Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

MENJADI ‘TANGAN TUHAN”

1 Pendapat 05.0 / 5

Suatu hari seorang Badui Arab datang kepada  Husain bin Ali, cucu Nabi Saw, “Aku memiliki hutang yang aku tidak dapat bayar. Aku datang kepada Anda untuk meminta bantuan karena aku telah mendengar kemuliaan dan kepemurahan Anda,” katanya sesaat setelah mengucapkan salam.


Al-Husain tersenyum lalu balik bertanya, “Aku akan mengajukan tiga pertanyaan kepadamu. Jika kau dapat menjawab pertanyaan pertama, aku akan memberikan uang untuk membayar sepertiga hutangmu. Jika kau menjawab pertanyaan kedua, aku akan memberikan sepertiga yang lainnya. Jika kau dapat menjawab ketiga pertanyaan dengan benar, aku akan memberikan uang yang kau perlukan untuk membayar semua hutangmu.”
Orang Badui itu risau.

“Wahai pemimpinku, Anda adalah orang yang sangat berilmu dan aku adalah seorang dungu di hadapan anda,” katanya galau.
“Aku mendengar dari datukku, bahwa kebaikan harus dilakukan kepada seseorang berdasarkan pemahamannya terhadap agama dan kewajiban-kewajibannya kepada Allah,” ujar Al-Husain.


Badui itu berkata, “Bertanyalah, Aku akan memberitahu apa yang aku ketahui. Jika aku tidak memiliki jawaban, aku akan belajar dari Anda dan mengingat jawabannya sebagai bekal masa depanku,”


“Baiklah. Di antara seluruh perbuatan yang baik, manakah yang terbaik?”
“Beriman kepada Allah dan beriman kepada Tauhid-Nya,” sahutnya spontan.
“Apa yang dapat menyelamatkan manusia dari kebinasaan?” tanya beliau lagi.


“Bersandar kepada Allah dan mempercayakan kepada-Nya,” jawabnya mantap.


“Apa yang memberikan manusia kemuliaan?” tanya beliau.
“Ilmu dan sifat pemaaf (atas kesalahan-kesalahan orang lain),” jawabnya
“Jika dia tidak memiliki pengetahuan?”
“Harta dan sifat pemurah.”


“Bagaimana jika dia juga tidak memilikinya?’
“Semoga petir menyambar dan membakarnya, karena dia layak mendapatkannya!” tukasnya.


Imam tersenyum seraya menyerahkan kepada badui itu sejumlah uang yang melampaui biaya melunasi hutangnya. Sebelum berpisah, Imam menghadiahkan cincin kepadanya.