, maupun dukungan rakyat Iran dan pemerintahnya, kepada seluruh kaum muslimin, dalam usaha untuk membebaskan al-Quds.

Saya ucapkan terimakasih kepada para pemuda Islam yang tercinta di Lebanon yang telah membawa kehormatan kepada Islam dan menistakan para pelahap dunia. Saya juga mendoakan keberhasilan seluruh rakyat yang tercinta di tanah-tanah yang diduduki musuh dan orang-orang yang tinggal di negara-negara yang bertetangga dengan tanah-tanah yang telah diserobot, serta orang-orang yang dengan mengandalkan iman memberikan pukulan terhadap kepentingan Israel.

Saya meyakinkan Anda bahwa rakyat Iran tidak akan meninggalkan Anda. Bersandarlah pada Allah dan gunakanlah kekuatan moral Islam, dan seranglah musuh-musuh sementara Anda dipersenjatai dengan kesucian dan jihad, kesabaran dan perlawanan.

“... jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong-mu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad, 47: 7).

2. Karena peperangan adalah keprihatinan dan urusan utama negara kita.

Karena peperangan adalah keprihatinan dan urusan utama negara kita. Maka para pelahap dunia, pada saat menjelang kemenangan yang menentukan dari bangsa Iran atas rezim Aflaqi (Irak) yang sedang sekarat itu, para pelahap dunia itu telah melancarkan suatu kampanye propaganda ke seluruh dunia untuk memanipulasi pandangan publik dunia dan mensugestikan bahwa rakyat Iran adalah para penjahat perang. Ironisnya, gagasan itu dikemukakan sementara mereka secara terang-terangan melakukan kejahatan-kejahatan perang yang dikekalkan oleh Saddam dan para pengikutnya sedang badan-badan internasional yang bersangkutan membisu. Boleh jadi juga mereka akan berhasil memanipulasi pikiran-pikiran sekelompok kecil orang di dunia yang kurang mengetahui.

Untuk menjernihkan opini publik dari bangsa-bangsa yang tertindas, terutama para jemaah haji yang mulia, di sini saya hendak menunjukkan beberapa hal tertentu :

Dunia tidak berbicara jujur dan adil dengan kita pada setiap fase peperangan, sejak semula Saddam dan Partai Ba’ath, karena keserakahan dan kejahilannya serta untuk menjungkirkan tatanan baru Republik Islam, menyerang negara kita yang tercinta; dan Saddam secara pribadi memimpin sendiri serangan-serangan darat, udara dan laut, merobek-robek perjanjian Internasional; mereka memusnahkan bukan saja satu atau dua desa dan kota, tetapi ratusan pusat-pusat kediaman yang lebih besar, dan menyebabkan para ibu dan bayi di haribaannya, yang tak terhitung jumlahnya, mencapai syahadah.

Saddam terus melakukan agresinya yang keji; tiada pena dapat melukiskannya dan tiada lidah yang sanggup menguraikan tindakan-tindakannya yang memalukan.

Pada hari ketika Saddam menyalakan api pertama peperangan di Teluk Parsi dan mengancam keamanan seluruh negara-negara Islam di mana-mana, tidak ada dari orang-orang pengaku cinta damai itu berusaha mencegahnya, tidak ada satupun yang berusaha untuk menggunakan sarana yang ada pada mereka atau menggunakan jalan penekanan yang telah ditetapkan dalam perjanjian-perjanjian, untuk mengekangnya dan membela kaum yang tertindas di Iran maupun Irak.

Saddam, yang memulai peperangan itu, tidak merasa perlu untuk mengatakan apakah dosa, kejahatan atau kesalahan orang-orang Iran, wanita dan pria serta anak-anak sehingga mereka harus mati terbunuh atau menjadi tunawisma. lapun tidak memberikan alasan mengapa maka hasil kerja keras satu dasawarsa dari suatu bangsa, serta investasi dalam perindustrian, pertanian dan pabrik-pabrik, harus musnah terbakar.

Apakah kebangsaan Iran kami merupakan suatu kesalahan atau dosa?

Apakah kami harus disalahkan karena kami orang Iran?

Apakah kami harus disalahkan karena perselisihan tapal batas lama?

Tidak, kami tidak boleh dipersalahkan karena itu.

Sekarang, setiap orang tahu bahwa kami sedang dizalimi oleh pelahap dunia hanya karena tekad kami untuk membela Islam dan karena telah menggantikan rezim despotik lama dengan sistem Republik Islam. Mungkin kami dianggap bersalah karena kami mengikuti ajaran AI-Quran dan sunnah Nabi kita. Barangkali kami salah karena memproklamasikan kesatuan dunia Islam, Sunni atau Syi’ah. Dan karena oposisi kami terhadap persekongkolan penghujat dunia.

Apakah kami bersalah karena kami mendukung rakyat Palestina yang dirampas hak-haknya?

Apakah penutupan kedutaan Israel di Teheran dan pernyataan perang terhadap tumor kangker dunia Zionis menyebabkan kami salah?

Apakah perlawanan terhadap apartheid dan pembelaan bagi rakyat Afrika yang tertindas dan perjungkiran kontrak-kontrak rezim Pahlevi yang keji itu, yang telah menyebabkan kami menjadi budak-budak pelahap dunia Amerika, dipandang sebagai perbuatan dosa?.

Mengenai para pelahap dunia dan pelayan-pelayan mereka yang mewah bermalas-malas, kesalahan apa yang lebih besar daripada berbicara tentang Islam dan kepemimpinannya, mengajak kaum muslimin kepada kehormatan, kepada kemerdekaandan perlawanan terhadap kekejaman dan penindasan?.

Bukan baru saja telah dipaksakannya peperangan, tapi malah sejak hari pertama konfrontasi, 6 Juni 1963 hingga 11 Pebruari 1979 (Hari Kemenangan Revolusi), kami telah menyadari bahwa untuk mencapai ideal-ideal Islami yang Ilahi dan agung, harus dibayarkan suatu harga yang sangat tinggi, dan banyak syuhada’ tercinta yang harus dipersembahkan. Kami pun tahu bahwa para pelahap dunia tidak akan membiarkan kita dan bahwa mereka, melalui badut-badutnya di dalam dan di luar negeri, akan menyerang kami dan mengizinkan darah orang-orang dan wilayah perbatasan kami. Inilah tepatnya yang terjadi.

Ketika Amerika mendengar seruan rakyat kita pada 6 Juni 1963 yang memproklamasikan Islam, ketika untuk pertama kalinya kesombongan, kekuasaan dan dominasi Amerika dipatahkan, dan ketika ia menyadari kekuatan dan kepemimpinan ulama dan fukaha serta melihat kemauan bangsa Iran yang membaja untuk memperoleh kemerdekaan, kebebasan juga tata keadilan Islam, ia memerintahkan pelayannya yang nista, khianat dan keji, Mohammad Reza Khan untuk melemaskan pekikan kami, untuk menuntut sebagai Umat Islam, dan menyuruh Syah itu sendiri menyingkirkan setiap orang yang telah bangkit menentang Amerika.

Kita semua melihat, para pengkhianat dan orang sewaan ini bahkan tidak ragu-ragu sedetik pun dalam menjalankan tugas kotor itu. Atas nama “misi suci” dan “kebebasan”, untuk mencapai gerbang-gerbang “peradaban besar”, membuat tumpukan mayat manusia yang terbunuh dari rakyat bangsa ini dan menodai pintu-pintu juga dinding negara. Dari Pesantren ke Universitas-universitas, dari pasar ke jalan-jalan dan masjid-masjid dan mihrab, dengan darah orang-orang yang kita cintai yang mengikuti Allah dan rasul-Nya.

Begitulah Keadaannya ketika para algojo pemerintahan Syah yang zalim sedang menginjak-injak kemerdekaan. Seluruh pelahap dunia, dalam suatu usaha propaganda yang diorkestra, menggambarkan Syah sebagai beradab dan progesif, sedangkan para pejuang kemerdekaan dan kaum muslimin sebagai para reaksioner serta mencoreng tuntutan-tuntutan Islaminya dengan warna hitam yang terbelakang.

Dalam mengikuti kebijakan penindasan, mereka makin bertambah-tambah meneruskan kejahatan-kejahatan ala Yazid pada hari Asyura dan Tasu’a di medan Karbala berdarah di Iran, dan mengubah negara kita menjadi pusat ketentraman dan stabilitas bagi Amerika serta memberikan kepada kami kuburan dan reruntuhan bagi bangsa kita.

Ketika saya kembali ke negara Iran yang tercinta, saya mengatakan di pemakaman Beheht-e Zahra bahwa Syah telah menghancurkan negara kita dan memenuhi pekuburannya; dan sekarang saya ulangi kata-kata yang sama itu. Tetapi siapakah Syah itu, dan perintah siapakah yang dilaksanakannya?

Apabila ia telah bertindak sendirian, dengan pikiran keji dan jahatnya sendiri; barangkali segala sesuatu telah berakhir setelah kematiannya.

Siapakah yang tidak tahu bahwa Syah adalah pelayan dan agen Amerika dan bahwa semua syuhada’ kita dan orang-orang yang kita cintai adalah uang darah yang dikuburkan demi kemerdekaan?

Sesungguhnya yang dilakukan Syah itu adalah misi yang ditugaskan kepadanya oleh majikan-majikannya. la melaksanakan misi dendam Amerika terhadap Islam dan kaum muslimin, sejauh mungkin, sementara isu utama peristiwa ini tetap di balik tabir Amerika yang takut pada Islam yang sesungguhnya dan terserang panik dengan kebangkitan mengarah ke pemerintah yang sesungguhnya adil.

Amerika Serikat yang membayangkan bahwa para nasionalis dan Munafiqin (MKO) maupun badut-badutnya yang lain akan segera memutar kemudi revolusi dan kedaulatan negara serta pemerintahannya ke arah keuntungannya (Amerika Serikat.), mengambil suatu siasat intimidasi dan menempuh jalan persekongkolan untuk melakukan beberapa kudeta dan menerapkan kekerasan dan pemaksaan, menginfiltrasikan agen-agennya maupun menyerang karakter revolusi itu serta para revolusionernya. Tetapi sekali lagi, dengan rahmat Allah, rakyat Iran dengan apiknya mengambil alih sarang mata-mata dan menunjukkan ketidaksalahannya terhadap Amerika dan para agennya. Tetapi Amerika memberikan pedang sama, yang dahulu diberikannya kepada Mohammad Reza Khan, ke dalam tangan algojonya Saddam.

