Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Khutbah Rasulullah saw dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan

1 Pendapat 05.0 / 5

Diriwayatkan dari Amiril Mukminin Ali bin Abi Thalib as bahwa Rasulullah saw bersabda dalam khotbahnya:
“Wahai Manusia, Sesungguhnya telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat serta maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah di antara bulan-bulan yang lain.

Hari-harinya adalah sebaik-baik hari, malam-malamnya adalah sebaik-baik malam, saat-saatnya adalah sebaik-baik saat. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu-tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya.

Dibulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima, doa-doamu dikabulkan. Maka mintalah kepada Allah Rabbmu di hari-hari tersebut dengan niat yang tulus dan hati yang suci. Semoga Allah membimbingmu dalam menjalankan puasa-Nya dan membaca kitab suci-Nya. Sungguh celaka orang yang tidak memperoleh ampunan di bulan mulia ini.

Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin, muliakanlah orang-orang tuamu, kasihanilah anak-anak kecil dan sambunglah tali persaudaraanmu.

Jagalah lisanmu. Tahan pandanganmu dari yang tidak halal kami memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kami mendengarnya. Kasihanilah anak-anak yatim orang lain, seperti menyayangi anak-anak yatim kalian.

Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah kedua tanganmu untuk memanjatkan do’a dalam setiap waktu sholat, karena itu adalah waktu yang paling utama, disaat Allah Memandang hamba-Nya dengan penuh rahmat. Dia menjawab mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai Manusia. Sesungguhnya jiwa-jiwa kalian tergadaikan dengan amal perbuatan kalian, maka tebuslah dengan istighfar. Tulang punggung kalian berat karena dosa, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujud. Dan ketahuilah bahwa Allah bersumpah dengan Kemuliaan-Nya, bahwa Dia tidak akan menyiksa orang-orang yang shalat dan sujud. Dan tidak akan mengancam mereka dengan api neraka di hari manusia berdiri dihadapan Rabbul Alamin.

Wahai manusia. Barangsiapa memberi makan satu orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah pahalanya seperti memerdekakan budak dan mendapat pengampunan atas dosa-dosanya yang lalu.

Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, tidaklah semua dari kami mampu melakukan hal itu.”

Rasulullah menjawab: Jagalah dirimu dari api neraka walau dengan sebutir kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walau dengan seteguk air.

Wahai Manusia, siapa di antara kalian yang memperbaiki akhlaknya di bulan ini, maka ia akan berhasil melintasi shirath, di saat banyak kaki yang tergelincir.

Barangsiapa yang meringankan tugas seorang hamba (seperti pegawai atau pembantu) di bulan ini maka Allah akan meringankan hisabnya.

Barangsiapa yang menahan diri dari perbuatan jahat kepada orang lain dibulan ini, maka Allah akan menahan amarah-Nya di hari ia menghadap-Nya.

Barangsiapa memuliakan seorang anak yatim dibulan ini, maka Allah akan memuliakannya.

Barangsiapa menyambung tali persaudaraan dibulan ini, maka Allah mengucurkan rahmat-Nya pada saat hamba ini menghadap-Nya. Dan barangsiapa yang memutuskannya dibulan ini, maka Allah akan memutuskan rahmat-Nya di hari ia menghadap Allah.

Barangsiapa beribadah sunnah dengan shalat, Allah akan mencegahnya dari jilatan api neraka.

Barangsiapa melakukan perkara wajib maka ia akan memperoleh pahala seperti ia melakukannya tujuh puluh kali di bulan yang lain.

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini maka kelak Allah akan memperberat timbangan amal baiknya di hari timbangan-timbangan itu menjadi ringan.

Barangsiapa membaca satu ayat Al-Qur’an maka ia akan memperoleh pahala seperti mengkhatamkannya di bulan lain.

Wahai manusia, sesungguhnya pintu-pintu surga di bulan ini terbuka, maka mohonlah kepada Allah agar tidak menutupnya untuk kalian. Dan pintu-pintu neraka tertutup, maka mintalah kepada Allah agar tidak membukanya untuk kalian. Dan setan-setan juga terbelenggu, maka mintalah kepada Allah agar mereka tidak menguasai kalian.

Kemudian Imam Ali as berdiri dan bertanya; “Ya Rasulullah perbuatan apa yang paling utama dilakukan di bulan ini?”

Rasulullah menjawab, “Wahai Abal Hasan, amal perbuatan yang paling utama adalah menjaga diri dari larangan-larangan Allah Swt.” Kemudian Rasulullah saw menangis.

Aku pun bertanya, “Apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Rasulullah?”

Beliau pun bersabda: “Wahai Ali, aku menangis karena engkau akan terbunuh di bulan ini. Seakan aku menyertaimu dan saat itu engkau sedang sholat menghadap Tuhanmu. Tiba-tiba muncullah seorang yang paling celaka dari generasi terdahulu hingga terakhir (seperti pembunuh Unta Nabi Sholeh) dan dengan pedangnya ia menghantam kepalamu sehingga janggutmu bersimbah darah.

Imam Ali as berkata, “Wahai Rasulullah, apakah saat itu agamaku selamat?

Nabi menjawab; ”Ya, agamamu selamat”.

Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: ”Ya Ali barangsiapa membunuhmu seakan membunuhku, barangsiapa yang memarahimu seakan memarahiku, yang mencacimu seakan mencaciku. Karena engkau bagaikan diriku, ruhmu dari ruhku, tanahmu dari tanahku, Allah menciptakanku dan menciptakan-mu, memilihku dan memilihmu, memilihku menjadi Nabi dan memilihmu menjadi Imam, yang mengingkari keimamanmu maka dia mengingkari kenabianku.

Wahai Ali engkau pemegang wasiatku, engkau ayah dari anakku, engkau suami dari putriku, engkau kholifahku atas ummatku pada masa hidup dan matiku, perintahmu adalah perintahku, laranganmu adalah laranganku.

Aku bersumpah dengan Yang Mengutusku menjadi Nabi yang menjadikanku sebaik-baiknya manusia sesungguhnya engkau adalah hujjah Allah atas makhluk-Nya, pemegang rahasia-Nya dan kholifah Allah atas hamba-Nya.”