Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Bahaya Merasa Cukup dengan Ilmu

1 Pendapat 05.0 / 5

Kali ini kita akan mengkaji perintah Allah kepada

Baginda Nabi Muhammad saw yang berbunyi

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu

kepadaku” (QS.Thaha:114)

Ayat ini begitu singkat, padat dan mengandung

berbagai macam pesan berharga. Dan pelajaran yang

dapat kita ambil adalah :

1. Ayat ini mengajarkan kita untuk jangan berhenti

menambah pengetahuan. Al-Qur’an diawali dengan

Iqro’ (bacalah). Baca dan terus belajar. Jangan

pernah merasa cukup dengan ilmu yang kita miliki.

2. Dalam ayat Al-Qur’an dan riwayat dari Nabi

menekankan mengenai pentingnya ilmu serta peran

para ulama’. Dan Al-Qur’an juga menyebutkan

kedudukan tinggi yang diraih oleh para ulama yang

mengamalkan ilmunya.

Rasulullah saw bersabda,

“Siapa yang ingin sukses didunia maka raihlah dengan

ilmu.

Siapa yang ingin sukses di akhirat maka raihlah

dengan ilmu.

Siapa yang ingin sukses di keduanya maka raihlah

dengan ilmu.”

3. Ilmu itu tak terbatas dan begitu luas. Sehingga

tidak ada seorang pun yang layak mengatakan “’ilmuku

sudah cukup”. Setiap hari harus ada pengetahuan dan

ilmu yang bertambah, apapun pengetahuan tersebut.

4. Rasulullah saw telah diberikan oleh Allah segala

macam ilmu yang begitu luas. Ilmu yang telah lalu dan

yang akan datang hingga hari kiamat.

وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَ.يْكَ عَظِيمًا
“Dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum

kamu ketahui[6]. Karunia Allah yang dilimpahkan

kepadamu itu sangat besar.” (QS.An-Nisa’:113)

Namun beliau tetap diperintahkan untuk selalu berdoa

untuk menambah ilmu pengetahuan.

Jika Rasul yang telah memiliki semua ilmu masih

diperintahkan untuk menambah ilmu. Lalu siapakah

kita? Alangkah sombongnya orang yang mengatakan

“aku sudah pandai, ilmuku sudah cukup” karena orang

semacam ini secara tidak langsung mengatakan bahwa

“aku lebih dari Rasulullah saw” karena Rasul saja ingin

menambah ilmu sementara dia sudah merasa

mengetahui segalanya.

5. Ayat ( اقْرَأْ ) di di pembukaan Al-Qur’an dan ( رَبِّ

زِدْنِي عِلْمًا ) ini menunjukkan bahwa Islam selalu

mengajak kita untuk terus menimba ilmu. Apapun ilmu

itu tanpa membeda-bedakan antara satu ilmu dengan

yang lainnya.

Apapun ilmunya, pelajari ! Tidak harus ilmu agama

(walaupun itu menjadi prioritas), tapi pelajari semua

ilmu. Mulai dari sains, teknologi dan sebagainya.

Karena Al-Qur’an mengatakan “bacalah semua ilmu

akan tetapi tetap bismi robbik.”

Pelajari semua ilmu tapi tetaplah dijalan Tuhanmu.

Pelajari ilmu yang dapat menjadikan kemakmuran di

bumi Allah, menambah ketentraman dan kedamaian

diantara manusia.

Rasulullah saw bersabda, “Apabila satu hari aku tidak

menambah ilmu maka bagiku hari itu adalah hari yang

paling sial”

Maka jangan ada lagi rasa sombong dan merasa

cukup. Jangan seperti kaum yahudi di zaman

Rasulullah yang perkataan mereka direkam dalam

Al-Qur’an

و قَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ
Dan mereka berkata, “Hati kami tertutup.” (QS.al-

Baqarah:88)

Mereka merasa cukup dengan apa yang mereka miliki.

Seakan ingin berkata, “hati kami telah penuh dengan

ilmu, tidak perlu lagi dari engkau wahai Muhammad”

Maka cobalah mendengar pendapat yang lain. Cobalah

membuka hati dengan pengetahuan yang baru. Karena

seorang mukmin adalah mereka yang menampung

semua ilmu dan memilih yang terbaik darinya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang terus merasa

haus dengan ilmu pengetahuan dan tidak pernah

merasa cukup dengan ilmu yang kita miliki.