Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Mengenal Bulan Rajab

1 Pendapat 05.0 / 5

Ayatullah Tahriri, dalam sebuah ceramah,

menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa Allah

menentukan waktu dan tempat khusus dan mulia bagi

manusia adalah karena manusia senantiasa

membutuhkan penyegaran dan peringatan. Manusia

senantiasa lupa dan terkadang amal baik yang

dilakukan, ditinggalkan karena merasa bosan. Oleh

karena itu, Allah mengkhususkan waktu dan tempat

tertentu bagi manusia, agar dapat kembali ke

haribaan-Nya. Mampu mengurai benang malas dan

kembali merajut hubungan dengan-Nya. Karena di

waktu dan tempat tertentu itu, Allah membuka lebar-

lebar pintu-Nya dan menyediakan segala fasilitas

(plus discount) yang dibutuhkan seorang hamba untuk

kembali pada-Nya.

                Salah satu waktu khusus itu adalah

bulan Rajab. Rajab adalah salah satu bulan haram.

Berperang di dalamnya terlarang. Bulan ini memiliki

ribuan keutamaan, sampai-sampai Rasulullah saw

bersabda, “Bulan Rajab adalah bulan Allah yang agung

dan tidak ada bulan lain yang dapat menandingi

kemuliaan dan keutamaannya…”[i]

                Imam Musa bin Ja’far as pernah

berkata, “Rajab adalah nama sebuah sungai di surga

yang lebih putih dari air susu dan lebih manis dari

madu. Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan

Rajab, ia pasti akan meneguk air sungai tersebut.” [ii]

Diriwayatkan dari Imam Ja’far ash-Shâdiq as bahwa

Rasulullah saw bersabda, “Bulan Rajab adalah bulan

permintaan ampun umatku. Oleh karena itu, mintalah

ampunan pada bulan ini sebanyak mungkin, karena

Allah Maha Pengampun dan Penyayang. Bulan Rajab

dinamakan ‘Ashabb’, karena rahmat Allah akan

dicurahkan atas umatku pada bulan ini. Dengan

demikian, perbanyaklah membaca, ‘astaughfirullâh wa

as`aluhut-taubah’ (aku memohon ampun kepada Allah

dan bertaubat kepada-Nya).”[iii]

Rasulullah saw juga bersabda bahwa Rajab adalah

bulan Allah, sebagaimana Sya’ban adalah bulan beliau,

dan Ramadhan adalah bulan kita (umat beliau).[iv]

Melihat hadis-hadis di atas, tidaklah heran jika

Rasulullah saw dan Ahlulbayt as punya perhatian

khusus di bulan ini. Mereka mengajarkan kepada para

pengikut dan pecinta mereka amalan-amalan yang

dikhususkan di bulan ini. Secara umum, amalan yang

paling ditekankan di bulan ini adalah beristigfar dan

berpuasa. Selain itu, juga ada doa-doa yang bisa

dibaca kapan saja di bulan ini maupun doa-doa dan

amalan khusus hari-hari tertentu, seperti Nishfu

Rajab.

Doa-doa pendek di bulan ini memeliki beberapa

kriteria yang mirip antara satu dengan yang lain.

Salah satu kriteria tersebut adalah bahwa dalam

doa-doa bulan ini kita diajarkan mengenal Allah

dengan segala keagungannya, serta penegasan ketidak

berdayaan manusia. Perhatikan doa indah yang

disunahkan dibaca di setiap hari bulan Rajab ini:

يَا مَنْ يَمْلِكُ حَوَائِجَ السَّائِلِيْنَ وَ يَعْلَمُ ضَمِيْرَ الصَّامِتِيْنَ، لِكُلِّ مَسْأَلَةٍ

مِنْكَ سَمْعٌ حَاضِرٌ وَ جَوَابٌ عَتِيْدٌ،

Wahai Yang memiliki (baca : mengabulkan) segala

hajat orang-orang yang memohon dan mengetahui (isi)

hati orang-orang yang diam, Engkau selalu mendengar

setiap permohonan dan memiliki jawaban yang selalu

siap untuknya.

