Mengenal Rasulullah saw Melalui Ayat Suci Al-Qur’an (2)
Masih dalam bulan Maulid Nabi saw, kita akan terus
berusaha mengenal beliau lebih dalam. Sebelumnya kita
telah banyak mendengar bagaimana Rasulullah melalui
berbagai sumber. Melalui ayat-ayat suci Al-Qur’an,
melalu orang-orang terdekatnya bahkan melalui lisan
suci Nabi sendiri.
Kali ini kita akan kembali mencari ayat-ayat yang
menjelaskan keagungan beliau. Karena tidak ada yang
lebih mengenal Nabi Muhammad melebihi Penciptanya,
Allah swt.
1. Nabi Muhammad saw jauh dari sifat keras dan kasar.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau
bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekitarmu.” (QS.Ali Imran:159)
2. Mau mendengarkan siapapun yang berbicara.
وَمِنْهُمُ الَّذِينَ يُؤْذُونَ النَّبِيَّ وَيِقُولُونَ هُوَ أُذُنٌ قُلْ أُذُنُ خَيْرٍ لَّكُمْ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ لِّلَّذِينَ آمَنُواْ مِنكُمْ وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ
اللّهِ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan di antara mereka (orang munafik) ada orang-orang
yang menyakiti hati Nabi (Muhammad) dan mengatakan,
“Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya.”
Katakanlah, “Dia mempercayai semua yang baik bagi
kamu, dia beriman kepada Allah, mempercayai orang-
orang Mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang
beriman di antara kamu.” Dan orang-orang yang
menyakiti Rasulullah akan mendapat azab yang pedih.
(QS.At-Taubah:61)
3. Membimbing ke jalan yang lurus.
وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
“Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia)
kepada jalan yang lurus.” (QS.Asy-Syura:52)
4. Sangat penyabar ketika membimbing manusia.
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلاَّ بِاللّهِ
“Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu
semata-mata dengan pertolongan Allah.” (QS.An-
Nahl:127)
5. Sebagian Sifatnya dalam Kitab Taurat dan Injil :
a. Menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran.
يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ
“Yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah
dari yang mungkar.” (QS.Al-A’raf:157)
b. Menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang buruk.
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَآئِثَ
“Dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka
dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka.”
(QS.Al-A’raf:157)
c. Melepaskan kebiasaan buruk dari bangsa Jahiliyah.
وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالأَغْلاَلَ
“Dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu
yang ada pada mereka.” (QS.Al-A’raf:157)
6. Ilmunya begitu dalam dan luas.
وَأَنزَلَ اللّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكَ عَظِيماً
“Dan Allah telah Menurunkan Kitab (al-Quran) dan
Hikmah (Sunnah) kepadamu, dan telah Mengajarkan
kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Karunia Allah
yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.” (QS.An-
Nisa’:113)
7. Pemilik telaga Kautsar.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
“Sungguh, Kami telah Memberimu (Muhammad) nikmat yang
banyak.” (QS.Al-Kautsar:1)
8. Makhluk pertama yang menyembah Allah.
قُلْ إِن كَانَ لِلرَّحْمَنِ وَلَدٌ فَأَنَا أَوَّلُ الْعَابِدِينَ
Katakanlah (Muhammad), “Jika benar Tuhan Yang Maha
Pengasih mempunyai anak, maka akulah orang yang
pertama menyembah.” (QS.Az-Zukhruf:81)
9. Rasulullah harus lebih diutamakan dari diri kita
sendiri.
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ
“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang Mukmin
dibandingkan diri mereka sendiri.” (QS.Al-Ahzab:6)
10. Istri-istrinya adalah ibu dari kaum mukminin.
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ
“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang Mukmin
dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya
adalah ibu-ibu mereka.” (QS.Al-Ahzab:6)
11. Dia adalah cahaya.
قَدْ جَاءكُم مِّنَ اللّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُّبِينٌ
“Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan
Kitab yang menjelaskan.” (QS.Al-Ma’idah:15)
12. Cahaya yang menerangi Alam.
وَدَاعِياً إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجاً مُّنِيراً
“Dan untuk menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan
izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi.” (QS.Al-
Ahzab:46)
13. Dididik langsung oleh Allah swt.
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang
makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang
bodoh.” (QS.Al-A’raf:199)
*dan banyak ayat-ayat lainnya.
14. Tidak ada pilihan lain dihadapan ketentuannya.
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ
“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang Mukmin dan
perempuan yang Mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya
telah Menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan
(yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka.”
(QS.Al-Ahzab:36)
15. Tidak disebut mukmin sebelum rela terhadap
keputusannya.
فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّىَ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجاً مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُواْ تَسْلِيماً
“Maka demi Tuhan-mu, mereka tidak beriman sebelum
mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim
dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga)
kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.” (QS.An-Nisa’:65)
16. Para Nabi beriman kepadanya dan akan menjadi
penolongnya.
وَإِذْ أَخَذَ اللّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّيْنَ لَمَا آتَيْتُكُم مِّن كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءكُمْ رَسُولٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنصُرُنَّهُ
Dan (ingatlah), ketika Allah Mengambil perjanjian dari
para nabi, “Manakala Aku Memberikan kitab dan hikmah
kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang
membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan
sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.”
(QS.Ali Imran:81)
17. Allah Meninggikan namanya.
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ -٤-
“Dan Kami Tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.”
(QS.Asy-Syarh:4)
Inilah sekilas ayat-ayat yang mengenalkan keagungan
Rasulullah saw kepada umat manusia. Semoga kita dapat
memanfaatkan bulan yang mulia ini untuk semakin
mendekatkan diri kepada beliau.
Semakin dekat dengan Nabi Muhammad berarti semakin
dekat dengan Allah swt. Karena satu-satunya jalan
untuk mendekat kepada Allah adalah melalui kekasih-
Nya, Muhammad Al-Mustofa saw.