Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Artikel

Keluarga & Masyarakat
TAUBAT DARI KEBODOHAN (2)

TAUBAT DARI KEBODOHAN (2)

Pengetahuan sejati bukan tentang mengutip teori atau gelar, tetapi kesadaran kritis: *Mengapa kita percaya sesuatu? Apa dasarnya? Plato mengingatkan: "Kebodohan yang bersembunyi di balik otoritas adalah tirani paling kejam." Ilmu harus menjadi alat memanusiakan manusia, bukan budak algoritma dan gengsi semu.  

Imam Husein as
Mengapa Harus Bersedih Dan Menangis?

Mengapa Harus Bersedih Dan Menangis?

Dan cucuran air mata kesedihan adalah wujud dari bersemayamnya Rahmat Ilahi dalam hati seorang. Demikian disabdakan Imam Ali as. Karena itu hendaknya seorang hamba memanfaatkan momentum istimewa untuk berdoa dan memohon segala hajatnya kepada Allah SWT.  

Imam Husein as
Cinta Kebenaran dan Keberpihakan padanya: Warisan Abadi dari Karbala

Cinta Kebenaran dan Keberpihakan padanya: Warisan Abadi dari Karbala

Cinta kebenaran bukanlah ucapan, tapi keberpihakan yang nyata. Jika kita benar-benar mencintai Husain as, kita pun harus berani berpihak pada yang benar—di rumah, di sekolah, di media sosial, di tengah masyarakat.  

Keluarga & Masyarakat
TAUBAT DARI KEBODOHAN

TAUBAT DARI KEBODOHAN

Dengan demikian, pengetahuan punya cakupan yang lebih luas dari sekadar teori fisika dan hukum positif, karena realitas lebih luas dari sekadar proton, elektron, neutron dan benda. Pengetahuan bukanlah tujuan, melainkan jalan untuk mengenal diri dan Pencipta. Ia adalah gradasi kesadaran holistik antara rasionalitas dan spiritualitas, antara akal yang "memahami realitas" dan hati yang "mengalami realitas". Di ujung jalan ini, manusia tidak hanya menjadi ahli dalam sains, tetapi juga menjadi ahli dalam makna—sebuah pencapaian yang mengubahnya dari sekadar "pintar" menjadi *arif*, dari pengumpul data menjadi pecinta kebenaran.  

Imam Hasan as
Tauhid dan Kesetiaan kepada Allah: Pelajaran Abadi dari Karbala

Tauhid dan Kesetiaan kepada Allah: Pelajaran Abadi dari Karbala

Karbala adalah medan tempat tauhid hidup dan bernapas. Imam Husain as adalah pewaris tauhid Ibrahim dan Muhammad saw, yang mengajarkan bahwa kemuliaan manusia hanya terletak dalam kesetiaan total kepada Allah. Di dunia yang semakin kompromistis, pelajaran Karbala kembali menyeru: Jadilah manusia yang tidak menyembah apa pun kecuali Tuhan Yang Maha Esa, walau harus kehilangan segalanya.  

Keluarga & Masyarakat
Karena Dunia Ini Tidak Memiliki Tepi (2)

Karena Dunia Ini Tidak Memiliki Tepi (2)

Susan Sontag, dalam Regarding the Pain of Others, mengupas bagaimana gambar-gambar penderitaan bisa menyentuh hati, tetapi juga bisa membuat kita mati rasa. Ia tidak menolak kekuatan visual, tetapi mengkritisi cara kita mengonsumsinya. Sontag bertanya: apakah kita benar-benar peduli saat melihat gambar seorang anak terluka? Ataukah kita hanya mengonfirmasi rasa aman kita sendiri karena bukan kita yang ada dalam foto itu?

Keluarga & Masyarakat
Karena Dunia Ini Tidak Memiliki Tepi (1)

Karena Dunia Ini Tidak Memiliki Tepi (1)

Jika kita merasa dunia ini terlalu besar, ingatlah bahwa kebaikan selalu dimulai dari keputusan paling kecil: mendengar jeritan yang bukan berasal dari rumah sendiri, lalu memilih untuk tidak memalingkan muka. Sebab dunia ini tidak memiliki tepi—penderitaan yang jauh hari ini, bisa jadi mendekat esok hari. Dan ketika itu terjadi, kita akan berharap ada yang peduli, bahkan jika kita berada di ujung dunia yang sepi.

Agama & Aliran
TOLERANSI: MAYORITAS YANG MENGAYOMI DAN MINORITAS YANG MENGHORMATI

TOLERANSI: MAYORITAS YANG MENGAYOMI DAN MINORITAS YANG MENGHORMATI

Dengan cara ini, toleransi bukan lagi sekadar konsep, tetapi praktik nyata yang menghidupkan harmoni dalam keberagaman—sebuah harmoni yang tidak statis, tetapi terus berkembang seiring waktu, mencerminkan semangat peradaban yang inklusif dan berpikiran terbuka.  

Ma'ad
Nasib Anak-anak Mukmin dan Kafir di Alam Barzakh Alam Barzak

Nasib Anak-anak Mukmin dan Kafir di Alam Barzakh Alam Barzak

Para ulama menegaskan bahwa anugerah ini diberikan kepada anak-anak musyrik dan kafir yang wafat sebelum baligh, mereka bahagia dengan derajat mulia sebagai pelayan para ahli surga. (Sar Newesyt Insan, Ayatullah Ali, Hal.168)

Agama & Aliran
IBNU TAIMIYAH: HIPOSENTRUM TEOLOGI KEKERASAN

IBNU TAIMIYAH: HIPOSENTRUM TEOLOGI KEKERASAN

Klaim “konteks zaman” gagal mengubah fakta: teks-teks Ibnu Taimiyah tetap menjadi bahan bakar utama gerakan yang mengorbankan nyawa atas nama “pemurnian agama”. Di era di setiap kata bisa diakses dengan sekali klik, upaya meromantisasi kekerasan masa lalu hanya akan memperpanjang daftar korban.