Apa yang dilakukan Saddam? Apakah ia tidak melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Syah sebelum revolusi?

Tidakkah Syah mengisi pekuburan kita dengan para pejuang kemerdekaan?

Apakah Saddam, yang beroleh kekuatan yang lebih besar, berbuat sebaliknya dari itu?

Tidakkah Syah sebelumnya menyerahkan negara kami kepada Amerika Serikat.?

Saya telah mengatakan bahwa diperlukan waktu yang lebih panjang dari dua puluh tahun untuk membangun kembali reruntuhan yang ditinggalkan Syah, dengan usaha-usaha terpadu dan bertekad dari seluruh pejabat dan rakyat kita yang terhormat. Mungkinkah pula membangun kembali reruntuhan yang ditimpakan Saddam dalam waktu kurang dari dua puluh tahun?

Rakyat Iran yang terhormat maupun kaum muslimin serta para pejuang kemerdekaan di seluruh dunia harus mengetahui bahwa apabila mereka hendak berdiri di kakinya sendiri tanpa sedikitpun menyimpang ke kiri atau ke kanan, dan merdeka dari setiap kekuasaan tirani, terutama para adikuasa, maka untuk ini mereka harus sedia untuk membayar mahal bagi kemerdekaan dan kebebasan yang sebenarnya.

Pengalaman Revolusi Islam di Iran telah mengambil upah darah ribuan syuhada’ dan para cedera, kehancuran rumah-rumah, terbakarnya panen-panen petani, terbunuhnya banyak rakyat yang tak berdosa dalam pemboman-pemboman dan pengambilan putra-putri Revolusi Islam sebagai tawanan oleh tangan-tangan algojo Ba’athis, penistaan tokoh-tokoh cemerlang dari Revolusi, dan telah membawa ribuan ancaman terhadap kehidupan rakyat, dan tekanan ekonomi.

Rakyat Iran mendapatkan pengalaman dan alat-alat kemenangan atas kufur dunia dengan melalui rumah-rumah yang runtuh dibom yang menimpa kepala anak-anak yang sedang tidur, telah menjamin revolusi dan negara melalui pengorbanan dan perjuangannya. Kami akan menyiarkan pengalaman kita ke seluruh dunia, mengubah, tanpa sedikit pun keraguan, hasil pertahanan dan perjuangan terhadap para penindas dan orang-orang yang berjuang di jalan takwa.

Tiada diragukan bahwa hasil penyebaran pengalaman ini akan tidak lain dari kuncup-kuncup kemenangan dan kemerdekaan maupun tegaknya ajaran-ajaran Islam bagi seluruh bangsa-bangsa.

Para cendekiawan Islam seluruhnya mengalami jatuh bangun transformasi dunia kapitalis dan komunis dengan pengetahuan dan kesadaran. Seluruh pejuang kenierdekaan harus mendemostrasikan, dengan wawasan yang cemerlang, jalan untuk menampar para adikuasa serta para tirani tainnya, terutama Amerika, oleh rakyat di Dunia Islam dan Dunia Ketiga yang dahulu telah mereka tampari.

Saya tegaskan dengan yakin bahwa Islam akan membuat para adikuasa menghadapi kehinaan. Islam akan menyingkirkan halangan-halangan yang kecil dan besar di dalam dan di luar negeri dalam kekuasaannya, satu demi satu, dan akan menaklukkan posisi-posisi kunci di dunia.

Rakyat Iran yang terhormat!

Berilah perhatian!

Apa yang telah anda lakukan, pria dan wanita, adalah demikian mahal dan berharga sehingga sekiranya Iran dihancurkan sama rata dengan tanah ratusan kali, dan dibangun lagi dengan otak dan usaha anak-anak Anda, bukan saja Anda tidak akan kehilangan sesuatu, tetapi malah itu akan menguntungkan kehidupan Anda dalam suatu cara bersanding dengan para kekasih Allah didunia; dan anda akan menjadi abadi serta dunia akan merasa iri terhadap anda. Maka, betapa bahagianya anda nanti.

Saya dengan tegas menyatakan kepada seluruh dunia bahwa apabila para pelahap dunia berani berdiri menentang agama kita, maka kita akan berdiri menentang seluruh dunia dan tidak akan duduk diam hingga kehancuran mereka yang sempurna telah terlaksana. Entah merdeka dengan sempurna atau mencapai kemerdekaan yang lebih besar. Kematian syahid.

Sebagaimana kita menang dalam revolusi, sendiri dan dalam keterasingan, tanpa bantuan dan persetujuan sesuatu negeri manapun atau sesuatu organisasi internasional manapun, dan sebagaimana kita berjuang dalam peperangan yang jauh lebih garang daripada Revolusi Islam. Mengalahkan para agresor tanpa menerima sesuatu bantuan dari satu negara pun, maka kita akan melewati jatuh bangun sendirian dengan mengadakan kepada Allah Yang Mahakuasa dan memenuhi kewajiban kita.

Entah kita akan saling berjabat tangan dalam merayakan kemenangan Islam di seluruh dunia, atau kita semua akan kembali kekehidupan yang kekal serta menyambut syahadah dan kematianyang terhormat. Bagaimanapun, dalam kedua hal itu kemenangan dan keberhasilan akan ada pada kita. Kitapun tidak boleh lupa berdoa kepada Allah.

Ya Allah, berikanlah kemenangan kepada kami. Semoga Revolusi Islam menjadi pendahuluan kehancuran istana-istana penindasan dan para penguasa zalim juga memadamkan bintang kehidupan para agresor di seluruh dunia. Semoga seluruh bangsa-bangsa di dunia diberkati oleh hasil-hasil, rahmat, warisan dan petunjuk bagi kaum mustadh’afin juga yang dizalimi hak-haknya.

Sekarang, setelah semua keterangan ini, terserah kepada kaum muslimin untuk memutuskan tentang peperangan itu, dan memikirkan jalan yang karena tujuannya kita telah diserang, dan mengabdikan para syuhada’ kita demi Allah. Kaum muslimin sedunia harus memikirkan hal ini. Maksud- maksud buruk apakah yang lahir dalam pikirah Saddam dalam serangannya itu?

Lagi pula, apa yang menjadi motivasi dunia untuk menyokongnya?

Hingga pada saat ini para agresor tidak membatasi bantuan senjata, militer, ekonomi dan politik. Dunia sedang mencari-cari alasan sewaktu-waktu untuk memberikan kepada mereka senjata-senjata yang terbaik dan paling modern, Tetapi mereka menolak untuk memberikan atau mengembalikan kepada kita hak yang sah dari rakyat kita, yang bahkan untuk itu mereka telah mengambil uang kita, Tetapi, bagaimanapun, kita merasa bangga bahwa kita telah mampu mencapai kemenangan dalam peperangan yang panjang dan tidak seimbang ini, Dengan semata-mata mengandalkan diri pada keimanan dan keyakinan kita kepada Allah Yang Mahakuasa, doa, ketabahan, keberanian dan mujahidin kita yang heroik dan kaum wanita yang pemberani, di gelanggang pertempuran ini,

Kami bersyukur kepada Allah Yang Mahakuasa bahwa kita tidak berhutang kepada sesuatu kekuasaan, negara atau adikuasa manapun dalam peperangan ini, dan bahwa rakyat kita yang berpengalaman hanya mengandalkan diri pada Allah dan telah mengatasi banyak permasalahan seperti perencanaan, operasi dan mobilisasi serta latihan pasukan, dalam suatu usaha untuk memenuhi tuntutan-tuntutan militer negara kita atas kemampuan sendiri, sementara dalam keadaan tertindas, Kita telah mencapai berbagai hasil yang menunjukkan dalam area mempertahankan negara Islam kita dan mengusir para agresor, di samping perubahan-perubahan besar industrial seperti pendirian pabrik-pabrik kita, dan mengadakan perubahan-perubahan besar dalam garis produksi dan kerajinan kita setara berbagai pembaharuan dan saran-saran militer modern yang juga tanpa menerima bantuan teknik asing, Sekarang, karena kita telah mencapai puncak kemenangan total dan sedang mengambil langkah-langkah terakhir, kita mendengar suara tidak familiar tentang perdamaian yang curang dari mulut-mulut para penindas dan penghasut perang. Mereka telah menciptakan gembar-gembor di seluruh dunia dan telah mengatur yang dinamakan perkabungan-perkabungan bagi perdamaian. Sekarang mereka telah menjadi apa yang dinamakan pendukungan kebebasan dan keamanan manusia dan sedang “meratapi” darah para pemuda dari kedua negara ini, modal material dan spiritual dari kedua negara.

Sepintas lalu, apakah yang sesungguhnya telah terjadi sehingga dunia mustakbirin, terutama Amerika sekarang, secara tiba-tiba, menjadi pendukung bangsa-bangsa sampai segini?

Secara bagaimana para pemula peperangan dan para algojo abad ini menghormati martabat umat manusia dan koeksistensi damai?

Bagaimana mereka telah mengubah pikirannya yang berdasarkan watak batinnya yang haus darah dan merupakan kultur kapitalisme dan komunisme?

Bagaimana mereka menyembunyikan pedangnya yang telah menembus ke dalam hati dan jantung manusia?

Apakah ini bukan berbagai manifestasi serangan-serangan keji yang mendadak di malam hari serta berbagai kezaliman, dan bahwa pada suatu hari mereka melihat bahwa berdiam diri lebih baik bagi mereka sebagai senjata yang efektif, lalu sekarang mereka menjerit meminta “damai”?

Apakah para penyerobot dunia itu tidak bermaksud menghentikan kita dari melandakan pukulan kita yang terakhir?

