Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Artikel

Filsafat & Irfan
MANTAN FILSUF YANG ANTI FILSAFAT

MANTAN FILSUF YANG ANTI FILSAFAT

Dalam karyanya ini, Ibnu Rusyd secara sistematis membongkar argumen-argumen Al-Ghazali satu per satu. Ia tidak hanya membantah tuduhan kekafiran yang dilontarkan Al-Ghazali terhadap para filsuf, tetapi juga menunjukkan bahwa Al-Ghazali seringkali salah memahami atau menyederhanakan posisi filosofis yang ia kritik.

Imam Husein as
“Alhamdu Lillah ‘ala ‘Azhiimi Roziyyatii” (2)

“Alhamdu Lillah ‘ala ‘Azhiimi Roziyyatii” (2)

Seperti kata Al-Qur’an: وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ “Bersabarlah, dan kesabaranmu itu tidak lain melainkan karena Allah.” (QS An-Nahl 127) الإمامُ الباقرُ (عَلَيهِ الّسَلامُ) : المؤمنُ أصْلَبُ مِن الجَبلِ ، الجَبلُ يُسْتَقَلُّ مِنه ، والمؤمنُ لا يُسْتَقَلُّ مِن دِينِه شَيءٌ

Imam Husein as
“Alhamdu Lillah ‘ala ‘Azhiimi Roziyyatii” (1)

“Alhamdu Lillah ‘ala ‘Azhiimi Roziyyatii” (1)

Kita sedang mematri jiwa kita pada jalan Husain — jalan cinta, jalan pengorbanan, jalan kebangkitan… Wahai para pencinta Husain, Wahai para peziarah Karbala Sambutlah musibah ini dengan sebaik ratapan nan dipenuhi dengan kesadaran, dengan sebaik tangisan nan kokoh dengan pembelaan, dengan tetes air mata yang memperbaharui tekad:  

Keluarga & Masyarakat
TAUBAT DARI KEBODOHAN (3)

TAUBAT DARI KEBODOHAN (3)

Memahami perbedaan antara al-Jāhil al-Qāṣir dan al-Jāhil al-Muqassir sangat krusial dalam menentukan pertanggungjawaban hukum dan moral seseorang dalam Islam.  

Keluarga & Masyarakat
TAUBAT DARI KEBODOHAN (2)

TAUBAT DARI KEBODOHAN (2)

Pengetahuan sejati bukan tentang mengutip teori atau gelar, tetapi kesadaran kritis: *Mengapa kita percaya sesuatu? Apa dasarnya? Plato mengingatkan: "Kebodohan yang bersembunyi di balik otoritas adalah tirani paling kejam." Ilmu harus menjadi alat memanusiakan manusia, bukan budak algoritma dan gengsi semu.  

Imam Husein as
Mengapa Harus Bersedih Dan Menangis?

Mengapa Harus Bersedih Dan Menangis?

Dan cucuran air mata kesedihan adalah wujud dari bersemayamnya Rahmat Ilahi dalam hati seorang. Demikian disabdakan Imam Ali as. Karena itu hendaknya seorang hamba memanfaatkan momentum istimewa untuk berdoa dan memohon segala hajatnya kepada Allah SWT.  

Imam Husein as
Cinta Kebenaran dan Keberpihakan padanya: Warisan Abadi dari Karbala

Cinta Kebenaran dan Keberpihakan padanya: Warisan Abadi dari Karbala

Cinta kebenaran bukanlah ucapan, tapi keberpihakan yang nyata. Jika kita benar-benar mencintai Husain as, kita pun harus berani berpihak pada yang benar—di rumah, di sekolah, di media sosial, di tengah masyarakat.  

Keluarga & Masyarakat
TAUBAT DARI KEBODOHAN

TAUBAT DARI KEBODOHAN

Dengan demikian, pengetahuan punya cakupan yang lebih luas dari sekadar teori fisika dan hukum positif, karena realitas lebih luas dari sekadar proton, elektron, neutron dan benda. Pengetahuan bukanlah tujuan, melainkan jalan untuk mengenal diri dan Pencipta. Ia adalah gradasi kesadaran holistik antara rasionalitas dan spiritualitas, antara akal yang "memahami realitas" dan hati yang "mengalami realitas". Di ujung jalan ini, manusia tidak hanya menjadi ahli dalam sains, tetapi juga menjadi ahli dalam makna—sebuah pencapaian yang mengubahnya dari sekadar "pintar" menjadi *arif*, dari pengumpul data menjadi pecinta kebenaran.  

Imam Hasan as
Tauhid dan Kesetiaan kepada Allah: Pelajaran Abadi dari Karbala

Tauhid dan Kesetiaan kepada Allah: Pelajaran Abadi dari Karbala

Karbala adalah medan tempat tauhid hidup dan bernapas. Imam Husain as adalah pewaris tauhid Ibrahim dan Muhammad saw, yang mengajarkan bahwa kemuliaan manusia hanya terletak dalam kesetiaan total kepada Allah. Di dunia yang semakin kompromistis, pelajaran Karbala kembali menyeru: Jadilah manusia yang tidak menyembah apa pun kecuali Tuhan Yang Maha Esa, walau harus kehilangan segalanya.  

Keluarga & Masyarakat
Karena Dunia Ini Tidak Memiliki Tepi (2)

Karena Dunia Ini Tidak Memiliki Tepi (2)

Susan Sontag, dalam Regarding the Pain of Others, mengupas bagaimana gambar-gambar penderitaan bisa menyentuh hati, tetapi juga bisa membuat kita mati rasa. Ia tidak menolak kekuatan visual, tetapi mengkritisi cara kita mengonsumsinya. Sontag bertanya: apakah kita benar-benar peduli saat melihat gambar seorang anak terluka? Ataukah kita hanya mengonfirmasi rasa aman kita sendiri karena bukan kita yang ada dalam foto itu?