Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

20 Keagungan Rasulullah diatas para Nabi (Bag 1)

1 Pendapat 05.0 / 5

Nabi kita Muhammad saw adalah Nabi terakhir. Selain memiliki sebutan Khotamun Nabiyyin, beliau juga memiliki gelar Sayyidul Anbiya’, Pemimpin para Nabi. Tentunya, seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dibanding yang lain. Kali ini kita akan menyimak bagaimana Al-Qur’an mengungkap keagungan demi keagungan Rasulullah diatas para nabi yang lain.
Dalam hal keimanan kepada nabi, kita dilarang untuk membeda-bedakan antara nabi satu dengan nabi lainnya. Kita tidak boleh meyakini Nuh tapi mengingkari Ibrahim. Meyakini Musa tapi mengingkari Isa. Dalam hal keimanan terhadap para nabi, kita harus meyakini semua Nabi utusan Allah swt. Allah berfirman,
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ -٢٨٥-
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al-Quran) dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
(Al-Baqarah 285)
Keimanan kepada Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw adalah keimanan yang sama. Mengimani mereka semua sebagai utusan Allah yang terjaga dari segala dosa adalah kewajiban setiap muslim. Akan tetapi, para nabi tidaklah memiliki derajat yang sama. Diantara mereka ada yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi di sisi Allah swt.
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ -٢٥٣-
“Rasul-rasul itu Kami Lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain.”
(Al-Baqarah 253)
وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ -٥٥-
“Dan sungguh, Kami telah Memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain).”
(Al-Isra’ 55)
Sejak kecil kita telah mengetahui bahwa para Nabi itu ada yang termasuk Ulil Azmi dan ada yang tidak termasuk dalam golongan itu. Gelar Ulil Azmi diberikan pada beberapa nabi yang memiliki kelebihan khusus diatas nabi yang lain. Mereka adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Rasulullah Muhammad saw. Dan Nabi termulia diantara Ulul Azmi ini adalah Nabi terakhir, Muhammad saw.
Semua keagungan itu diceritakan didalam Al-Qur’an. Dan dengan keterbatasan diri, kita akan menyingkap 20 keagungan Rasulullah diatas para Nabi yang lain. Walaupun sebenarnya, keagungan beliau jauh lebih besar dari hitungan angka.
 
      1. Allah swt memanggil para nabi dengan nama mereka.
Allah berfirman,
وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ -٣٥-
“Dan Kami Berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga.”
(Al-Baqarah 35)
قِيلَ يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلاَمٍ -٤٨-
Difirmankan, “Wahai Nuh! Turunlah dengan selamat sejahtera..”
(Huud 48)
وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ -١٠٤- قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا-١٠٥-
Lalu Kami Panggil dia, “Wahai Ibrahim! sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.”
(Ash-Shaffat 105)
وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى -١٧-
“Dan apakah yang ada di tangan kananmu, wahai Musa?”
(Thaha 17)
يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ -٢٦-
(Allah Berfirman), “Wahai Daud! Sesungguhnya engkau Kami Jadikan khalifah (penguasa) di bumi..”
(Shad 26)
إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِي عَلَيْكَ-١١٠-
Dan ingatlah, ketika Allah Berfirman, “Wahai ‘Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu..”
(Al-Ma’idah 110)
 