Tidakkah usaha mereka untuk mengkafani siasat peperangannya dengan samaran perdamaian dunia untuk dapat mempertahankan keputusan-keputusan dan pikiran-pikiran mereka yang palsu dan keji guna mendukung kepentingan mereka sendiri?

Tidaklah mereka yang terus-terusan hendak merebut kontrol kita atas kehidupan, harta, negara-negara dan kedaulatan berbagai bangsa di dunia? Sesungguhnya alasan falsafah di balik desakan mereka untuk memaksakan perdamaian ini kepada bangsa Iran bersumber dari cara berpikir yang curang. Apabila kita mengabaikan semua ini, maka siapakah pendukung yang sebenarnya dari perdamaian dan siapa yang menghendaki peperangan adalah topik dari pembicaraan kita.

Apakah Saddam sesungguhnya menyesali kejahatan-kejahatannya, agresi, penindasan dan kekejian-kekejiannya di masa lampau?

Apakah ia menyatakan penyesalan dan tobat serta meminta maar kepada bangsa-bangsa dan yang telah dilakukannya untuk melemahkan kekuatan pertahanan bangsa-bangsa Islam?

Apakah usaha Saddam mencari perdamaian bersumber dari kesadaran yang sesungguhnya?

Atau dapatkah membayangkan adanya sesuatu kesadaran, perasaan dan pengertian dari Saddam, setelah ia melakukan kejahatan-kejahatan dan perampokan-perampokan itu?

Atau, apakah ular yang luka ini telah mencari perlindungan pada perdamaian karena tidak berdaya dan dalam keadaan putus asa?

Aneh bahwa sebagian dari orang-orang yang mengaku cendekiawan, politikus dan berpandangan ke depan, membuat rencana sebegitu rupa sehingga mereka membuat interpretasi sesuka mereka sendiri tentang AI- Quranul Karim dan hadis-hadis Nabi Saww, mengubah jalan kehormatan muslimin dan bangsa kita, menghentikan jihad.

Kami bersyukur kepada Allah bahwa fa telah memberkati rakyat Iran yang tercinta dengan pengertian, kesadaran dan pertumbuhan sehingga mereka tidak terpengaruh oleh intimidasi ini. Mereka telah mengetahui bahwa sikap juang putra-putri Iran adalah akibat dari pemikiran ideologis yang lemah dan keliru dari para analis itu. Rakyat kita menertawakan mereka.

Manusia bijaksana mana yang akan siap sedia untuk meninggalkan perjuangan terhadap musuh akidahnya, masyarakatnya, negaranya sementara ia mempunyai segala kondisi dan persyaratan yang diperlukan, dan setelah ia mengorbankan ribuan anak-anaknya. Siapa yang sedia memberikan kesempatan lain kepada musuh supaya dalam kondisi yang sesuai, musuh boleh menyerangnya lagi?

Apakah kekuasaan memerintah selama beberapa hari di dunia ini patut untuk mengalami kenistaan semacam itu?

Pada awal agresi itu dunia menyarankan kepada kita untuk tunduk mengikuti syarat-syarat dan tuntutan-tuntutan Saddam, mendengarkan serta menaati apa yang dikatakannya. Sekarang pun mereka mengikuti kebijaksanaan semacam itu. Sementara pada saat itu juga Saddam melakukan pemboman-pemboman dari udara atas wilayah-wilayah kediaman rakyat serta serangan-serangan dengan senjata kimia, serangan atas tangker minyak, pesawat terbang dan kereta api nonmiliter; mereka mengintimidasi kita untuk menerima suatu pemerintahan agresif dan penindasan di tangan para pendukung Saddam melalui cara-cara lain. Semua orang di dunia yang berpikiran cukup cerah telah mengetahui fakta ini, bahwa bukan saja Saddam sama sekali tidak meninggalkan wataknya yang keji, tetapi juga dunia penyerobot sudah dan terus mendukungnya; dan organisasi-organisasi internasional tinggal diam bahkan ketika menyaksikan kejahatan-kejahatannya. Saddam telah diubah menjadi serigala luka dan ia sedang meminyaki api peperangan di negara-negara sekawasan, terutama di Teluk Persia.

Dengan ini saya peringatkan para pemimpin negara-negara di Teluk Persia serta seluruh adikuasa Timur dan Barat, terutama A.S. dan Rusia, untuk tidak bertualang dan mengintervensi serta membuat keputusan-keputusan gegabah.

Saya peringatkan rakyat Amerika untuk tidak membiarkan orang seperti Reagen berkuasa atas hak menentukan nasibnya sendiri serta Hak dalam urusan-urusan renting bidang politik, internasional dan militer, karena Reagen telah menjadi lemah dan tidak berdaya dalam urusan politik serta pembuatan keputusan. Sekarang ia memerlukan orang-orang yang berpikiran, agar tidak menjerumuskan rakyat Amerika kepada kehancuran.

Saya menganjurkan agar para pemimpin negara-negara Teluk Persia tidak menista diri mereka dan rakyat negara mereka untuk kepentingan satu orang yang nestapa, dalam segi politik, militer dan ekonomi.

Jangan memamerkan kelemahan Anda dengan mencari-cari perlindungan pada Amerika.

Jangan meminta para serigala liar untuk menolong Anda mempertahankan kepentingan-kepentingan Anda. Para adikuasa akan membuat Anda menjadi korbannya bilamana saja kepentingan-kepentingannya mendiktekannya. Bagi mereka, persahabatan, peramalan, pembaktian dan kejujuran tidak berarti apa-apa dan tanpa nilai. Mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri, yang telah mereka nyatakan di mana-mana.

Adalah lebih baik apabila para pemimpin sesama negara Islam memperingatkan para majikannya dan para dewa penindasan supaya mereka tidak berbicara sebanyak itu tentang kepentingan-kepentingan mereka di Teluk Persia, Karena justru tentang hal ini para penduduk Kawasan ini sangat peka. Hal itu membuat mereka bertanya-tanya jenis Kepentingan apa yang dipunyai Amerika, Prancis dan Inggris di perairan Teluk Persia, sehingga mereka hendak mempertahankannya bahkan dengan intervensi militer dan provokasi peperangan.

Tentu saja kebijakan kita mengenai Teluk Persia telah jelas dinyatakan sejak awalnya. Republik Islam Iran memberikan penekanan yang paling besar bagi keamanan Teluk Persia. Itulah sebabnya maka walupun terdapat segala kemungkinan dan kemampuan laut, udara dan darat, untuk menutup Selat Hormuz serta menyerang kapal-kapal dagang dan kapal-kapal tangker minyak serta membahayakan kepentingan-kepentingan, pusat-pusat, eksportasi perminyakan dan penyulingan serta pelabuhan-pelabuhan di kawasan ini, Iran telah telah memutuskan untuk mengikuti suatu kebijakan sabar dan mencegah menjalarnya peperangan.

Dunia telah mengerti kenyataan ini, bahwa keamanan di Teluk Persia tidak hanya terbatas pada kerugian Iran saja. Tetapi apabila para adikuasa yang kuat memobilisasi seluruh kemampuan udara dan laut serta spionasinya, dan bahwa badut-badutnya di kawasan ini, sebagaimana kasusnya Amerika, dalam keadaan demikian sekalipun, tiada kapal yang dikawal tanpa kemungkinan suatu bahaya, dan bahwa mereka tidak akan aman dari setiap bahaya dan kerugian. Mereka akan ditenggelamkan dalam kancah ketidakamanan.

Allah akan memberi jalan untuk keaiban dan kenistaan Amerika.

Allah akan menunjukkan kekuatan spiritual dari slogan “Tidak ada Tuhan selain Allah” atas slogan-slogan kafir.

Allah akan membahagiakan hamba-hamba-Nya yang suci. Adalah lebih baik bagi Amerika dan Reagen untuk tidak mencabut picu ranjau perairan politik Teluk Persia, yang telah menjadi sarana lain bagi penghinaan dan kenistaannya. Sekali lagi, mereka tidak boleh menunggang kuda kesombongan dan kejahilan yang telah beberapa kali melemparkan penunggangnya. Sekurang-kurangnya mereka harus berusaha untuk mempertahankan yang dinamakan kekuatannya atau citra kekuatannya di hadapan badut-badut mereka seperti Kuwait.

Reagen dan Amerika Serikat tidak boleh memberikan keaiban bagi diri mereka sendiri. Mereka harus yakin bahwa berlanjutnya jual tam pang kehadiran mereka di kawasan Teluk Persia akan menjuruskan mereka kepada bahaya yang tidak diinginkan dan krisis terhadap mereka sendiri. Apabila dunia telah menyiapkan diri untuk suatu krisis minyak dan gangguan dalam seluruh bidang ekonomi,industri dan perdagangan, maka kita pun siap. Kita telah bertekad, dan segala sesuatu telah siap untuk operasi itu. Amerika haruslah mengerti bahwa intervensi militer di Teluk Persia tidak hanya sekedar suatu test tetapi suatu perangkap dan permainan yang berbahaya.

Kita dan seluruh kaum muslimin di kawasan Teluk Persia memandang kehadiran militer para adikuasa sebagai persekongkolan dan pendahuluan untuk menyerang negara-negara Islam dan Republik Islam Iran, dalam suatu agresi untuk terus mendukung Saddam.

Kaum muslimin sedunia, bersama Republik Islam Iran, harus bertekad bulat untuk mematahkan gigi-gigi mulut Amerika Serikat Mereka harus menyaksikan kuncup-kuncup bunga kemerderkaan, Tauhid dan Imamah pada. setiap seginya sesuai dengan visi Nabi Mubammad Saww. Tentu saja harus ditunjukkan sekali lagi kepada para pemirnpin negara-negara Islam di Teluk Persia bahwa menciptakan keragu-raguan dan membesar-besarkanbahaya Islam, Revolusinya dan Republik Islam Iran baginegara-negara sekawasan adalah selalu merupakan persekongkolan yang sama dari dunia penyerobot untuk menghalangi penciptaan suatu lingkungan pengertian dan kerja sama secara damai. Dengan cara ini mereka ingin menanamkan dan mengeraskan perasaan diperlukan oleh Timur dan Barat di negara-negara kita.

