Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Ahlu Sunnah dan Fathimah Azzahra

1 Pendapat 05.0 / 5

Tidak diragukan lagi dengan memperhatikan riwayat Ahlus sunnah sendiri bahwasanya Fatimah Az-Zahra a.s sangat marah dikarenakan khalifah pertama dan kawan- kawannya, dan beliau tidak ridho terhadap kedua-duanya (khalifah pertama dan kedua) dimana beliau sampai akhir hayatnya  tidak berbicara dengan dua orang tersebut[1]. tidakkah Rasul saww telah bersabda: “barang siapa yang menyakiti Fatimah (a.s), maka telah menyekitiku dan barang siapa yang telah menyekitiku, maka Allah swt akan marah kepadanya”? Apakah bukan karena dalil ini, dimana Ali a.s mengkuburkan jenazah Fatimah Az-Zahra a.s di malam hari dan tidak membolehkan khalifah pertama dan kedua untuk ikut serta dalam pemakamannya? Sesungguhnya masalah ini terdapat dalam kitab-kitab Ahlus sunnah[2]. Pertanyaan semacam ini akan terus tetap ada dibenak kaum muslimin yaitu kenapa makam Sayidah Fatimah Az-Zahra a.s disembunyikan dan tidak diketahui? tidakkah beliau peninggalan Rasul saww, kautsar, salah satu bagian dari ayat tathir dan mubahalah? Apakah sampai sekarang tidak ada orang yang berfikir kenapa makam beliau dirahasiakan? Kenapa Imam Ali a.s, Imam Hasan a.s dan Imam Husain a.s serta Imam-Imam lainnya tetap menyembunyikan kuburan Sayyidah Fatimah Az-Zahra a.s? Tidakkah ini semua menceritakan akan kemarahan beliau dimana sebab marahnya beliau karena dua hal yaitu; pertama adalah masalah kekhilafahan dan masalah penyerangan ke rumah beliau serta pengancaman akan pembakaran rumah beliau, dan yang kedua adalah masalah tidak diserahkannya tanah fadak? Sebagaimana yang telah disebutkan dalam kitab Ahlus sunnah[3]. Dalam kitab Aqdul farid karya Ahmad bin Muhammad bin abdirabbah jild 5 hlm 13-14 dituliskan bahwasanya Umar bin Khattab membawa obor ke rumah Fatimah Az-Zahra as guna membakar rumah tersebut, pada waktu itu dia bertemu dengan Fatimah Az-Zahra as, Fatimah as berkata kepadanya, “hai anaknya Khattab! apakah kamu datang kemari hanya ingin membakar rumah kami? Umar berkata, iya. kecuali kalian berbaiat kepada Abu Bakar[4].” Peristiwa penyerangan dan pengancaman khalifah kedua kerumahnya Ali as dan Fatimah Az-Zahra as  telah dituturkan dalam kitab-kitab Ahlus sunnah, dan hal tersebut tidak bisa dipungkiri, dengan adanya ini semua apakah bisa dibilang bahwasanya Syi’ah telah merekayasa kejadian tersebut? Jika peristiwa ini adalah rekayasa semata, maka bisa dibilang semua kitab-kitab Ahlus sunnah adalah rekayasa.

 

CATATAN :

[1]– Muskil al-atsar, Abi Ja’far Thohawi juz 1 hlm.  47-48, / Sunan al-Kubra, Abu Bakar Baihaqi juz 6 hlm.  300,/ Jamiul Usul li ahadits al-Rasul, Ibnu Atsir Jazri juz 4 hlm.  428 hadis 2079 dan juz 10 hlm.  386 hadis 7417,/ Kanzul Ummal Muttaqi Hindi juz 5 hlm.  584 hadis 14069,/ Wafaul wafa’ bi ahbaril musthofa, Nuruddin Samhudi juz 2 hlm.  995,/ I’lam al-nisa’ Umar ridzo kuhalah juz 4 hlm.  122-124, juz 5 hlm.  285,/ Torikhul Khomis juz 2 hlm.  173.

[2]– Shohih Bukhori kitab maqozi juz 5 hlm.  82-83, begitu juga dalam juz 8 hlm.  3 kitab al faroidz,/ Jamiul usul Ibnu Atsir juz 4 hlm.  428, hadis 2079,/ Musnad Ahmad Hanbal juz 1 hlm.  9-10,/ Albidayah wan nihayah Ibnu Katsir juz 5 hlm.  285,/ Attalkhis Zzahabi,/ Mustadraok alas shohihain juz 3 hlm.  154.

[3]– Musnif, Abu Bakar Ibn Syaibah juz 7 hlm.  432 hadis 37045,/ Al Imamah wa al-siyasah Ibn Kutaibah juz 1 hlm.  12-13,/ Torikh ya’qubi: ya’qubi juz 2 133 dan 137 (dengan tema ayyamu Abi Bakar),/ Insabul asyrof beladri hlm.  586 hadis 1184,/ Torikhul umam wal muluk thobari juz 2 hlm.  443 peristiwa tahun 11.

[4]– Mukhtasar fi akhbar al-basar juz 1 hlm.  156,/ Kanzul Ummal Muttaqi Hindi juz 5 hlm.  651 hadis 14138,/ Izalatul Khalifah Dahlawi Hindi juz 2 hlm.  29 dan Kurratul Ainain  hlm.  78.