Artikel
-
Al Qur'an Al Karim
Artikel: 551, Kategori: 4 -
Akidah
Artikel: 44, Kategori: 5 -
Rasulullah & Ahlulbait
Artikel: 325, Kategori: 15 -
Hadits & Ilmu Hadits
Artikel: 7, Kategori: 4 -
Fiqih & Ushul Fiqih
Artikel: 15, Kategori: 2 -
Sejarah & Biografi
Artikel: 98, Kategori: 3 -
Bahasa & Sastra
Artikel: 11, Kategori: 2 -
Keluarga & Masyarakat
Artikel: 1626, Kategori: 3 -
Akhlak & Doa
Artikel: 233, Kategori: 3 -
Filsafat & Irfan
Artikel: 271

MUHARAM: DUA HIJRAH, KE DAN DARI MADINAH (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. muhsin labib
Penetapan Hijrah sebagai poros waktu, dengan segala motif politik dan teologis yang menyertainya, mungkin saja mengandung keganjilan historis. Namun, ia juga, secara tidak langsung, menunjuk pada dialektika hidup dan mati yang mulia ini—sebuah kebenaran yang jauh lebih dalam daripada sekadar perhitungan hari atau perayaan kemenangan yang disepakati.

Kesendirian dan Luka Kosmik Husain (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M.Eng.
Dalam satu momen agung malam Asyura, Husain memberi izin sahabat-sahabatnya untuk meninggalkannya. “Mereka hanya ingin membunuhku,” katanya. “Pergilah, aku takkan mencela kalian.” Tapi mereka tetap tinggal. Mereka tidak tinggal karena diperintah, tapi karena sadar: bahwa bersamanya adalah bersama dengan nilai yang tak mungkin dibeli oleh dunia.

MUHARAM: DUA HIJRAH, KE DAN DARI MADINAH (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust, muhsin labib
Penetapan peristiwa Hijrah sebagai poros penanggalan Islam bukanlah titah kenabian, melainkan sebuah keputusan politik beberapa tahun setelah warat Nabi termulia (638 M /17 H).

Kesendirian dan Luka Kosmik Husain (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M.Eng.
Jika kau menangis untuk Husain, biarlah air matamu jadi sungai yang melawan keserakahan. Jika kau menyebut namanya, biarlah suaramu jadi guntur yang meruntuhkan tahta palsu. Jika kau mencintainya, biarlah cintamu menjadi jalan panjang yang tak henti mengeja: Tiada kehormatan dalam sujud kepada tirani.

Sebuah Momen Di Padang Cinta (4)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Dimitri Mahayana
Imam mengangkat pandangannya ke langit dalam keadaan itu dan menyeru pada Tuhan Yang Mahagung: صبرًا على قضائك يا رب، لا إله سواك، يا غياث المستغيثين “Sabar atas qadha-Mu, yaa Robb, Tiada Tuhan selain-Mu Wahai Penolong mereka yang meminta pertolongan. “

Islam Syi’ah Agama Masa Depan Yang Dijanjikan Al Qur’an (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ust ali umar alhabsyi
Inilah tujuan akhir dari Pemerintahan Akhir Zaman. Mereka akan beragama dengan Agama yang Allah ridhai untuk mereka. Menyembah Allah atas dasar Agama Allah tersebut.

ASYURA: TRAGEDI SENSOR SEJARAH
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. muhsin labib
Upaya ini merupakan bagian dari sensor sejarah yang licik, yang berusaha mereduksi perjuangan heroik Al-Husain menjadi sekadar cerita ringan tentang kasih sayang kakek dan cucu, sembari mengaburkan makna pengorbanannya yang menggetarkan.

Sebuah Momen Di Padang Cinta (3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Dimitri Mahayana
Ikatanya bukan sekadar darah, tapi darah yang tumpah karena cinta Allah. Tidak ada keacakan dalam semesta. Semua terhubung dalam Jalinan Kasih dan Takdir-Nya. Di balik semua kepedihan Karbala, sungguh Allah selalu mengawasi. Allah menyebut diri-Nya Raqīb dalam QS. An-Nisā’ (4:1):

Islam Syi’ah Agama Masa Depan Yang Dijanjikan Al Qur’an(1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ustd. ALi umar alhabsyi
Dalam Al Qur’an kita membaca banyak janji Allah akan kemenangan Agama-Nya dan ia akan menguasai dunia. Allah akan mewariskan kepengurusan dan pengaturan bumi ini kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Di bawah kendali mereka, tatanan dunia Baru akan terbentuk. Di antara ayat-ayat itu adalah firman Allah:

Sebuah Momen Di Padang Cinta (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Dimitri Mahayana
Imam Husain as adalah juga mewarisi Khalilullah. Ia adalah Cinta yang mengalahkan segala. Sebagaimana Nabi Ibrāhīm menjadi khalīlullāh (QS. An-Nisā’ 4:125), Imam al-Ḥusain mewarisi cinta suci yang mengalahkan segalanya. Ketika seluruh tubuh beliau sudah berlumuran darah.