Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Hati-Hati dengan Saudara Setan !

2 Pendapat 05.0 / 5

Kehidupan manusia tak pernah terlepas dari

bisikan dan gangguan setan. Namun dari sekian

banyak ayat Al-Qur’an yang membicarakan

tentang hubungan setan dengan manusia, ada

satu ayat yang menyebutkan kelompok manusia

yang disebut “saudara setan”.

Menjadi saudara setan artinya bukan lagi

mendapat gangguan setan namun telah sampai

pada tahap bergerak dan mendukung rencana

setan. Siapakah yang disebut saudara setan

itu?

Allah swt Berfirman,

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُوراً

“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros

(menghamburkan harta) itu adalah saudara

setan dan setan itu sangat ingkar kepada

Tuhan-nya.” (QS.al-Isra’:27)

Kelompok yang disebut saudara setan oleh Al-

Qur’an adalah mereka yang suka menghamburkan

hartanya untuk hal-hal yang sia-sia dan

mengeluarkannya bukan pada tempatnya. Tentu

label “saudara setan” bukanlah hal yang

main-main.

Kenapa sampai disebut saudara setan?

Karena ada kesamaan antara perbuatan

menghamburkan harta dengan perbuatan setan.

Orang yang suka menghamburkan hartanya

berarti ia telah mengingkari nikmat Allah

swt. Artinya, dia sama sekali tidak

menghargai Sang Pemberi Nikmat.

Ingkar terhadap nikmat Allah itulah yang

membuatnya sejalan dengan setan. Karena itu

Allah Mengakhiri ayat ini dengan kalimat “dan

setan itu sangat ingkar kepada Tuhan-nya.”

Kalimat ini memberi isyarat bahwa orang yang

menghamburkan hartanya termasuk golongan

orang-orang yang ingkar.

Dalam ayat lain Allah Berfirman,

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَاناً فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

“Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran

Allah Yang Maha Pengasih (al-Quran), Kami

Biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi

teman karibnya.” (QS.az-Zukhruf:36)

 

Seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin

lainnya. Namun seorang yang mubadzir adalah

saudara setan.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

“Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu

bersaudara.” (QS.al-Hujurat:10)

Seorang pemboros yang suka menghamburkan

hartanya tidak layak mendapatkan penghormatan

karena perbuatannya bukanlah kedermawanan.

Bahkan dalam urusan infaq pun, Allah Melarang

hamba-Nya untuk boros dan memberikan seluruh

hartanya.

وَلاَ تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلاَ تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُوماً مَّحْسُوراً

“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu

terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula)

engkau terlalu mengulurkannya (sangat

pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan

menyesal.” (QS.al-Isra’:29)

 

Maka janganlah kikir dan jangan boros.

Jadikan diri kita berada ditengah. Melakukan

segala sesuatu dengan seimbang. Syukuri

nikmat Allah dan hargai pemberian-Nya. Jangan

hamburkan nikmat itu dengan sia-sia.

Adakah dari kita yang ingin menjadi saudara

setan? Semoga Allah Menjauhkan kita dari

godaan serta bisikan busukya.