Agama & Aliran
SATU AGAMA, SATU ATAU BANYAK.AJARAN? (Bagian 2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib

Bagi umat Muslim yang mungkin merasa berada di antara tuntutan modernitas dan interpretasi agama yang konvensional, menelusuri khazanah mazhab Syiah sebagai perspektif komplementer dapat memberikan jawaban dan solusi yang berharga. Islam, dengan keragaman perspektif di dalamnya, laksana burung rajawali yang terbang dengan kokoh menggunakan kedua sayapnya. Sebagaimana pernah diungkapkan oleh Imam Sadiq, "Agama bukanlah sesuatu yang engkau paksakan kepada manusia, tetapi sesuatu yang engkau hidupkan bersama mereka."
SATU AGAMA, SATU ATAU BANYAK AJARAN? (Bagian 1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Pertanyaan ini bukan tentang sinonim/homonim dalam linguistik, melainkan metafora filosofis untuk menyoroti kompleksitas identitas Islam. Jika dipahami sebagai "sinonim", keragaman adalah kekayaan. Jika dianggap sebagai "homonim", perpecahan tak terelakkan.
OVER ACTING TOLERANSI
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Menjadi Penganut yang Menghormati Diri Sendiri
Menghina keyakinan sendiri—entah lewat canda, stigmatisasi, atau kompromi nilai—adalah pengkhianatan intelektual dan spiritual. Jika tak sanggup menghormati diri sendiri, jangan harap dihormati pihak lain. Moderasi sejati lahir dari keteguhan, bukan pencitraan. Sebab, seperti kata pepatah Arab: "Siapa yang tak mencintai penghuni bumi, akan dicintai oleh penghuni langit."
AGAMA-AGAMA DAN TEMPAT KELAHIRANNYA (3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Karena mungkin ingin terlihat nasionalis agar menjadi credit point baginya di tengah kompetisi perebutan panggung, alih-alih memberikan penjelasan yang rasional tentang relasi antara agama sakral sebagai wahyu dan agama profan sebagai budaya lokal yang menyertai kelahitannya dan budaya di tempat lain yang berdaptasi dengannya, malah rajin memproduksi pernyataan paradoksal menghina budaya Arab yang sebagian darinya secara faktual telah menjadi bagian integral Islam.
AGAMA-AGAMA DAN TEMPAT KELAHIRANNYA (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Pada akhirnya, menghormati budaya lain bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti kedewasaan berpikir. Mestinya tidak menjadikan Nusantara sebagai benteng eksklusivisme, melainkan taman tempat ratusan kembang budaya bermekaran—saling memperkaya, saling menginspirasi, dan bersama-sama merajut peradaban yang manusiawi.
Imamah Menurut Mazhab Syiah dan Ahlusunah Bag.2
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayid Mujtaba Musawi Lari
Dari uraian singkat di atas, kita bisa memetik beberapa kesimpulan berikut: pertama, imamah adalah kedudukan yang ditetapkan oleh Allah dengan nas dan bukan hasil pilihan dari suatu musyawarah, sebagaimana nubuwah juga langsung ditetapkan oleh Allah Swt; kedua, berbeda dengan khalifah, imam harus maksum (ma’shum) dan suci; ketiga, imam belum tentu mendapatkan kekuasaan dan legitimasi politik. Mungkin saja ada seorang imam yang tidak “diakui” sebagai penguasa politik, meskipun status imamah tidak mungkin dicabut oleh masyarakat lantaran status itu adalah pemberian Allah SWT dan konsekuensi dari ketinggian kedudukannya di sisi-Nya; dan keempat, kebutuhan manusia kepada imamah bersifat permanen sebagaimana kebutuhan manusia kepada nubuwah.
AGAMA-AGAMA DAN TEMPAT KELAHIRANNYA (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Kesimpulan: Agama sebagai Wahyu yang Membumi
Agama adalah fenomena "pralangit" (transenden) yang turun ke dunia "profan" melalui bahasa dan budaya manusia. Penolakan terhadap keterkaitan ini adalah pengingkaran terhadap hakikat agama sebagai wahyu yang kontekstual. Sebagaimana manusia tidak bisa lahir di luar rahim, agama tidak bisa lahir di luar budaya.
Tafsir Misoginis (1): Memahami Teks-Teks Agama yang Berkonotasi Negatif (bagian1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati,Lc,MA
Keenam, kondisi saat hadis disampaikan. Imam Ali as menyatakan hal tersebut pada Ummul Mukminin Aisyah setelah Perang Jamal yang memakan banyak korban. Ini mengisyaratkan bahwa setiap perempuan yang melakukan hal sama seperti yang dilakukan oleh Ummul Mukminin Aisyah dalam Perang Jamal (mudah diprovokasi dan dihasut hingga terjadi fitnah besar di kalangan umat Islam) maka dia akan masuk dalam kategori hadis tadi.
"AGAMA TANPA MANUSIA"
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Kajian agama dan teologi yang kritis dan kontekstual dapat membantu merumuskan pandangan yang lebih holistik dan berkesinambungan tentang peran agama dalam memberikan arah dan makna bagi kehidupan manusia. Bila tidak, agama hanya bagian dari kebiasaan dan ketelanjuran tanpa esensi dan fungsi yang nyata.
