Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

7 Keistimewaan Bulan Sya'ban

1 Pendapat 05.0 / 5

Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Jika terjadi malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah kamu

sekalian pada malam harinya, dan puasalah kamu sekalian

pada siang harinya. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha

Suci lagi Maha Tinggi turun pada malam tersebut ke langit

dunia mulai dari terbenam matahari dan berfirman,

"Apakah tidak ada orang yang meminta ampun, sehingga Aku

mengampuninya?
Apakah tidak ada orang yang meminta rezeki, sehingga Aku

memberinya rezeki?
Apakah tidak ada orang yang terkena bala, sehingga Aku

dapat menyelamatkannya?
Apakah tidak demikian, apakah tidak demikian, sehingga

terbit fajar."
Diantara keistimewaan ibadah pada bulan Sya'ban yang

agung adalah sebagai berikut.
7 Keistimewaan Puasa Bulan Sya'ban:
1. Menurut Imam Nawawi, pada hari nisfu Sya'ban (hari ke

lima belas) tahun kedua Hijriyah, telah berlaku

pertukaran kiblat umat Islam yaitu dari Masjid Al-Aqsa ke

Kab'bah di Masjid Al-Haram.

2. Telah terjadi peperangan Bani Mustalik pada tahun

kelima Hijrah.
Kemenangan berpihak kepada Islam dan terjadinya perang

Badar yang terakhir pada tahun keempat Hijrah.

3. Bulan Sya'ban merupakan bulan dimana amal-amal kita

diangkat untuk dihadapkan kepada Tuhan.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat An Nasai dan Abu Dawud

dan ditashih oleh Ibnu Huzaimah dari Usamah bin Zaid,

katanya,
"Aku berkata, Wahai Rasulullah, aku tidak melihat tuan

berpuasa dari satu bulan dari beberapa bulan seperti

puasa tuan di Bulan Sya'ban."
Beliau menjawab, "Itu adalah bulan yang dilupakan oleh

manusia antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan Sya'ban itu

bulan amal-amal diangkat ke hadapan Tuhan semesta alam.

Oleh karena itu, aku senang apabila amalku diangkat,

sedangkan aku berpuasa."

4. Bulan Membaca Al-Qur'an.
Diriwayarkan dari Anas ra, berkata,
"Adalah orang-orang muslim apabila masuk bulan Sya'ban,

mereka membuka mushaf-mushaf Al Qur'an dan membacanya,

mengeluarkan zakat dari harta mereka untuk memberi

kekuatan kepada orang-orang yang lemah dan orang-orang

miskin untuk melakukan puasa Ramadan."

Berkata Salamah bin Suhail,
"Telah dikatakan bahwa bulan Sya'ban itu merupakan

bulannya para qurra' (pembaca Al Qur'an)."

Dan adalah Habib bin Abi Tsabit apabila masuk bulan

Sya'ban dia berkata,
"Inilah bulannya para qurra'."

Dari 'Amr bin Qais Al-Mula'i apabila masuk bulan Sya'ban

dia menutup tokonya dan meluangkan waktu (khusus) untuk

membaca Al-Qur'an."
5. Bulannya Rasulullah SAW.
Hal ini berdasarkan sabda baliau yang berbunyi,
"Bulan Rajab itu adalah bulan Allah, bulan Sya'ban adalah

bulanku dan bulan Ramadan adalah bulannya umatku."

Rasulullah SAW pada setiap setiap malam tanggal 15

Sya'ban selalu melakukan shalat malam dengan sangat lama,

menunaikan kewajiban bersyukur kepada Allah SWT, sehingga

Al-Hafidh Al-Baihaqi dalam kitab Musnadnya meriwayatkan

hadits dari A'isyah ra katanya,
"Rasulullah SAW pada suatu malam bangun, lalu melakukan

shalat. Beliau memperlama sujud, sehingga aku mengira

beliau telah wafat. Setelah aku melihat yang demikian

itu, aku bangun sehingga menggerakkan ibu jari beliau,

dan ibu jari beliau bergerak."

6. Pada setiap malam nisfu Sya'ban, Rasulullah SAW selalu

mendoakan umatnya, baik yang masih hidup maupun yang

sudah meninggal.
Dalam hal ini, Sayyidina Ali ra menceritakan sebagai

berikut,
"Susungguhnya Rasulullah SAW keluar pada malam ini (malam

nisfu sya'ban) ke Baqi' (kuburan dekat masjid Nabawi) dan

aku mendapatkan beliau dalam keadaan memintaan ampun bagi

orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan dan para

syuhada."

Banyak hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad

bin Hambal dalam kitab musnad beliau, Imam At-Tirmidzi

At-Thabrani, Ibnu Hibban, Ibnu Majah, Al Baihaqi dan An

Nasai, yang menetapkan bahwa Rasulullah SAW adalah

memuliakan malam Nisfu Sya'ban dengan memperbanyak

shalat, doa dan istighfar.

Jadi, bukanlah perbuatan bid'ah dan bukan pula perbuatan

aneh jika malam nisfu Sya'ban dijadikan malam untuk

banyak berzikir, berdoa dan istighfar dan melakukan

shalat bagi kaum muslimin.
7. Bulan turunnya Allah SWT ke muka bumi.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Jika terjadi malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah kamu

sekalian pada malam harinya, dan puasalah kamu sekalian

pada siang harinya. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha

Suci lagi Maha Tinggi turun pada malam tersebut ke langit

dunia mulai dari terbenam matahari dan berfirman,
"Apakah tidak ada orang yang meminta ampun, sehingga Aku

mengampuninya? Apakah tidak ada orang yang meminta

rezeki, sehingga Aku memberinya rezeki? Apakah tidak ada

orang yang terkena bala, sehingga Aku dapat

menyelamatkannya? Apakah tidak demikian, apakah tidak

demikian, sehingga terbit fajar."

Imam Al-Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban

sebagai malam yang penuh syafaat (pertolongan).
Menurut Al Ghazali, pada malam ke 13 di bulan Sya'ban,

Allah SWT memberikan tiga syafaat kepada hamba-hambanya.
Sedangkan pada malan ke-14, seluruh syafaat itu diberikan

secara penuh.

Subhanallah...
Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat

memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan

amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke 15 bylan

Sya'ban inilah catatan perbuatan manusia penghuni bumi

akan dianikkan ke hadapan Allah SWT.

Akhir kata,
Selamat Berburu Amal Saleh di Bulan Sya'ban, terutama di

malam Nisfu Sya'ban (malam tanggal 15).