Rasulullah: Suri Teladan yang Sempurna
Kita semua tahu, bahwa salah satu faktor terpenting dari kemajuan lslam adalah akhlak mulia Rasulullah Saw. Ini adalah fakta yang dinyatakan dalam AI-Quran, di mana Allah Yang Maha Perkasa berfirman:
"Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekeliling mu".
(Ali-Imran. 3:159)
Rasulullah Saw memperlakukan semua orang secara sama. Cinta nya yang mendalam dan tak terlukis kan atas umat manusia tercermin secara sempurna di dalam dirinya, Beliau memenuhi segala kebutuhan kaum Muslimin secara sama.
"Dan Rasulullah Saw. membagi waktunya di antara para sahabat nya; beliau akan hadir untuk ini dan itu secara sama".
(Raudah AI-Kafi, hal. 268)
Beliau juga mengecam sifat buruk, berulangkali beliau berkata:
"Sifat buruk itu kejahatan, dan yang terburuk di antara kamu adalah yang bersifat buruk".
(Nahjul Fasahah, hal. 371)
dan:
"Wahai putera-putera Abdul Muthalib, sesungguhnya kalian tidak akan (sanggup) untuk memuaskan umat dengan uang kalian, oleh karena itu temui lah mereka dengan wajah ceria dan tingkah laku yang menyenangkan".
(Wasa’il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 222)
Anas bin Malik, hamba sahaya Rasulullah Saw., berkata tatkala ia ingat akan akhlak mulia Rasulullah Saw.:
Aku telah membantu Nabi Saw selama sepuluh tahun, selama itu beliau tidak pernah berkata 'uh' (seolah-olah mengeluh) kepada ku sehubungan dengan memandang apa-apa yang aku kerjakan atau tidak aku kerjakan.
(Fadhail Al-Khamsah, jilid I, hal. 119)
Selain itu akhlak yang baik dan wajah ceria merupakan penyebab yang memanjangkan umur. Dalam hal ini Imam Ja'far Ash-Shadiq a.s. berkata:
Kebaikan dan tingkah laku yang baik membuat tanah menjadi subur dan memanjangkan umur.
(Wasa’il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 221)
Berkenaan dengan ini Dr. Sanderson menulis:
Kebaikan merupakan faktor penting dalam berperilaku dan ia mencegah keburukan penyakit. Banyak obat yang mempunyai efek sampingan yang tidak diinginkan bersamaan dengan penyembuhan nya yang bersifat sementara; sedangkan kebaikan menyebabkan kesembuhan untuk selama-lamanya terhadap semua bagian tubuh... Kebaikan menggerakkan segala kekuatan tubuh. Peredaran darah pada orang-orang yang berkelakuan baik itu bagus, dan pernafasan mereka pun lebih baik....
(Pirozi Fikr)
Ada suatu pernyataan yang indah dari Imam Ja'far a.s. Beliau berkata, bahwa ada suatu hubungan langsung antara kebaikan dan perilaku yang baik, keduanya berada di antara faktor-faktor yang memperpanjang kehidupan. Alasan di balik ini adalah, bahwa orang-orang yang baik merasakan suatu perasaan bahagia dan puas, jadi kebaikan dan perilaku yang baik itu memiliki efek-efek yang sama. Imam Ja'far as. juga memandang unsur-unsur tingkah laku ini guna mencapai kebahagiaan tatkala beliau' berkata:
Bagian dari kebahagiaan manusia adalah akhlak nya yang baik.
(Mustadrak Wasa'il, jilid II, hal. 83)
Dalam hal ini Samuel Smiles menambahkan:
Perilaku yang baik dan emosi yang seimbang mempunyai efek atas perkembangan dan kebahagiaan manusia, seperti kekuatan dan naluri lainnya. Sebenarnya kebahagiaan seseorang sebagian besar berhubungan dengan kasih sayang dan perilaku yang baik.