اَللَّهُمَّ وَ مَوَاعِيْدُكَ الصَّادِقَةُ وَ أَيَادِيْكَ الْفَاضِلَةُ وَ رَحْمَتُكَ الْوَاسِعَةُ،

فَأَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ

Ya Allah, janji-janji-Mu benar, nikmat-nikmat-Mu

melimpah, dan rahmat-Mu luas. Maka, aku memohon

kepada-Mu agar Engkau melimpahkan shalawat atas

Muhammad

آلِ مُحَمَّدٍ، وَ أَنْ تَقْضِيَ حَوَائِجِيْ لِلدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيئٍ

قَدِيْرٌ

dan keluarga Muhammad, dan mengabulkan segala

hajatku di dunia dan akhirat, sesungguhnya Engkau

Maha Mampu atas segala sesuatu.[v]

Perhatikan juga terjemahan doa berikut ini:

Wahai Pemilik karunia yang melimpah, nikmat yang

beraneka-ragam, rahmat yang luas, kekuasaan yang

sempurna, nikmat yang agung, anugrah yang besar,

karunia yang indah, dan pemberian yang agung; Wahai

Yang tak tersifati dengan (jalan) perumpamaan, tak

tertandingi oleh sekutu, dan tak terkalahkan oleh

siapa pun. Wahai Yang menciptakan lalu memberikan

rezeki, mengilhami lalu membuat (makhluk) berbicara,

menciptakan lalu memulai (penciptaan), tinggi lalu

membumbung (tinggi), menentukan lalu membaikkan

(nya), membentuk lalu mengokohkan(nya), berhujjah

lalu menyampaikan, memberikan nikmat lalu

menyempurnakan, memberikan (pemberian) lalu

memperbanyak, dan memberikan anugrah lalu

menambah; Wahai Yang Maha Tinggi kemuliaan-Nya

sehingga mata-mata yang melihat tak mampu

melihat-Nya, dan Maha Dekat karunia-Nya sehingga

tak terlintas dalam alam pikiran; Wahai Yang Tunggal

kerajaan-Nya sehingga tiada sekutu bagi-Nya dalam

area kekuasaan-Nya dan Yang Esa dalam kenikmatan

dan kebesaran sehingga tiada tandingan bagi-Nya

dalam kedudukan-Nya; Wahai Yang dalam (memahami)

kebesaran wibawa-Nya akal-akal yang jenius

kebingungan, dan dalam menjangkau keagungan-Nya

mata-mata manusia yang jeli merasa lemah; Wahai

Yang wajah-wajah lelah karena kewibawaan-Nya,

kepala-kepala tertunduk karena keagungan-Nya, dan

kalbu-kalbu tergetar karena takut kepada-Nya…”[vi]

Rajab adalah bulan mulia. Amalan-amalan yang telah

diriwayatkan di dalamnya akan mengantarkan kita

kepada pengetahuan hakiki terhadap Allah. Doa-doa

yang dibaca setiap hari akan menambah makrifat dan

rasa penghambaan kita. Dengan benar-benar

mengenal keutamaan bulan ini, kita tentunya akan

menyiapkan diri dan berusaha sekuat mungkin untuk

mendapatkan karunia-karunia yang Allah khusus

taburkan di bulan ini. Bulan Rajab adalah kesempatan

terbaik untuk melatih jiwa yang sering kali lalai. Bulan

ini juga merupakan pendahuluan bagi kita untuk

memasuki bulan Ramadhan. Kita diajurkan untuk

menata diri di bulan ini, juga di bulan Sya’ban, agar

ketika Ramadhan datang, kita telah siap memasuki

jamuan Ilahi. Jasmani maupun rohani. Insya Allah.

                

CATATAN :

[i] Mafatihul Jinan, Bab 2, Pasal 1, Keutamaan dan

Amalan Bulan Rajab

[ii] ibid

[iii] ibid

[iv] ibid

[v] ibid

[vi] ibid