Republik Islam Iran ingin menolong negara-negara Islam dan kaum muslimin untuk memelihara persatuannya, dan mendukung mereka dalam kepentingan-kepentingan yang mereka tentukan sendiri. Kami siap sedia untuk menangkal segala event politik dan mil iter paksaan yang dihasutkan dengan kerasnya oleh dunia mustakbarin; Kita dapat mengemukakan suatu rencana yang kuat dan tepat untuk mengontrol serta menghapus dominasi politik Timur dan Barat.

Tetapi kami yakin bahwa dengan kehadiran Saddam dan Partai Ba’ath, hal ini akan berlangsung sangat lambat. Karena, Saddam takut akan kerja sama Iran dengan negara-negara Islam lainnya; hingga ukuran yang sama, para adikuasa ketakutan akan mantapnya persatuan di kalangan bangsa-bangsa Muslimin. Bagaimanapun juga, penenkanan kita kepada keberlanjutan peperangan sehingga Saddam dan Partainya terhapus, dan sampai pada waktu kami mendapatkan persyaratan yang jujur dan adil, kami memandangnya sebagai tanggung jawab Ilahi dan kewajiban yang tak pernah akan kami abaikan. lnsya Allah.

Apabila kita mampu memenuhi tanggung jawab ini maka kita akan mampu mendirikan suatu kebijakanyang kuat dan mendasar bagi semua negara dan umat Islam, bekerja bersama negara-negara Islam yang lain. Konsekuensinya, kepentingan-kepentingan rakyat akan terpelihara dan terlindungi dari bahaya para agresor dan subversi. Orang-orang yang telah memikirkan negara-negara Islam, akan diajari dengan suatu pelajaran yang baik oleh nasib kaum Saddamit, dan tak pernah lagi akan membuat diri mereka sendiri menjadi korban kemarahan bangsa-bangsa ini. Tiada sangsi bahwa sekarang nasib seluruh bangsa-bangsa dan negara-negara Islam bergantung pada nasib kita dalam peperangan ini.

Republik Islam Iran telah mencapai suatu tahap di mana kemenangannya dipandang sebagai kemenangan seluruh muslimin sedunia, dan semoga dijauhkan Allah kekalahan kita akan mengakibatkan kekalahan dan kehinaan seluruh mukminin. Membiarkan suatu bangsa, suatu negara dan suatu akidah di tengah jalan adalah kemenangan dari pengkhianatan atas aspirasi kemarlusiaan dan Nabi Allah. Oleh karena itu, di negara kita, gejolak peperangan tidak akan berakhir sebelum terjungkirnya Saddam, dan Insya Allah, kita akan mencapai tujuan ini dalam waktu yang tidak lama lagi.

Kami bersyukur kepada Allah bahwa bangsa kita, pemerintah, pejabat, tentara, Pengawal Revolusi, pasukan sukarelawan dan rakyat sipil lainnya serta pasukan-pasukan pemberani di negara kita, telah siap sepenuhnya. Mereka mampu untuk mengatasi persekongkolan dunia mustakbarin, para intelijen dan para munafikin. Mereka sedang maju menuju terbukanya jalan terakhir kemenangan, dengan pertolongan Allah. Mereka telah berusaha untuk mengorganisasi dan memobilisasi kaum mustadh’afin Irak.

Selain kehadiran mereka yang unggul di pulau-pulau di Teluk Persia, di pantai-pantai, di kawasan barat dan selatan, yang merupakan bagian dari sasaran dan tujuan-tujuan penting. Karena kami telah mendeklarasikan sejak permulaan perang bahwa Irak bebas menentukan dan memilih pemerintahnya sendiri. Lebih baik bagi mereka untuk pemerintahan yang mereka sukai sebelum pemerintahan absolut Partai Ba’ath dihapus oleh para mujahidin Islam di medan kebenaran melawan kebatilan.

Segala puji bagi Dia bahwa garis depan dari gerakan besar ini telah terbukti. Semua adikuasa dan pendukung rezim Irak yang sedang menghadapi kehancuran harus menyadari bahwa menginternasionalisasi bentrokan dalam peperangan, dan dengan mendirikan suatu lingkungan diplomasi kapal perang serta propaganda politik dan persekongkolan diplomatik terhadap Republik Islam Iran di seluruh dunia, dan intervensi mereka secara militer dan nonmiliter di Teluk Persia, memperbesar permasalahan dan menciptakan perpecahan serta mengemukakan analisa-analisa palsu dan tak berbuah. Tidak akan menyelewengkan kami dari tujuan kami yang berdasarkan pada penyingkiran Saddam dan Partai Ba’athis Irak dan penghukuman terhadap si agresor.

Dengan rahmat Allah, kita akan menangkal semua tekanan dan serangan untuk mencapai tujuan besar kita. Kita tidak akan letih dari perjuangan demi Allah. Dan ini adalah rakyat Iran yang besar yang berdiri di bubungan tinggi syahadah dan sedia berkorban derigan sabar, dan setiap hari kegiatan dan jeritan kita semakin bertambah dalam meneruskan jalan ini. Tentu saja ada kemungkinan bahwa orang-orang yang telah dipengaruhi kultur Barat akan berusaha untuk memfitnahkan bahwa rakyat kita telah lelah oleh peperangan dan telah mencapai jalan buntu, hanya untuk membuat para majikannya senang dan memberikan mereka dorongan. Orang-orang ini tidak hadir dalam arena pertahanah sejak awal mulanya, mereka tidak pernah berusaha untuk mendukung para mujahidin Islam hingga sekarang. Tidak pula mereka berbakti pada tanah airnya.

Mereka tidak pantas untuk bersama-sama dengan tentara Allah, di masa depan pun juga. Mereka mengira akan dapat menyelewengkan pikiran rakyat, atau bahwa mereka akan mampu untuk sekurang-kurangnya membuat orang-orang di luar negeri mempercayai bahwa rakyat, pejabat, tentara, Pengawal Revolusi, dan pasukan-pasukan sukarelawan telah lelah perang dan lelah untuk melanjutkannya, atau bahwa mereka saling bertengkar di antara sesama mereka mengenai peperangan ini.

Sementara, dengan rahmat Allah, para pejabat Republik Islam Iran sama sekali tidak berselisih paham tentang sikap dasar politik dan ekonomi kita. Mereka semua telah bertekad untuk mendirikan pemerintahan Tauhid yang murni di kalangan bangsa-bangsa Islam sedunia dan mengalahkan musuh, supaya di masa depan yang tidak lama lagi mereka dapat mencapai kemenganan Islam di seluruh dunia.

Sekarang, dengan rahmat Allah, negara umat Rasulullah Saww. telah membesarkan jutaan pemuda sebagai sukarelawan siap sedia untuk ke medan peperangan dan mencari syahadah. Bangsa kita hanya akan puas dengan keridhaan Allah itulah sebabnya maka bangsa kita menikmati pengorbanan harta bendanya, hidupnya dan putra-putrinya, demi Allah.

Basis keunggulan di antara mereka telah menjadi Iebijakan dan mengatasi atau mengambil pemimpinan dalam jihad. Mereka benci akan fanatisme dan pertunjukan kejahilan dalam bentuk yang lama dan baru. Saya menganggap diri saya sebagai pelayan bangsa seperti itu dan saya bangga karenanya.

Saya merasa berhutang kepada Nabi Muhammad Saww. atas segala rahmat spiritual ini. Saya mengundang rakyat dan para pemuda negara-negara Islam untuk mengungkapkan dan mengenali serta mengukuhkan hubungan-hubungan yang ikhlas dan bersahabat dengan keunggulan dan kebajikan ini. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberi nasehat kepada para pejabat negara kita bahwa dalam memberikan prioritas kepada hal-hal yang mendasar ini, tidak ada dasar atau nilai yang lebih penting dari takwa dan jihad Allah. Prioritas Ilahi ini kepada rakyat, dan menggunakan fasilitas-fasilitas dan wewenang serta administrasi negara, pada akhirnya mengganti semua keistimewaan dan tradisi-tradisi salah yang material dan sensual, karena Allah telah memberkati mereka dengan keunggulan ini.

Keistimewaan ini tidak cukup bilamana hanya dikatakan atau hanya sepintas, hal itu harus diterapkan daam bidang pemerintahan maupun peraturan-peraturan, dan dengan tindakan dan kepercayaan dan dalam perilaku masyarakat. Pembebasan yang bijaksana bagi para penderita, orang-orang telah pergi ke medan peperangan, dan orang-orang yang telah memberikan syahadah, para tawanan perang, yang hilang dalam aksi dan yang cedera, atau, dalam kata singkat, pembebasan bijaksana para fakir miskin dan kalangan mustadh’afin, mempunyai prioritas atas orang-orang berpunya yang tinggal di rumahnya, kalangan kaya yang selalu menjauh dari medan jihad, takwa dan sistem Islami.

Generasi demi generasi, kehormatan dan kredibilitas para pengatur langkah dan para pemimpin gerakan suci, dan peperangan melawankemiskinan, harus dipelihara. Kita harus berusaha sekuat mungkin untuk tidak mengizinkan para pendatang baru dan orang-orang yang memberikan prioritas pada kehidupan duniawinya ketimbang agama mereka, mengubah tujuan Revolusi.

Kita harus awas agar tidak memberi kesempatan kepada mereka untuk menuduh para pejabat kita membela kaum kaya. Orang-orang yang beristirahat dalam rumah-rumah, mewahnya dan tidak memikirkan permasalahan, pendertiaan dan kesukaran-kesukaran para sokoguru revolusi yang kuat serta kaum fakir negara ini, dan hanya merupakan penonton event-event ini, tanpa sama sekali berusaha untuk membantunya. Tidak boleh diperkenankan untuk memegang tanggung jawab dan posisi kunci, karena apabila mereka mencapai titik ini maka mereka akan menjual Revolusi dalam semalam; memusnahkan hasil dari kesulitan yang dihadapi bangsa, karena mereka tidak pernah melihat kedalaman jalan yang mereka tempuh.

Mereka tidak pernah melihat Kehacuran yang disebabkan oleh para musyrikin bagi bangsa Kita dan Republik Islam ini.

