Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Jangan Anggap Dirimu Suci !

1 Pendapat 05.0 / 5

Kali ini kita kembali akan menguak pelajaran demi

pelajaran dalam satu ayat yang singkat. Allah swt

Berfirman,

رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِكُمْ إِن يَشَأْ يَرْحَمْكُمْ أَوْ إِن يَشَأْ يُعَذِّبْكُمْ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ

وَكِيلاً

“Tuhan-mu lebih Mengetahui tentang kamu. Jika Dia

Menghendaki, niscaya Dia akan Memberi rahmat

kepadamu, dan jika Dia Menghendaki, pasti Dia akan

Mengazabmu. Dan Kami tidaklah mengutusmu

(Muhammad) untuk menjadi penjaga bagi mereka.”

(QS.al-Isra’54)

 

Ayat ini memberikan banyak isyarat dan pelajaran

yang begitu penting. Apa saja pelajaran yang dapat

kita ambil dari ayat ini?

1. Jangan bangga dengan keimanan dan amal

perbuatan kita. Dan jangan pernah menganggap diri

kita suci, karena Allah lah yang paling tau tentang

diri kita sebenarnya. Tuhan-mu lebih Mengetahui

tentang kamu.

Dan di ayat lain Allah Berfirman,

فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

“Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia

Mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS.an-

Najm:32)

2. Semua yang diberikan oleh Allah berupa sanksi

maupun pahala selalu berdasarkan Ilmu-Nya. Jika Dia

Menghendaki, niscaya Dia akan Memberi rahmat

kepadamu, dan jika Dia Menghendaki, pasti Dia akan

Mengazabmu.

3. Seperti banyak ayat lainnya, dalam ayat ini Allah

Mendahulukan rahmat-Nya sebelum siksa-Nya. Ini

adalah isyarat bahwa kasih sayang Allah Mendahului

murka-Nya. Jika Dia Menghendaki, niscaya Dia akan

Memberi rahmat kepadamu.

وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ َ

“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (QS.al-

A’raf:156)

4. Hendaknya setiap manusia hidup diantara dua

keadaan, harapan dan rasa takut. Selalu berharap

membuatnya tidak pernah berputus asa dan rasa takut

membuatnya menjauhi dosa-dosa.

5. Setiap manusia bebas untuk memilih dan

menentukan keyakinannya. Bahkan para nabi dilarang

untuk memaksa umatnya dalam meyakini sesuatu. Dan

Kami tidaklah mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi

penjaga bagi mereka.

Maka bagi setiap muballigh atau da’i, jangan pernah

menganggap dirinya adalah wakil Allah atau merasa

menjadi tuhan sehingga punya wewenang untuk

memaksakan keyakinan kepada orang lain. Allah saja

memberi kebebasan kepada hamba-Nya untuk

memilih, lalu siapa kita yang ingin melangkahi

kehendak Allah swt?