6 Kebohongan dan Tuduhan Terbesar tentang Syiah di Dunia Sunni (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Soleh lapadi
Mazhab Syiah menjadikan Nabi Muhammad SAW dan para Imam maksum as serta para wali Allah yang saleh sebagai perantara dan wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pengikut Syiah percaya bahwa tawasul kepada Ahlu Bait as tidak berarti menyembah mereka, tetapi meminta syafaat dan permohonan dari orang-orang yang dekat dengan Tuhan.
6 Kebohongan dan Tuduhan Terbesar tentang Syiah di Dunia Sunni (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Soleh lapadi
Dalam dua abad terakhir, khususnya di era pemberdayaan media, kolonialisme menjadi pemain kunci dalam hal ini dan mampu menyulut rasa kebencian terhadap Syiah di masyarakat Sunni dengan banyak melontarkan rumor. Hal ini meningkat dengan munculnya arus Takfiri.
Nasruddin Hoja Beli Celana
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Amrullah Hakim
Seperti orang pada umumnya, Nasruddin Hoja juga ingin punya celana baru, biar tampak modis, karena dirinya sadar suka menjadi perhatian banyak orang. Suatu ketika, untuk memenuhi keinginannya itu, Nasruddin pergi ke toko untuk membeli celana panjang. Dia pilih dan ambil satu celana panjang yang menurutnya paling keren.
Apa Itu Rafidhah?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Saleh
Alhasil dari semua penyataan yang menyebutkan istilah Rafidhah atau Rafidhi, hal ini bukanlah sebuah penyebutan yang berasal dari syariat Islam, melainkan hanya sebutan atau julukan terhadap sebuah kelompok yang diberikan oleh kelompok lainnya karena memiliki perbedaan pandangan. InsyaAllah dalam seri-seri berikutnya akan dibahas secara lebih jelas lagi.
Kitab Suci, Biografi, dan Matahari
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Bandung Mawardi
Sore, setelah obrolan bersama teman-teman bertema “Kita dan Pertemuan Huruf”. Obrolan sambil menikmati celotehan orang-orang berbahasa Inggris. Ocehan terdengar daun-daun. Seharian itu bahasa Inggris berhuruf Latin termiliki puluhan orang. Obrolanku dengan teman-teman mengenai huruf Arab, Latin, dan Jawa cuma selingan agar Sabtu (5 Februari 2022) tak berlalu meninggalkan rupa-rupa malu. Obrolan berbahasa Indonesia tapi imajinasi huruf melulu Latin.
Tumpuan Agama Islam yang Abadi
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Sayyid Mujtaba Musawi Lari
Kita mempunyai mazhab suci para nabi yang diilhami oleh cahaya wahyu dan bergantung pada pengetahuan Ilahi yang tak terbatas. Hukum-hukum ini tidak lapuk oleh pasang surutnya masa, perubahan, atau peralihan. Karena pemahamannya tentang realitas kehidupan dan keberadaan, mazhab kenabian memberikan kepada umat manusia sistem yang paling tepat untuk mencapai kesempurnaan dan kemuliaan moral, dan menyeru manusia untuk mengarahkan jiwanya pada kebesaran.
Dokter Beragama Nasrani Masuk Islam di Tangan Syekh As-Syibli
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- HOSIYANTO ILYAS
Dikisahkan Syekh As-Syibli berteman dengan empat puluh orang fakir, Syekh As-Syibli berkata di depan mereka: “Allah telah menjamin rizki hamba-Nya. Allah berfirman: ”Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” ( QS. Ath Thalaq: 2,3)
Agama Memberi Makna Pada Manusia
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. soleh lapadi
Kurangnya pemahaman mendalam terhadap agama dan mungkin perbedaan yang ada di antara beberapa agama menyebabkan sebagian orang mengabaikan fenomena agama dan mengganti pembahasan etika dengan agama.
Mazhab Ja’fariyyah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayyid Mahdi Ayatullahi
Mazhab Ahlulbait as berkembang pada masa Imam Ja’far Shadiq as dan pengikutnya terus bertambah pesat, sehingga masyarakat lebih mengenal mazhab Syiah dengan mazhab Ja’fariyyah, yaitu nama yang diambil dari Imam Ja’far Shadiq as.
Mendiskreditkan Ulama, Upaya Setan Besar Melemahkan Islam
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Imam Ali Khamenei
Kita memahami bahwa faktor penyebab utama di balik serangan yang dilancarkan musuh terhadap kaum ulama adalah perannya terhadap masa depan revolusi. Karena itu, musuh mencanangkan pertama kali untuk menyerang kaum ulama dengan tujuan melemahkan dan mengenyahkan revolusi. Termasuk dalam konteks ini adalah penentangan terhadap ulama, sebagaimana yang kini dilakukan sekelompok penulis bayaran yang bertujuan melemahkan aset spiritual milik Revolusi Islam di hadapan bangsa muslim.
Karakteristik Utama Ajaran Syiah: Rasionalitas, Ketaatan Agama, Spiritualitas, dan Semangat Jihad
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ustad Umar Shahab
Dalam kesimpulan, karakteristik utama ajaran Syiah mencakup rasionalitas, ketaatan agama, spiritualitas, dan semangat jihad. Ini adalah fondasi yang kuat bagi pengikut Syiah dalam menghadapi cobaan dan penindasan, serta dalam mengejar kebenaran dan keadilan.