Mereka tidak sadar akan kekacauan-kekacauan yang dihadapi oleh Kaum yang terpijak dan Mujahidin yang penuh pengabdian yang telah berjuang untuk menghancurkan penindasan oleh para orang-orang asing dalam segala cara yang memungkinkan.

3. Kaum mullah yang terhormat.

Kaum mullah yang terhormat, Para pengelola dan orang-orang yang bertanggung jawab atas kafilah haji, telah mengambil suatu tanggung jawab yang besar dalam mengelola permasalahan yang berhubungan dengan jemaah haji yang mulia, dengan persyaratan istimewa dari Republik Islam Iran, harus menggunakan segala kekuatannya dan usahanya untuk menerapkan pelaksanaan haji yang benar dan disiplin. Dengan kesabaran dah tanpa sesuatu pamrih, mereka harus mendidik dan melatih para jemaah Rumah Allah mulia tentang upacara-upacara dan berbagai aspek haji.

Dengan pertimbangan lapisan masyarakat yang berbeda-beda dalam upacara haji, mereka harus membuatkan rencana bagi jemaah, baik bagi yang terpelajar maupuh yang buta huruf. Mereka tidak boleh mengabaikan peranan yang konstruktif dan efek kandungan haji yang besar bagi nasib umat manusia untuk selama-lamanya. Karena, dalam atniosfer dan kondisi-kondisi spiritual itu, semua jiwa dan hati dipersiapkan untuk merubah dan menerima kesalehan dari itu, penerapan pandangan pribadi semaunya dalam urusan-urusan haji, terutama dalam hal peribadatan haji.

Harus dicegah dengan sungguh-sungguh. Tanggung jawab para pejabat ialah menerangkan permasalahan haji dengan pengetahuan dan kepastian. Apabila perlu, bertanyalah pada orang yang mengetahui atau pada sumber-sumber nas, karena dalam peribadatan haji permasalahan baru selalu muncul. Semoga dijauhkan Allah, keterangan-keterangan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentangperibadatan itu akan menyebabkan tindakan-tindakan itu menjadi sia-sia dan menciptakan kesusahan dan kesulitan bagi para jemaah haji yang terhormat.

Para ulama yang terhormat sementara menerangkan peribadatan secara jelas dan tepat, harus mencegah timbulnya kesulitan yang tidak perlu.

Keadaan-keadaan kacau mungkin menciptakan keragu-raguan dan kecurfgaan di kalangan para jemaah haji, sebagaimana kekacauan dalam program upacara, peribadatan dan shalat dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam kewajiban keagamaan.

Itulah saat yang tepat bagi para ulama untuk berhubungan dengan para cendikiawan, ahli fikir dan ulama negara-negara Islam, sekalipun para mustakbarin dunia dan para pemimpin beberapa negara Islam ketakutan oleh pertemuan-pertemuan semacam itu, berusaha untuk menghalanginya. Tetapi perencanaan yang tepat dan penggunaan kesempatan semacam itu untuk pertukaran gagasan, fikiran dan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian bagi permasalahan umat Islam, selalu dikehendaki Republik Islam Iran.

Dengan kesempatan semacam itu, para ulama dan para pejabat tercinta yang bertugas dalam bidang penyuluhan haji harus memainkan peranan yang efektif, agar dapat menyalurkan pengalaman-pengalaman revolusi, mengacu trend-trend politik di bawah sinar perintah AI-Quran dan menerangkan peranan besar rakyat serta masyarakat.

Sayangnya, bukan saja bangsa-bangsa tetapi juga mayoritas para ulama negara-negara Islam, tidak menyadari peranannya yang konstruktif dan menentukan dalam permasalahan sehari-hari juga politik internasional. Terpengaruh oleh hasutan dan kesan-kesan para materialis, mereka membayangakan bahwa di zaman peradaban teknologi, industri, revolusi, ilmu pengetahuan dan kemajuan materialis, pengaruh ulama telah merosot dan, semoga dijauhkan Allah, Islam tidak mampu mengurus masalah-masalah pemerintahan.

Segala puji bagi Allah bahwa Revolusi Islam di Iran, di bawah pimpinan para ulama, membuktikan hal yang sebaliknya, walaupun adanya sega a rintangan dan halangan, dan persekongkolan-persekongkolan oleh Timur dan Barat, termasuk kecemburuan dan penyesalan para anteknya, kekuatan dan kemampuan para ulama Islam telah terungkap.

Saya mengundang para ulama, pemikir, dan cendikiawan Islam di seluruh dunia untuk mengunjungi negara Islam Iran yang tercinta ini, apabila ada kesempatan. Di sejarah masa lalu, negara ini, di bawah rezim kerajaan, telah berubah menjadi negeri yang diibaratkan yang kosong dari nilai-nilai Islam, dan Iran di masa itu sedang mengalami kenistaan deislamisasi dan lenyapnya segala jejak kenabian, sehingga sejarah dan kultur dan seluruh jejak Islam akan dihancurkan. Mereka pun hendaklah mempelajari situasi negaraitu sekarang, yang hukum dan peraturan-peraturannya berdasarkan wahyu dan prinsip Islam. Oi dalamnya segala manifestasi, jejak kekafiran, ateisme, kecabulan, sampai sejauh ukuran besar, telah disingkirkan. Walaupun adanya pekikan-pekikan keji para munafikin golongan kiri, golongan kanan dan para nasionalis pada hari-hari pertama kemenangan Revolusi, untuk mengontrol kemampuan dan fikiran bangsa Iran.

Allah melimpahkan rahmat kepada kita, dan persekongkolan mereka terbongkar. Sekarang hukum-hukum dan program Islam sedang diterapkan di seluruh negara ini, di medan-medan pertempuran, di pusat-pusat riset ilmiah, di universitas-universitas, di pesantren-pesantren, dalam bad an perundang-undangan yang mengundangkan seluruh hukum sipil dan militer, dalam badan eksekutifyang dihadapi oleh permasalahan administratif.dan eksekutifyang paling besar dari suatu negara besar mengenai peperangan dan sanksi-sanksi yang dipaksakan kepadanya. Penduduk lebih dari lima puluh juta jiwa, di badan yudikatif yang berkewajiban untuk menerapkan perintah-perintah Ilahi dan batas-batas keagamaan yang pada faktanya memikul beban berat untuk mengamankan kehidupan, kesucian, hak milik dan karakter masyarakat revolusioner, dalam tentara dan pasukan militer yang bertanggung jawab mengawal tapal batas. Memberikan keamanan dalam negeri dan netralisasi ratusan konspirasi yang aneka ragam dan harus berjuang untuk menghentikan penghancuran dan kejahatan-kejahatan kaum munafikin dan antirevolusi yang menyebarkan korupsi, hal-hal yang haram, perampokan, pembunuhan dan minuman haram serta narkotika.

Semua ini dilakukan dengan kepemimpinan para ulama yang komited dan dengan rahmat ajaran-ajaran Islam yang memerangi serta Kitab Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saww.

Kita memuji Allah bahwa dengan berpegang pada ayat-ayat wahyu dari Kitabullah kita telah mampu menyelamatkan negara kita dari segala ketergantungan dan afiliasi. Tentu saja jalan panjang masih membentang di hadapan kita untuk menerapkan dengan sempurna seluruh perintah dan peraturan dan menerapkannya dalam perbuatan dalam seluruh aspek dan lapisan masyarakat.

Tetapi, dengan pertolongan Allah, kita akan meneruskan usaha-usaha kita dan menunjukkan kepada kaum yang telah dibaratkan dan ditimurkan dan mengecilkan orang-orang pada slogan Islam dan tidak yakin akan AI-Quran. Bagaimana mungkin masyarakat akan dicegat dari sumber kebijaksanaan, dari Kitabullah dan petunjuk Islam tercinta!

Segala puji bagi Allah, semua ini telah terlaksana dengan rahmat dan keterlibatan ulama dalam urusan politik dan dengan mengambil pelajaran-pelajaran dari permasalahan yang telah terjadi.

Para ulama di negara kita bukan saja telah terlibat dalam khotbah- khotbah, nasehat dan menyebutkan permasalahan sehari-hari tetapi juga dengan ikut serta dalam urusan-urusan politik yang paling penting dari negara mereka dan dunia, telah berhasil dalam menunjukkan kekuatan dan pengelolaan para ulama Islam, dengan demikian menjadi suatu ultimatum terhadap mereka yang menganut sikap tinggal diam dan para kompromis yang tidak komited maupun orang-orang yang mengorbankan pengetahuan (demi tujuan-tujuan sekuler) dan tinggal pasif.

Adalah mengejutkan beberapa ulama dan para mullah negara-negara Islam mengabaikan peranan mereka yang besar serta kewajiban historis yang Ilahi.

Mereka berada di area di mana manusia sedang mencari keruhanian dan perintah-perintah Islam yang menerangi, tetapi mereka tidak mengerti hasrat-hasrat umat dan tidak menyadari gairah dan kecenderungan yang berkobar di masyarakat-masyarakat manusia ke arah nilai-nilai Ilahi dan telah menjungkirkan kekuatan keadaan semacam itu kepemimpinan ilmu pengetahuan dan peradaban materialis generasi masa kini, para ulama, juru bicara, para imam Jum’at dan para cendikiawan di negara-negara Islam, dengan persatuannya, solidaritasnya, rasa tanggung jawabnya, membimbing serta memimpin rakyat. Dapat membawa dunia ke bawah pengaruh dan kepemimpinan AI-Quran, mencegah korupsi, eksploitasi dan agresi terhadap kaum muslimin. Menghentikan keputusan-keputusan setan besar dan kecil, terutama Amerika, dalam negara-negara Islam.

Sebagai ganti menulis dan mengucapkan kata-kata yang menciptakan perpecahan, memuji para raja zalim, membuat kaum mustadh’afin pesimis dalam urusan-urusan Islam, dan menaburkan percekcokan di kalangan kaum muslimin, mereka harus meneliti dan menyiarkan perintah-perintah Islam yang menerangi. Dengan menggunakan samudra tidak terbatas, bangsa-bangsa muslimin dapat mengangkat kemuliaan dan kehormatan umat Muhammad Saww. menjadi abadi. Tidakkah in. memalukan bagi para ulania di negara- negara Islam yang memiliki AI-Quran, tatanan Islam yang menerangi, Sunnah Nabi dan para teladan Imam?

