Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Kandungan Ziarah Asyura

2 Pendapat 03.5 / 5

Banyak sekali riwayat yang menjelaskan pentingnya ziarah-ziarah Imam Husain as.[1] Mengenai ziarah Asyura banyak sekali hadis yang diriwayatkan dari Imam Baqir as. dan Imam Shadiq as.[2] Imam Baqir as. yang mengajarkan ziarah ini kepada salah satu sahabatnya yang bernama Alqamah bin Muhammad Hadhri.

Doa ziarah ini memiliki banyak keistimewaan khusus. Doa ziarah ini memiliki kandungan yang menakjubkan, seperti menjelaskan garis pemikiran Ahlul Bait as. dan pengikutnya yang sebenarnya. Banyak sekali doa-doa ziarah lain yang diriwayatkan dari para Imam kita. Doa-doa ziarah tersebut diajarkan kepada para sahabatnya dan mengandung muatan-muatan yang sangat berharga dan kaya makrifat.

Ziarah Asyura adalah doa ziarah yang diajarkan oleh Imam Baqir as. Doa ini memiliki pengaruh yang luar biasa dalam diri seseorang secara baik secara pribadi maupun tidak. Ziarah ini menjelaskan pemikiran dan keyakinan Syiah yang sebenarnya dan memperjelas jalan-jalan manakah yang pada dasarnya menyeleweng dari jalan yang lurus. Beberapa ringkasan bernilai yang dapat dipetik dari ziarah ini adalah sebagai berikut:

Menguatkan cinta dan mewujudkan tali keterikatan dengan maksumin

Kecintaan inilah yang mendorong seorang pengikut setia maksum untuk berusaha meluruskan garis pemikirannya dan menyesuaikannya dengan perangai maksumin. Sebagaimana dalam doa tersebut terdapat ungkapan, “Ya Allah, hidupkanlah kami seperti hidupnya Muhammad dan keluarganya. Matikanlah kami pua seperti matinya Muhammad dan keluarganya.”

Karena kecintaann ini di jalan Allah, maka kecintaan ini merupakan langak taqarub kepada Allah. Dalam ziarah itu pula terdapat suatu ungkapan, “Ya Allah, kami mendekatkan diri kepada-Mu dengan bertawalli kepada nabi-Mu dan keluarga nabi-Mu.”

Mewujudkan jiwa menentang kezaliman

Banyaknya laknat yang terulang-ulang atas orang-orang zalim dalam ziarah ini menimbulkan rasa benci terhadap mereka. Dengan mengungkapkan kebencian terhadap musuh-musuh Allah dan kecintaan kepada wali-wali Allah iman menjadi kokoh. Karena sesungguhnya iman adalah cinta dan benci di jalan Allah. Orang yang beriman tidak pernah tinggal diam di hadapan kezaliman. Orang mukmin adalah orang yang memusuhi kezaliman. “Waha Abu Abdillah, kami bersahabat dengan sahabat-sahabatmu dan kami memusuhi musuh-musuhmu.”

Menjauhi penyelewengan

Dalam ziarah ini akar-akar kezaliman digambarkan dengan jelas. “Semoga Allah melaknat orang-orang yang berupaya dan berusaha menzalimi kalian, wahai Ahlul Bait. Semoga Allah melaknaat orang-orang yang menghalangi kalian dari hak-hak kalian dan menyingkirkan kalian dari kedudukan yang telah ditetapkan oleh Allah.” Penyelewengan musuh-musuh Ahlul Bait dalam peristiwa Asyura adalah akar dosa dan keburukan-keburukan yang lainnya. Karena dengan kekhilafahan yang zalim agama Allah terlupakan dan maksiat-maksiat dijalankan.

Menjadikan maksumin sebagai tauladan

Dalam ziarah itu disebutkan, “Aku memohon kepada Allah yang telah memuliakan kami dengan mengenal kalian dan memberi kami taufiq untuk berlepas tangan dari musuh-musuh kalian agar menjadikan kami selalu bersama kalian baik di dunia maupun di akherat dan mengokohkan langkah kami bersama kalian di dunia dan di akherat.” Setelah mengakui keburukan-keburukan Ahlul Bait, setelah mengakui kebenaran Ahlul Bait, kita melangkahkan kaki bersama mereka. Kita bersama petunjuk mereka berjalan menuju kebahagiaan hakiki yang dirahmati di sisi Allah. Yakni menjadikan mereka sebagai suri tauladan kita dalam setiap perbuatan.

Mewujudkan kecintaan terhadap kesyahidan

Ziarah ini juga mewujudkan rasa cinta terhadap kesyahidan dalam diri kita sehingga kita tidak takut untuk mati di jalan Allah.

Menghidupkan ajaran dan mewujudkan tujuan-tujuan Ahlul Bait as.

Ziarah Asyura mendorong diri kita untuk terus menghidupkan budaya dan sunah para wali Allah dan mewujudkan tujuan-tujuan mereka.

 

CATATAN :

[1] Kamiluz Ziyarat, halaman 180.

[2] Biharul Anwar, jilid 101 halaman 290; Iqbalul A’mal, halaman 38