Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Ziarah Para Wali Allah

2 Pendapat 05.0 / 5
Manusia dalam hubungan sosialnya senantiasa saling bertemu dan berkunjung karena terdapat hubungan emosional dan batin diantara mereka yang menimbulkan persahabatan dan kecintaan mereka. Oleh karenanya mereka saling bertemu untuk mengungkapkan kecintaan, atau dengan kata lain menyatakan ketertarikan dan kecintaan terhadap satu sama lain. Di antara mereka terhadap hubungan pemikiran dan kerjasama golongan atau politik dan sebagainya, dan demi terjalin hubungan golongan dan partai, mereka saling mengadakan kunjungan. Untuk keperluan spiritual dan material mereka saling bertemu sehingga dengan mengungkapkan hajat keperluan dari satu pihak, mereka saling memenuhi permintaan spiritual dan materialnya. Dengan demikian, secara ringkas motif primer manusia untuk saling saling berkunjung meliputi tiga hal:
1. Mengungkapkan kecintaan dan persahabatan
2. Mengadakan hubungan pemikiran, golongan dan partai
3. Pemanfaatan spiritual dan material
Dalam peradaban agama terdapat hubungan kemanusiaan antara masyarakat, para pemimpin dan ulama agama karena mereka adalah orang yang paling memahami tentang dasar-dasar, prinsip-prinsip dan rukun-rukun agama, dan lebih dekat kepada Allah lantaran terdapat hubungan spiritual. Masyarakat menunjukkan hasrat mereka terhadap Allah dan agama melalui jalinan hubungan dengan merekadan menyatakan hubungan serta keterkaitan mereka dengan para agamawan dan pemimpin agama serta memebuhi segala kebutuhan spiritual diri mereka. Hubungan semacam ini dalam budaya agama disebut ziarah.
Kendati menziarahi para wali Allah dan ulama agama di setiap zaman adalah suatu hal yang perlu dan terpuji, namun ziarah yang paling tinggi nialinya adalah berziarah kepada Rasulullah saw dan para imam maksum as. Bagi orang-orang yang menemui masa kehidupan para tokoh tersebut, berziarah kepada mereka akan memperoleh dampak dan hasil yang telah disinggung diatas, adapun para mukmin yang hidup di abad-abad dan zaman-zaman yang berbeda, atau yang akan hidup, hubungan ini mudah dan dapat dilakukan dengan berziarah ke makam-makam suci mereka. Dalam kaitan ini terdapat banyak anjuran dalam riwqayat-riwayat Islam yang menyeru orang-orang beriman berziarah kepada Rasulullah saw dan para Imam maksum as. Berikut ini sebagian riwayat yang dimaksud:
Nabi saw bersabda: “Barangsiapa berziarah kepadaku di masa hidupku atau sepeninggalku, aku akan mensyafaatinya di hari kiamat.”[1]
Beliau juga bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan salam kepadaku di tempat manapun dari muka bumi, aku akan menjawabnya, dan barangsiapa yang menyalamiku di hadapan kuburku, aku mendengarkannya.”[2]
Imam Ja’far as berkata: “Jika salah seorang kamu berhaji, maka akhirilah hajinya dengan berziarah kepada kami, karena hal itu menyebabkan kesempurnaan haji.”[3]
Beliau juga berkata: “Barangsiapa menziarahi kami setelah kematian kami, seperti halnya menziarahi kami di masa hidup kami.”[4]
Oleh karena itu, semestinys orsng-orang beriman dari jauh dan dekat di berbagai penjuru dunia, dengan sepenuh hati mengutarakan salam dan penghormatan kepada Rasulullah saw dan Ahlulbaitnya serta menyatakan kecintaan hati terhadap mereka melalui jalan ini sehingga dengan menarik kecintaan dan keridhoan mereka akan memperoleh syafaat mereka. Hendaknya pula mereka mengumandangkan hubungan dan keterikatan mereka dengan ajaran mereka dengan ajaran Nabi saw dan meraih berbagai kebutuhan material dan spiritual mereka dengan bertawassul kepada manusia suci karena para wali Allah senantiasa merupakan  perantara-perantara limpahan rahmat Ilahi.
Lantaran tujuan dari penciptaan manusia adalah mengantarkannya kepada kesempurnaan dan ketinggian derajat, dan tujuan ini terealisasi melalui ibadah dan penghambaan, doa dan pengutaraan hajat di hadapan Allah swt terhitung sebagai bentuk ibadah terpenting. Oleh karena itu, doa memiliki kedudukan dan urgensi besar dalam ajaran-ajaran Islam. Demikian pula menjalin hubungan spiritual dengan para wali Allah dan para pemimpin agama, khususnya Nabi saw dan para imam maksum  melalui ziarah kepada mereka, memainkan peranan yang sangat penting dalam pencapaian kesempurnaan manusia.
 
CATATAN : 
 
[1] Bihar al-anwar jilid 100 bab 4
[2] ibid
[3] ibid
[4] ibid