Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Balaslah Dengan yang Lebih Baik !

1 Pendapat 05.0 / 5

Ada salah satu konsep dasar dalam Al-Qur’an

yang begitu menarik, yaitu tentang cara

menjawab salam. Allah swt Berfirman,

وَإِذَا حُيِّيْتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيباً

“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu

(salam) penghormatan, maka balaslah

penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau

balaslah (penghormatan itu, yang sepadan)

dengannya. Sungguh, Allah Memperhitungkan

segala sesuatu.” (QS.an-Nisa’:86)

Para ahli tafsir sepakat bahwa yang dimaksud

penghormatan dalam ayat ini adalah salam.

Ketika kita mendapatkan salam Assalamualaikum

maka kita dianjurkan untuk membalas dengan

yang lebih baik dan lebih lengkap, Waalaikum

salam warahmatullahi wa barakatuh.

Namun ayat ini tidak hanya berkaitan dengan

salam. Salah satu konsep dasar dari Islam

adalah mengajarkan untuk membalas kebaikan

orang dengan balasan yang lebih baik.

Rasulullah saw pernah bersabda,

“Salam adalah salah satu nama dari Nama-Nama

Allah maka sebarkanlah diantara kalian”

Kalimat salam begitu simpel dan singkat namun

memiliki pengaruh yang dahsyat. Kalimat

singkat ini dapat menjadi pengikat yang dapat

menyatukan orang yang bertengkar dan

berselisih. Salam artinya mendoakan kebaikan

dan keselamatan bagi saudara kita yang lain.

Selain itu, salam ini pula yang akan

menyambut mereka di surga dan kelak akan

menjadi salah satu kalimat yang khas yang

digunakan oleh dari para penghuni surga.

وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلاَمٌ

“Dan salam penghormatan mereka ialah, “Salam”

(salam sejahtera).” (QS.Yunus:10)

أُوْلَئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَاماً

“Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat

yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran

mereka, dan di sana mereka akan disambut

dengan penghormatan dan salam.” (QS.al-

Furqan:75)

 

Rasulullah saw pernah bersabda, “Maukah ku

beritahukan kepada kalian sebaik-baik akhlak

penghuni dunia dan akhirat?”

Para sahabat menjawab, “Iya wahai

Rasulullah.”

“(Akhlak itu adalah) menyebarluaskan salam di

dunia ini.” jawab Nabi saw.

 

Namun di sisi lain, terkadang salam diartikan

dengan makna yang lebih luas yaitu menyerukan

perdamaian di muka bumi ini. Dan itulah

konsep islam yang sebenarnya.

Dan untuk membuktikan bahwa ayat diatas tadi

tidak hanya berkaitan tentang salam, kita

akan melihat sebuah kisah inspiratif dari

cucu Baginda Nabi yang bernama Sayyidina

Hasan.

Suatu hari seorang budak membawakan bunga

yang indah untuk diberikan kepada Sayyidina

Hasan. Setelah menerima bunga ini, seketika

beliau berkata kepada budak wanita itu,

“Engkau telah kubebaskan karena Allah swt.”

Seorang disamping Sayyidina Hasan terkejut

dan bertanya, “Wahai cucunda Nabi, apakah

hanya dengan bunga ini lantas engkau

membebaskannya?”

Beliau pun menjawab, “Bukankah Allah telah

Mengajarkan kepada kita dalam Firman-Nya,

وَإِذَا حُيِّيْتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا

“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu

(salam) penghormatan, maka balaslah

penghormatan itu dengan yang lebih baik.”

(QS.an-Nisa’:86)

Dan aku tidak menemukan yang lebih baik

untuknya kecuali ku bebaskan karena Allah

swt.”

Mari kita harmoniskan kembali suasana

dilingkungan kita dengan saling memberi salam

dan bertegur sapa. Semoga Rahmat Allah selalu

meliputi kita semua.