Allah swt memanggil para nabi dengan nama mereka, namun Allah memberikan penghormatan khusus kepada kekasih-Nya, Muhammad saw. Tak pernah sekalipun Allah memanggil beliau dengan namanya. Allah selalu memanggil beliau dengan gelarnya atau dengan apa yang nabi lakukan saat itu.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللَّهَ-١-
“Wahai Nabi! Bertakwalah kepada Allah.”
(Al-Ahzab 1)
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ-٦٧-
“Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang Diturunkan kepadamu..”
(Al-Ma’idah 67)
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ -١-
“Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!”
(Al-Muzammil 1)
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ -١-
“Wahai orang yang berkemul (berselimut)!”
(Al-Mudattsir 1)
Dan masih banyak lagi ayat yang berbicara kepada Rasulullah saw. Tidak satu pun ayat itu menyebut nama Rasulullah. Allah swt memberikan penghormatan khusus kepada Nabi Muhammad saw di atas nabi-nabi yang lain.
      2. Para Nabi diutus untuk kaumnya masing-masing.
Allah berfirman:
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحاً إِلَى قَوْمِهِ -٥٩-
“Sungguh, Kami benar-benar telah Mengutus Nuh kepada kaumnya”
(Al-A’raf 59)
وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُوداً -٦٥-
“Dan kepada kaum ‘Ad (Kami Utus) Hud”
(Al-A’raf 56)
وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْباً-٨٥-
“Dan kepada penduduk Madyan, Kami (Utus) Syu‘aib”
(Al-A’raf 85)
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحاً -٦١-
“Dan kepada kaum Tsamud (Kami Utus) saudara mereka, Shalih.”
(Huud 61)
Begitu pula Nabi Musa dan Isa yang diutus oleh Allah kepada Bani Israil saja. Semua nabi diutus di waktu tertentu, tempat tertentu dan umat tertentu. Berbeda dengan nabi kita Muhammad saw. Allah utus Rasulullah bukan hanya untuk satu zaman. Bukan hanya untuk satu umat saja. Dan bukan hanya untuk satu tempat. Kenabian Muhammad meliputi seluruh zaman, seluruh tempat dan seluruh umat.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيراً وَنَذِيراً وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ -٢٨- –
“Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
(Saba’ 28)
 
      3. Malaikat Bersujud pada Adam
 
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ -٧٢-
Kemudian apabila telah Aku Sempurnakan kejadiannya dan Aku Tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya.”
(Shad 72)
Adam memperoleh kemuliaan yang begitu tinggi saat Allah menyuruh para Malaikat untuk bersujud kepada Adam as. Akan tetapi perintah sujud kepada Adam hanya sekali dan selesai. Sementara kepada Rasulullah saw, Allah menyuruh para Malaikat-Nya untuk selalu bersolawat kepada Rasulullah saw. Tanpa batas waktu, mereka diperintahkan untuk selalu bersolawat. Bahkan, sebelum memberi perintah tentang solawat, Allah swt bersolawat terlebih dahulu kepada nabi-Nya. Dan ayat ini adalah satu-satunya ayat yang Allah sendiri memberi contoh sebelum memerintahkan kepada hamba-Nya.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً -٥٦-
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
(Al-Ahzab 56)
      4. Adam as memohon ampun kepada Allah
Dengan bertawasul kepada nama-nama suci yang disebut Kalimat dalam Al-Qur’an, Adam memohon ampun kepada Allah. Dan Allah pun mengampuninya.
فَتَلَقَّى آدَمُ مِن رَّبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ -٣٧-
“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhan-nya, lalu Dia pun Menerima tobatnya.”
(Al-Baqarah 37)
Di dalam buku-buku tafsir (termasuk Tafsir Duril Mansur), Kalimat yang Allah berikan kepada Adam itu adalah nama Muhammad saw dan keluarganya.
Jika Adam as memohon ampun lalu Allah mengampuninya. Rasulullah saw memiliki keagungan yang berbeda. Sebelum beliau mengangkat tangan dan memohon ampun, Allah telah mengampuni dosa yang lalu bahkan yang akan datang. Walaupun sebenarnya, Rasulullah saw tidak memiliki dosa sedikitpun.
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحاً مُّبِيناً -١- لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ-٢-
“Sungguh, Kami telah Memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. Agar Allah Memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang.”
(Al-Fath 1-2)
Masih Ada 16 lagi keunggulan Nabi Muhammad saw diatas nabi lainnya di dalam Al-Qur’an. Simak kelanjutannya di 20 Keagungan Rasulullah diatas para Nabi (Bag 2)