Sebagai gantinya, hukum-hukum kafir dan keputusan-keputusan yang didiktekan oleh para pemegang kuasa, emas, pasukan, dan penipuan, dilaksanakan di negara-negara Islam yang dibawah pengaruh para pembuat kebijakan Kremlin atau Washington, orang-orang yang mengeluarkan perintah- perintahnya bagi negara-negara Islam.

Para ulama negeri-negeri Islam harus berdiskusi dan bertukar fikiran tentang penyelesaian masalah-masalah dan kesulitan kaum muslimin. Mereka harus melepaskan diri dari dominasi para pemerintah penindas dan harus menampilkan dadanya untuk melindungi kepentingan-kepentingan kaum muslimin, dan berdiri menentang kultur-kultur terkutuk dari Timur dan Barat yang mengakibatkan kehancuran generasi bangsa-bangsa. Mereka harus mengatakan kepada rakyatnya tentang efek dan akibat-akibat buruk dari pemusnahan diri di hadapan kecerlangan Barat dan Timur dan mengingatkan bangsa dan pemerintahnya tentang bahaya penjajahan baru, dan kemegahan para adikuasa yang telah menciptakan peperangan dan pembunuhan-pembunuhan terhadap kaum muslimin di seluruh dunia.

Sekali lagi saya tekankan kehausan dunia untuk mengetahui kebenaran dan ajaran-ajaran Islam yang cemerlang!dan ultimatum Ilahi telah diberikan kepada semua ulama dan fuk.aha. Para pemuda di negara-negara Islam, untuk membela kesucian mereka telah sampai menjangkau syahadah; untuk mengusir para penyerbu, mereka telah menyambut kesulitan, bencana, penjara dan penyiksaan. Para pemberani dan pejuang muslimin serta para Hizbullah di Lebanon dan negara-negara lain telah bangkit dalam jihad melawan para penyerbu.

Pertimbangan apakah yang lebih tinggi dari ini, alasan apakah yang tertinggal untuk kebungkaman para kompromis, orang-orang yang hanya diam di rumah dati berpura-pura?

Apakah para ulama dan para fukaha Islam yang komited bertindak tanpa mengulur-ulur waktu maka segala sesuatu akan selesai. Tentu saja kita merasa pedih terhadap para ulama yang menyendiri, sementara orang-orang yang komited di beberapa kota dan negara dikitari oleh mata panah dan penekanan asimilasi dan perintah-perintah dan penindasan para ulama dari istana kerajaan yang perusak.

Tetapi kepada semua orang yang tercinta ini, yang menanggung penekanan para tiran, kami ingatkan akan janji Allah:

“... supaya kamu menghadapi Allah berdua-dua atau sendiri-sendiri, kemudian kamu pikirkan...” (QS. Saba’, 34: 46).

Masjid adalah benteng terbaik, dan jemaah shalat Jum’at adalah lapangan yang paling mudah bagi para pemerintah dan boneka-boneka para adikuasa, sekalipun mereka telah melancarkan peperangan yang serius terhadap kaum muslimin, dan seperti pemerintah India, pembunuh massal terhadap rakyat yang tidak berdosa, tetapi mereka tidak berani dan tidak pula kuasa untuk menutup masjid dan tempat-tempat suci kaum muslimin, karena cahaya kecintaan pengetahuan jutaan kaum muslimin mustahil dapat mereka padamkan. Sementara mereka, hendak menutup masjid dan pertemuan politik dan keagamaan dari para ulama Islam, bahkan apabila mereka menggantung para ulama Islam di hadapan umum, itu sendiri merupakan suatu bukti kesucian Islam, dan mengarahkan lebih banyak perhatian kaum muslimin kepada para ulama, sehubungan dengan itu; tidakkah benar bahwa Allah telah mengambil janji dari para ulama untuk tidak berdiam diri terhadap kezaliman para zalim serta penindasan para penjahat?

Tidakkah benar bahwa ulama adalah manifestasi para Rasul dan Imam di muka bumi?

Maka, ulama, cendikiawan dan ilmuwan harus datang membela Islam danmenyelamatkan Islam dari keterpencilan yang telah melandanya.

Janganlah menanggung kehinaan dan kenistaan lebih lama lagi, hancurkanlah berhala yang dipaksakan itu.

Di arah ini, mereka akan melepaskan diri dari para “ulama” bermuka dua yang menjual agama kita kepada dunia dan para penghasut kekacauan. Mereka tidak boleh menerima dipaksakannya para ulama yang salah jalan dan korup sebagai pemimpinnya atau penjilat dan para penindas sebagai ganti bimbingan cendikiawan juga ruhaniawan yang sesungguhnya. Para pemimpin yang jujur dari kalangan umat Islam; tidak boleh pula mereka mengizikan para penjilat mengambil keuntungan dari respek dan status ulama yang mengabdi pada Islam. Para pemimpin ruhani yang komited serta ulama harus berbicara tentang bahaya besar yang telah diciptakan di kalangan masyarakat-masyarakat Islam melalui orang-orang bayaran, ulama buruk dan ruhaniawan istana.

Ini adalah orang-orang jahil yang telah mengafiliasikan diri dengan para pemerintah zalim dan para penindas, dan melarang kaum tertindas untuk mendapatkan hak-haknya yang sah. Apabila perlu menentang hujatan dan menghendaki Kemerdekaan di jalan Allah.

Semoga Allah memberikan kemerdekaan kepada umat Islam dari penindasan pribadi yang tidak pantas ini serta para pengkhianat agama kita. Salah satu tugas yang paling penting yang harus dilakukan oleh para ulama, fukaha dan ruhaniawan ialah menghadapi keduajenis kulturyangzalim dan menindas yang ada di masyarakat kita, yakni perjuangan melawan sistem ekonomi Timur dan Barat, melawan siasat kapitalis dan Komunis. Bencana ini telah mempengaruhi seluruh rakyat dan merupakan suatu tipe baru perbudakan yang telah dipaksakan kepada mereka.

Mayoritas masyarakat manusia telah tergantung dalam kehidupan sehari-harinya pada tuan-tuan besar imperialis yang berkuasa, dan telah kehilangan hak-haknya dan pembuatan keputusannya setalian dengan kedua urusan ekonomi dunia. Seperti itu, sumber alam yang kaya dan tanah-tanah yang subur, sungai-sungai dan laut, hutan dan perbendaharaan telah dirampoki dan ditinggalkan dalam keadaan yang tidak berdaya.

Para komunis, para pemumpuk harta dan imperialis, dalam kerjasama dengan para penindas dunia, telah merebut hak-hak rakyat umum atas kehidupan dan kemerdekaan.

Mereka telah menciptakan pusat-pusat monopoli di mana beberapa bangsa pilihan tertentu praktisnya menguasai keadaan perekonomian dunia. Para penindas ini telah menyakinkan rakyat-rakyat yang direbut hak-haknya bahwa rakyat itu harus hidup di bawah kekudaan mereka. Apabila tidak demikian, tidak ada jalan yang tertinggal bagi kaum yang melarat kecuali menyerah kepada kemiskinan dan mereka mengatakan bahwa adalah hukum yang alami dari penciptaan serta masyarakat manusia bahwa sementara mayoritas manusia kelaparan mengharapkan sepiring nasi dan musnah. Sekelompok kecil manusia harus mempunyai segala kesenangan pemuas hawa nafsu, kelimpahan dan kemewahan.

Bagaimana juga, ini adalah suatu bencana yang telah dipaksakan dunia penindas kepada umat manusia, dan negara-negara Islam karena pemerintah-pemerintah mereka yang lemah dan afiliasi-afiliasi yang celaka, telah menjadi korban.

Sekarang adalah tanggung jawab para ulama, fukaha dan para ahli Islam untuk mengajukan rencana-rencana yang kreatif dan mengangkat derajat kaum tertindas dan juga sengsara; mengganti sistem ekonomi tidak sehat yang menguasai seluruh dunia Islam. Akan dapat membebaskan dunia tertindas dan Islam dari leher botol serta statusnya yang hina. Tentu saja penerapan tujuan-tujuan Islam di seluruh dunia dan terutama rencana-rencana dan program ekonomi dunia serta konfrontasinya dengan ekonomi imperialisme yang sakit dari Barat serta ekonomi komunis di Timur, tanpa pemerintahan mutlak Islam tidak akan mungkin terlaksana.

Program-program Islami ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan setelah berdirinya suatl! sistem yang adil dan suatu pemerintahan Islam seperti yang ada di Republik Islam Iran. Namun penyajian rencana-rencana dan pencerahan arah ekonomi Islam untuk pemeliharaan kepentingan kaum tertindas, serta pengembangan kerja sama mereka yang umum dan perjuangan Islam melawan para kapitalis di pandang sebagai pemberian yang paling besar dan kabar gembira bagi kebebasan umat manusia dari perbudakan kemiskinan dan kepapaan.

Kenyataan bahwa orang-orang berpunya, sama sekali tidak memperhatikan nasib kaum miskin dari segi pan dang ini. Kepada orang miskin ini tidak pernah diberikan prioritas, kesempatan-kesempatan akan dapat di peroleh kaum tertindas untuk pengembangan dan berkuncupnya aspek-aspek spiritual dan intelektual serta memupuk bakat-bakat mereka yang telah hilang dan hancur.

Pokok ini harus ditekankan, karena kemampuan finansil kaum kaya mereka sama sekali tidak boleh berusaha untuk mempengaruhi pemerintah, para pemimpin dan pejabat negara-negara Islam, dan juga kaum kaya tidak boleh membuat kekayaan. Harta mereka menjadi dalih bagi kesombongan dan ketakaburan. memaksakan pandangan-pandangan yang mereka inginkan pada kaum fakir miskin dan para pekerja berat. Ini sendiri adalah faktor terbesar bagi intervensi dalam urusan-urusan rakyat semacam itu dan kaum tertindas serta kecenderungan-kecenderungan mereka penuh dengan perilaku ramah dan nilai-nilai yang tinggi. Dengan demikian maka sistem itu akan kosong dari parasit-parasit korup.

