Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Fakta Ilmiah mukjizat Nabi Saw (terbelahnya bulan) dan Pembenaran dari Para Ilmuan NASA.

1 Pendapat 05.0 / 5

Salah satu mukjizat dari Rasulullah Muhammad SAW adalah

membelah bulan. Sebagaimana hadits berikut ini:

Hadist riwayat Abdullah bin Mas`ud Radhiyallahu’anhu,

ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa

Rasulullah SAW lalu Rasulullah SAW. bersabda:

Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No. 5010)

Hadist riwayat Anas RA, dia berkata bahwa penduduk

Makkah meminta kepada Rasulullah SAW untuk

diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda

kenabian), maka Rasulullah SAW memperlihatkan kepada

mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali.

(Shahih Muslim No. 5013)

Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi

Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga

Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat

dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat

secara ilmiah ? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar

menjawabnya sebagai berikut :

Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah.

Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di

Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta

yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga

yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu

adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah

seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan

bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang

berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah

terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya

menjawabnya: “Tidak, sebab kehebatan ilmiah dapat

diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat

tidak bisa diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sebab ia

tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya

bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul

terakhir Muhammad SAW sebagai pembenaran atas kenabian

dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan

mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan

dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal

itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-

hadits Rasulullah SAW, maka tentulah kami para muslimin

di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi

hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan

sunnah-sunnah Rasulullah SAW. Dan memang Allah ta’alaa

benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu”.

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah

Rasulullah SAW membelah bulan. Kisah itu adalah di masa

sebelum hijrah dari Mekah Al-Mukarramah ke Madinah.

Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau

engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami

satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan

kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?” Rasulullah

bertanya, “Apa yang kalian inginkan ?” Mereka menjawab:

“Coba belahlah bulan …”. Maka Rasulullah SAW pun

berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah SWT agar

menolongnya. Maka Allah SWT memberitahu Muhammad SAW

agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun

mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan

itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-

orang musyrik pun berujar, Muhammad, engkau benar-benar

telah menyihir kami!”.

Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang

benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya

akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada

ditempat itu. Mereka lantas menunggu-nunggu orang-orang

yang akan pulang dari perjalanan. Orang-orang Quraisy

pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti

orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika

datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan

menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya,

“Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan

bulan?”. Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam

yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan

saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu

kembali…!!!”. Maka sebagian mereka pun beriman, dan

sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena

itu, Allah menurunkan ayat-Nya:

“Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah

bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami,

merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini

adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka

mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka.

sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya……..”

(QS. Al-Qamar [54] ayat 1-55). “Ini adalah kisah

nyata”, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.

Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan

hadits nabi tersebut, berdirilah seorang muslim warga

Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku

Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris.

Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr.

Zaghlul Al-Najar menjawab: “Dipersilahkan dengan senang

hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti

agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah

seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah

makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun

berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu

pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan

Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku

buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya:

“Telah dekat datangnya saat itu dan Telah terbelah

bulan [1434]. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin)

melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan

berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. Dan

mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu

mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya

[1435] (QS. Al-Qamar [54] ayat 1-3)
[1434] Yang dimaksud dengan saat di sini ialah

terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum

musyrikin, dan “terbelahnya bulan” ialah suatu mukjizat

nabi Muhammad SAW.
[1435] Maksudnya bahwa segala urusan itu pasti berjalan

sampai waktu yang Telah ditetapkan terjadinya, seperti:

urusan Rasulullah dalam meninggikan kalimat Allah pasti

sampai pada akhirnya yaitu kemenangan di dunia dan

kebahagiaan di akhirat. sedang urusan orang yang

mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, yaitu

kekalahan di dunia dan siksaan di akhirat.

Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal??

Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu

kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa

melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari

membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri

dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi

Allah-lah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan

hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu

hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada

sebuah diskusi hangat antara presenter seorang Inggris

dan 3 orang pakar ruang angkasa Amerika Serikat. Ketiga

pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana

yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke

antariksa.

Daripada itu, diantara diskusi hangat tersebut adalah

tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di

bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut

telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta

dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget

dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu

besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di

bulan?” Mereka pun menjawab, “Tidak, ..!!! Tujuannya

tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan,

akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di

dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat

hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana

lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia,

maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada

siapapun.

Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang

kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?”

Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami

pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu

kembali.!!!” Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian

bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami

mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah

dan terpotong di permukaan bulan sampai di dalam

(perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi

untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini

tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan

pernah terbelah lalu bersatu kembali”.

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris

mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata,

“Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada

diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun

yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS

untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta

dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran

muslimin !!!!””.

Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah … (aku pun

bergumam), “Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-

Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar, dan saat itu adalah

awal aku menerima dan masuk Islam”