(Akhlaq)
Di samping itu perilaku yang baik memudahkan kehidupan dan meningkatkan nafkah atau penghidupan dan keharmonisan. Imam Ali a.s. berkata:
Tingkah laku yang baik memberikan penghidupan secara royal dan membuat para sahabat (lebih) dekat.
(Ghurar Al-Hikam, hal. 279)
S. Marden menulis dalam buku nya sebagai berikut:
Saya kenal, manajer restauran yang menjadi sangat kaya dan populer karena tingkah laku nya yang baik. Saya perhatikan, bahwa para pelancong dan turis datang dari tempat yang jauh untuk mencapai restaurannya, mereka berbuat demikian karena mereka menyukai lingkungan nya yang leluasa dan menyenangkan dalam restauran ini. Ketika para pelanggan tiba di restauran, sang manajer dengan wajah yang ceria menyambut mereka dengan cara yang tidak ada bandingnya. Mereka tidak mengeluh sebagaimana biasa Anda temukan di restauranrestauran lainnya. Di restauran ini karyawan nya mencoba menunjukkan sifat ramah dan membina hubungan secara akrab dengan para pelanggan nya. Para karyawan nya banyak tersenyum dan memberikan perhatian khusus dalam melayani para pelanggan, perhatian ini berangkat dari cinta dan kasih terhadap para tamu nya. Para karyawan ini membina suatu hubungan dengan para tamu nya sedemikian rupa, sehingga para tamu tidak hanya merasa bahwa mereka pasti kembali lagi, tetapi juga berharap membawa teman-teman mereka. Jelas, betapa metode ini efektif dalam menarik para pelanggan baru.
Ia menambahkan:
Perilaku yang baik tidak begitu memainkan peranan penting di sepanjang sejarah dibandingkan dengan saat ini. Ia telah menjadi modal bagi orang-orang yang hendak membawa kebahagiaan dan keberhasilan dalam hidup mereka.
(Khisthan Sazi)
Imam Ja'far a.s. memasukkan sifat ceria di antara tandatanda seseorang yang berakal. Beliau berkata:
Orang-orang yang memiliki akal yang paling sempurna di antara manusia, adalah orang-orang yang memiliki tingkah laku yang paling baik.
(Wasa'il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 201)
Samuel Smiles berkata:
Sejarah menunjukkan kepada kita, bahwa orangorang yang paling jenius adalah orang-orang yang bahagia dan optimis, karena mereka menyadari makna hidup yang sesungguhnya, dan mereka mencoba mewujudkan akal budi mereka di dalam daging mereka. Bila seseorang berpikir tentang berbagai prestasi mereka, secara jelas dapat dipahami jiwa dan pemikiran mereka yang sehat serta kebaikan dan antusiasme mereka. Orang-orang yang berjiwa besar dan orang-orang yang paling cerdas memiliki wajah ceria dan bahagia. Tingkah laku mereka merupakan teladan bagi orang-orang yang setia kepada mereka, dan terpengaruh oleh tingkah laku mereka, karenanya mengikuti sinar kebaikan mereka dan kebahagiaan yang alami.
(Akhlaq)
Yang mulia Rasulullah Saw. bersabda:
"Sifat yang paling penting yang akan membawa umat ke surga, adalah takut kepada Allah dan Akhlak yang mulia."
(Wasa'il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 221)
Maka dari itu, adalah suatu kewajiban atas siapa pun yang mempunyai akal, dan yang berkeinginan untuk membina hidup mulia untuk mencapai modal spiritual yang tak ternilai ini, yaitu akhlak yang baik. Untuk menghapus sifat yang tidak diinginkan, manusia membutuhkan dorongan yang sungguhsungguh untuk mencapai tujuan ini. Pandangan sekilas terhadap orang-orang yang merugi -yakni yang memiliki perilaku buruk- akan memberikan dorongan kepada nya untuk berjuang keras menghapus perilaku-perilaku buruk semacam itu.