Hal itu juga bahkan mengingatkan sebagian orang kaya yang menderita kesalahpahaman, bahwa kekayaan dan potensi-potensi mereka adalah bukti tentang kredibilitasnya yang lebih baik di hadapan Allah. Singkatnya, dapatlah dikatakan bahwa jauh lebih tinggi dari yang memiliki kekayaan, kekuasaan dan kemakmuran.

Adalah kewajiban para pejabat, pengelola, para pemimpin dan kaum ruhaniawan dari sistem pemerintahan yang adil untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada kaum fakir miskin, lebih mengenal dan bersahabat dengan mereka. Berada di kalangan kaum fakir miskin, memandanng diri sendiri sebagai termasuk kalangan mereka adalah suatu kehormatan besar dan merupakan para khalilullah.

Seluruh hal ini mengusir saran-saran dan keragu-raguan dari para penyeleweng. Syukur kepada Allah, fikiran dan persepsi ini sedang dipraktekkan di Republik Islam Iran. Juga para pewenang dalam pemerintahan Republik Islam Iran, walaupun mengalami blokade ekonomi yang serius dan pendapatan yang semakin berkurang, sedang berusaha sekuat tenaga untuk menghapus Kemiskinan dalam masyarakat. Adalah kehendak dan ideal dari semua sektor swasta maupun umum bahwa kemiskinan pada suatu saat terhapus sama sekali dari masyarakat kita, dan kaum yang berani, sabar dan bergairah di negara kita dapat menikmati kemakmuran moral material.

Semoga dijauhkan Allah bahwa suatu hari kebijakan kita dan kebijakan para pejabat pemerintah kembali mundur dari membela orang-orang yang kekurangan dan berpaling kepada kapitalisme, dan kaum kaya menikmati kredit dan perhatian yang lebih besar.

Semoga dijauhkan Allah, Karena hal itu bertentangan dengan sunnah dan hadis Nabi, Sayyidina ‘Ali dan para Imam. Para ulama sekarang dan kelak selalu terus mengatasi kepincangan itu.

Negara kita diberkati dan berbangga dalam kenyataan bahwa Revolusi dan ulama yang berkaki telanjang dan telah menghidupkan kembali motto untuk membela kaum tertindas. Karena penghapusan penindasan adalah ideal dan jalan hidup kita, maka para pelahap dunia tidak memberikan kesempatan serta kelonggaran kepada kita untuk menerapkan ideal-ideal ini, dan mereka telah meningkatkan tekanan mereka maupun sanksi-sanksi mereka terhadap kita, untuk melumpuhkan orang-orang yang ada di dalam pemerintahan dan para pejabat lainnya. Mereka telah mengulurkan permusuhan dan dendam mereka terhadap gerakan yang historis melalui ribuan persekongkolan ekonomi terhadap kita.

Tiada syak, para pelahap dunia hanyalah takut pada kecintaan kita akan syahadah dan nilai-nilai pembaktian lainnya dari bangsa kita, karena hal-hal itu adalah trend ekonomi Islam yang mengutamakan kaum tertindas. Semakin negara kita bergerak ke arah menghapus kemiskinan dan membela rakyat yang tertindas, semakin para pelahap dunia itu terpisah dari kita dan semakin banyak bangsa yang mendekati Islam. Para ulama yang tercinta harus memberikan perhatian yang dekat pada pokok ini memegang sendiri kehormatan sebagai tempat perlindungan kaum fakir miskin, sekarang dan sampai lebih seribu tahun selanjutnya.

Para ulama harus memperingatkan rakyat tentang kenyataan ini: bahwa kita tidak boleh melupakan keterpautan dan pengabdian suci Islam pada massa rakyat yang tertindas serta sokongannya pada Revolusi. Kita harus memberikan sambutan atas semua ini.

Sangatlah jelas bahwa seluruh kalangan masyarakat kita telah mempunyai peranan dan saham dalam Revolusi kita. Mereka semua telah memasukI gelanggang untuk melaksanakan kewajibannya terhadap Tuhan, dan tujuannya ialah Allah Ta’ala. Bangsa kita tidak akan pernah mengotori ideal-ideal ilahinya yang mulia dengan permasalahan materialistis. Kekurangan tidak akan melemahkan mereka karena orang yang menawarkan hidupnya dan kekayaannya bagi Allah tidak akan dikalahkan oleh perutnya atau oleh dunia ini.

Adalah kewajiban Kita dan semua orang yang terlibat bersangkutan untuk menolong dan melayani orang-orang seperti itu dan turut serta dalam Kesenangan dan kesusahannya. Saya tidak melihat amal dan pengabdian Kepada Allah yang lebih baik dan lebih tinggi dari menolong kaum yang tertindas.

Sungguh, golongan orang-orang yang tunawisma dan berpendapatan kecil di kalangan masyarakat kita telah lulus dengan begitu baiknya dari ujian Islam tentang kebajikan dan pembaktian pada perintah-perintahnya hingga ke ukuran mengorbankan para pemudanya bagi perjuangan Islam, dan telah memberikan segala yang dipunyainya bagi perjuangan Islam. Telah hadir pada setiap gelanggang dan akan terus demikian, lnsyaAllah, Apabila orang-orang semacam itu memberikan jiwa raganya pada jalan Allah, kita harus bangga akah para hamba Allah yang suci dan orang-orang pemberani dalam sejarah umat manusia ini.

Saya katakan lagi bahwa seutas rambut dari para penghuni rumah gubuk lebih mulia bagi saya ketimbang semua orang yang mendiami istana-istana.

Pokok terakhir yang harus saya sebutkan dengan tekanan, sambit mengucapkan terima kasih kepada para ulama dan para pemerintah yang berjiwa pembaktian ialah masalah kehidupan sederhana bagi ulama dan berkebajikan dari seluruh kalangan ruhaniawan, masyarakat spiritual yang komited dan berbakti.

Dengan seluruh kerendahan dan sebagai seorang ayah yang tua, saya meminta kepada kalangan ruhaniawan yang telah diridhai Allah Yang Mahakuasa dan telah diberi kehormatan untuk menyerukan misi para nabi, untuk memelihara mentalitas yang sejati, menghindari cara hidup berpamer dan mewah. Hal-hal semacam itu jauh di bawah taraf kehormatan mereka sebagai para ulama dan bertentangan dengan reputasi Republik Islam Iran.

Hendaklah mereka sadar bahwa tjdak ada yang lebih berbahaya bagi kedudukan mereka sebagai para ruhaniawan dan terhadap kehidupan mereka di dunia dan di akhirat ketimbang perhatian dan pemilkiran pribadinya bagi Kesejahteraan material dan jalan duniawi. Alhamdulillah, para ruhaniawan Islam yang komited dan mengabdi telah lulus ujian pematangan, sekalipun mungkin ada musuh bebuyutan Islam dan ulama yang mencari-cari untuk mencoreng wajah orang-orang yang membawa suluh pembimbing ini dan melemparkan fitnah atas merekadengan berbagai dalih. Insya Allah, mereka tidak akan berhasil.

Tetap para jemaah haji Iran yang mulia yang telah dengan jujurnya menunjukkan kepribadiannya, Kecerdasan dan pertumbuhan politik dan sosialnya pada upacara-upacara haji sebelumnya dan telah membawa Kehormatan dan nilai lebih bagi Republik Islam Iran. Tahun ini juga akan memberikan perhatian dalam melaksanakan praktek haji serta mengambilkesempatan ini dah rahmat yang besar ini dari pelaksanaan ibadah haji Ke Rumah Suci di Makkah, ke Madinah ke pemakaman suci Nabi al-Baqi’, debu suci Fatimah az-Zahra dan para Imam (salam kepada mereka).

Turut sertalah dalam demonstrasi dengan keselarasan yang sempurna di seluruh barisan, slogan dan program. Dan dengan demikian mereka mendapat rahmat dari pertemuan relegius dan politik ini, yang mengungkapkan kekuatan besar Muslimin dan negara Islam Iran yang tercinta. Para jemaah haji harus berlaku patut, aman dan efektif sepanjang seluruh upacara haji, terutama dalam rangka unjuk-rasa bersama rakyat negara-negara lain di dunia, karena kalau tidak demikian maka para afisial Saudi Arabia mungkin akan mencegah orang-orang lain untuk menunjukkan kehadirannya dalam pertemuan-pertemuan ini. Anda harus menjauhkan diri dari gagasan-gagasan keakuan dan perbuatan-perbuatan semau sendiri, yang semoga dijauhkan Allah, memperlihatkan hal-hal yang tidak terhormat dalam masyarakat besar ini, dan mencegah konfrontasi, sikap menyinggung dan perdebatan.

Tentu saja para jemaah haji yang mulia akan memecahkan seluruh rencana dan konspirasi-konspirasi dengan kesadaran mereka yang sempurna, tetapi mungkin terjadi bahwa sebagian orang bermaksud merusak kemuliaan dan kebesaran masyarakat haji dan berusaha untuk mengalihkan arah revolusi ini dengan melakukan perbuatan-perbuatan sesuka hatinya. Tentu saja mustahil apabila pemerintah atau pejabat-pejabat Saudi Arabia, yang menjadi tuan rumah para jemaah haji ke Rumah Suci Allah dan makam suci Nabi, dapat menghentikan unjukrasa Islam dan muslimin yang kuat ini terhadap hujatan dan berusaha untuk mencegah inisiatif politik bangsa kita bagi kebanggaan dunia Islam dan kaum muslimin. Namun para jemaah haji Iran harus mempertimbangkan pentingnya peranan dan misi mereka pad a seluruh tahap upacara haji.

Apakah Anda melupakan bahwa perilaku dan perbuatan para jemaah haji telah diambil sebagai bahan pertimbangan oleh sesama saudara maupun musuh revolusi kita?

Musuh-musuh revolusi berusaha untuk mendapatkan dalih dalam menghancurkan kesucian dan amanat Ilahi pada rakyat dan negara kita. Para pengikut revolusi di seluruh dunia sangat ingin mengenal metode dan ciri-ciri khas yang di pilih oleh bangsa kita yang termasyhur dengan pertolongan Allah. Oleh karena itu maka upacara haji adalah tempat yang terbaik untuk memperkenalkannya kepada umat Islam. Kaum muslimin akan mengenal sesama saudara muslimnya dari seluruh dunia dan mereka akan berkumpul di Rumah yang menjadi kepunyaan seluruhumatlslam serta para pengikut Ibrahim as. yang saleh. Jadi, mereka kembali ke Rumah Pertama mereka ataupun personifikasi, warna, kebangsaan dan ras mereka berbeda-beda.

Dengan melaksanakan perangai moral yang terh.rmat dan menjauhkan perbedaan dan kemewahan, para jemaah haji mengunjukrasakan ketulusan dan persaudaraan Islami dari ummah ini di seluruh dunia.

Para jemaah haji akan mengerti lebih mendalam nilai-nilai dan prestasi moral dan politik Republik Islam Iran bilamana berada di tengah kalangan kaum muslimin. Mereka pun akan lebih dapat melihat dimensi-dimensi kemuliaan revolusi dan terutama pertolongan Allah Yang Mahakuasa serta Imam al-Munjil (semoga Allah mempercepat kemunculannya) kepada bangsa mereka ketika mereka meng-hadapi permasalahan yang dipaksakan kepada berbagai bangsa Islam dalam berbagai bentuk, dan mereka akhirnya akan lebih mengerti rahmat revolusi ketimbang sebelumnya.

Saya menginginkan mereka lebih mengetahui tentang perjuangan dan usaha yang sedang dilakukan oleh para pejabat pemerintahan yang terhormat yang sedang melayani Islam siang dan malam; mereka akan bersyukur kepada Allah atas besarnya perubahan yang telah terjadi di kalangan para pemuda dan kelompok-kelompok rakyat lainnya yang telah membimbing mereka ke langit, kehormatan, kesucian, kemuliaan, kemertlekaan dan jihad.

Semoga Allah tidak mengambil dari kita dan bangsa kita rahmat yang besar ini dan membuat kita lebih mengenal rahmat-rahmat-Nya yang berharga.

Ya Allah, tambahilah kiranya pengabdian kami dan kesucian kami dan jadikanlah kami rendah di hadapan-Mu.

Ya Allah, berikanlah kepada kami tawakal, sabar, perlawanan dan kerelaan serta rahmatilah kami dengan takdir Ilahi-Mu.

Tolonglah kiranya para pengabdi-Mu dan temanilah kami hingga ke masa ketika perlu untuk mengorbankan diri kami, anak kami dan segal a apa yang kami miliki.

Anda sekalian, para jemaah haji yang terhormat, janganlah Anda menyombongkan diri ketika Anda berfikir tentang pertumbuhan dan kebesaran revolusi Anda ketika di kalangan kaum muslimin dari negara-negara lain dan semoga dijauhkan Allah.

Janganlah Anda menyinggung atau menghina perangai kaum muslimin lainnya lalu kehilangan persahabatan dengan para pencinta Allah di Rumah Suci di Makkah.

Janganlah sekali-kali Anda mengabaikan rahmat Allah yang besar yaitu kerendahan di hadapan sesama muslimin dan kaum mustadh’afin.

Berusahalah untuk meyakinkan kesetiaan, persahabatan dan hubungan-hubungan di masa depan dengan kaum muslimin, dan sampaikanlah kepada mereka riwayat revolusi.

Yakinkanlah seluruh kaum muslimin atas nama saya dan atas nama bangsa Iran, bahwa Republik Islam Iran adalah pendukung mereka, pelindung mereka, pelindung perjuangan dan program Islaminya dan kita telah berdiri melawan seluruh agresi yang dilakukan terhadap mereka.

Yakinkan mereka bahwa masa lalu mereka, masa kini dan masa depan mereka akan dibela, Insya Allah.

Katakan kepada mereka bahwa kedaulatan dan kredit Republik Islam Iran adalah hak seluruh kaum muslimin dan pembelaan bangsa Iran yang berani pada kenyataannya adalah membela seluruh bangsa-bangsa yang tertindas.

Insya Allah kami akan menyingkirkan agresi-agresi oleh para agresor di negara-negara Islam dan dengan memperkenalkan revolusi kita, yang pada faktanya adalah dakwah Islam dan perintah Nabi Saww., akan mengakhiri dominasi dan kekejaman yang dilakukan oleh mustakbarin dunia dan kami akan membuka jalan bagi kedatangan Imam al-Munjil.

Para jemaah yang terhormat harus memperhatikan kenyataan bahwa Rumah Suci di Makkah adalah saksi atas semua peristiwa besar, gerakan- gerakan besar, para nabi, Islam dan misi kenabian dari Nabi Muhammad Saww. setiap tempat di bumi ini adalah tempat revolusi Nabi Besar dan Malaikat Jibril adalah untuk memperingati penderitaan dan bencana-bencana yang di derita Nabi suci demi Islam dan umat manusia selama beberapa tahun. Hadir di tempat-tempat suci ini dan mengenal kesulitan, kondisi-kondisi yang serasa tak tertanggungkan dari misi nubuwah Nabi kita, membuat kita lebih mengenal tanggung jawab kita dalam memelihara hasil-hasil capaian gerakan misi Ilahi beliau. Kita akan menemukan bahwa Nabi Muhammad Saww. serta para Imam sesungguhnya berdiri melawan pengucilan agama kebenaran (Islam) dan pemusnahan kebatilan.

Mereka tidak takut akan tuduhan-tuduhan, cercaan Abu lahab dan para Abu Jahal sementara blokade ekonomi yang paling intensif dipaksakan kepada mereka. Dalam blokade di lembah Abi Thalib, mereka bertahan dan mereka tidak menyerah. Mereka mengerahkan setiap usaha untuk menanggung kesulitan dalam mengundang manusia kepada Islam dengan menyebarkan risalah Tuhan dan hadir dalam kampanye yang terus menerus dan tidak seimbang melawan ribuan persekongkolan dan rintangan agar dapat membimbing serta bertumbuh.

Seluruh karang, batu, gurun, bukit, lapangan dan pasar di Makkah dan Madinah memberikan risalah misinya. Apabila benda-benda itu dapat berkata-kata, rahasia keberhasilan itu terletak pada penempatan firman-Nya,

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar; sebagaimana diperintahkan kepadamu.” (QS. Huud, 11: 112)

akan mengungkapkannya.

Para jemaah haji ke Rumah suci di Makkah akan mendapatkan betapa besarnya kesulitan yang dialami Nabi untuk dapat membimbing kaum muslimin dan betapa besar tanggung jawab para pengikut beliau. Bangsa Iran yang telah mempersembahkan banyak syuhada’ selama revolusi dan peperangan, telah menghadapi banyak penindasan, kesulitan dan penderitaan, dan telah memberikan para pemuda yang agung dan tercinta di jalan Allah. Pastilah kesulitan-kesulitan yang dihadapi Nabi kita jauh lebih keras dari permasalahan kita.

Para jemaah Haji yang terhormat, sampaikanlah salam yang tutus ikhlas dari bangsa kita, para pejabat aktif, keluarga besar para syuhada’, para cedera perang, tawanan dan yang hiJang dalam pertempuran, ke makam Nabi Muhammad Saww dan para Imam (salam atas mereka) dan memohon rahmat Allah dan simpati yang lebih besar bagi para pengikut mereka yang sesungguhnya, pan akhirnya memohonlah kepada Allah bagi kemenangan bangsa kita mehentang hujatan. Dengan begitu mereka dapat menggunakan kesempatan yang sesuai ini untuk berdoa bagi seluruh kaum muslimin dan untuk menyingkirkan permasatahan mereka.

Ya Allah, Engkau mengetahui betapa kami telah bangkit untuk mengibarkan panji pemerintahan-Mu, dan untuk mendirikan keadilan dalam mengikuti Nabi-Mu melawan Barat maupun Timur, dan kami tidak akan berhenti, walau sesaat, dalam mengikuti jalan ini.

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa rakyat negara ini telah mati syahid di sisi para ayahbundanya demi kemuliaan agama-Mu, dan mereka bersatu menuju rahmat-Mu yang tak terhingga dengan wajah tersenyum dan hati penuh gairah dan harapan.

Engkau mengetahui bahwa ummah Nabi-Mu dikepung oleh persekongkolan, dan agen-agen Iblis tidak menghendaki negara itu hidup, dan bahwa setiap harinya semakin banyak usaha dilakukan untuk memperbaiki urusan ekonomi bangsa ini.

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa bangsa kami telah menyambut dengan segala kesulitan itu, dan mereka tidak akan takut kepada siapa pun selain Engkau. Mereka akan sabar menanggung segala penderitaan dan kepedihan dan mereka mengetahui bahwa seluruh kemenangan datangnya dari Engkau dan keridhaan-Mu.

Maka rahmatilah kami lagi dengan keridhaan-Mu dan berikanlah lebih banyak harapan lagi dalam hati bangsa kami dalam menjangkau kemenangan-Mu dan berikanlah kepada para mujahidin kami di medan pertempuran kejayaan dengap pertolongan surgawi. Berikanlah kiranya kepada kami lebih banyak kesabaran dan ketahanan dalam menghadapi kesulitan dan kesusahan. Karuniailah kiranya kami rahmat keridhaan, baik dalam kegagalan maupun kemenangan, dan keceriaan kepada hati orang-orang yang kehilangan para syuhada’, yang hilang dalam tugas, yang cedera serta para tawanan perang, dan yang telah menanggung kesukaran karena kecintaan kepada Allah dan keridhaan-Nya.

Anugerahkanlah kiranya kepada kami kecintaan-Mu pada jalan kami menuju pengabdian kepada-Mu, dan puaskanlah haus para syuhada’ kami di Kautsar.

Semoga Allah, Nabi Muhammad Saww dan para Imam ridha atas mereka.

Ya Allah! Padukanlah kiranya Revolusi Islam ini dengan Revolusi Pendamai Besar........ !.