Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Catatan dan Renungan

1 Pendapat 05.0 / 5

Pengertian Islam secara harfiah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih,berserah diri, penyerahan diri secara total kepada Allah.Muslim artinya orang yang telah berpasrah diri, dalam hal ini berpasrah kepada Tuhan. Dan berserah diri pada hukum Islam yang lima (5) dan Iman yang enam (6). Dan Berserah diri dalam bentuk sabar untuk tunduk pada takdir dan qadha (keputusan) Allah Swt. Tidak dibenarkan bagi seorang Muslim untuk menghawatirkan atau menyesali segala sesuatu karena segalanya sudah tertulis di Lauh Mahfudh.

Perihal penyerahan diri secara sempurna kepada Allah dan hukum-hukum-Nya, Allah berfirman: “Hai Orang orang yang beriman masuklah kedalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 208).

Dan supaya seorang Muslim patuh, tunduk dan berserah diri sepenuhnya terhadap ketentuan dan keputusan  serta hukum/syariat Allah Swt, maka hendaklah ia berpegang teguh dengan hal-hal penting berikut ini:

1-Setiap aktifitas dari sejak terbangun dari tidur hingga malam hari menjelang tidur kembali hendaklah seorang Muslim memiliki niat yang baik dan hendaklah ia berusaha merenungkan dan memahami makna ayat, “Katakanlah: sesungguhnya sholatku,ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (Muslim). (QS. Al-An’am: 162-163). Ya, saat berkerja,belajar, makan, bahkan mandi dan tidur pun harus diniatkan hanya untuk beribadah dan menggapai ridha Allah Swt semata.

2-Seorang Muslim harus menjaga dan mendirikan shalat, karena sebanyak apapun amal kebaikan tidak akan dipandang oleh Allah jika yang bersangkutan mengabaikan shalat karena kelak yang pertama kali ditanya dan dihisab oleh Allah adalah shalat.

Dalam hal ini, Nabi saw bersabda:

فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ

Bila shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya, sebaliknya jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya.”

(HR. Ath-Thabarani dalam Al-Ausath, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1358 karena banyak jalannya)

Dan tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak melaksanakan shalat dengan dalih bahwa ia masih banyak dosa

karena sesungguhnya shalat justru mencegah perbuatan keji dan mungkar serta dosa.

3-Berbakti kepada kedua orangtua adalah keharusan dan kewajiban bagi setiap Muslim dan Muslimah. Sebab, apalah artinya shalat ratusan rakaat, sedekah berjuta-juta, haji berkali-kali, dan rajin puasa setiap hari, namun pelakunya melukai hati orangtuanya. Tentu orang seperti ini tidak layak mendapatkan surga.

4-Seorang Muslim harus berusaha untuk menutup aurat (berhijab bagi wanita), menjaga pandangan (bagi pria) dan kesucian diri (bagi pria dan wanita). Wanita yang berpakain seperti telanjang, tidak menutup aurat, berbusana seperti lelaki, yang berhias dan juga memakai wewangian untuk lelaki asing, dan pria yang menyerupai wanita, kedua-duanya tidak akan mencium bau surga karena keduanya telah mendapatkan “surga palsu” di dunia, walaupun keduanya ahli ibadah.

5-Seorang Muslim harus menjaga mulut dari berbohong, mencaci-maki, ghibah (gosip) dan lain-lain. Dalam sebuah riwayat disebutkan yang kandungannya seperti ini: Kebanyakan manusia masuk neraka karena dua lubang: lubang mulut dan lubang kemaluan.

Betapa banyak orang yang gagal mengelola lisannya sehingga dengan begitu gampangnya ia menggosip, mencaci maki dan menyakiti hati orang lain dengan ucapan semberononya. Orang yang berperilaku demikian secara tidak sadar dia telah memberikan pahala kepada orang yg digunjungnya dan mengambil dosa orang lain untuk dirinya. Maka bangkrutlah kelak ia dan sangat merugi karena ternyata amal kebaikan yg telah diperbuatnya hilang dan keburukan dan dosa yg tidak pernah dibuatnya ternyata ada dalam catatan hisabnya.

6-Sebisa mungkin seorang Muslim untuk menghindari marah. Hendaklah ia menjaga kesucian hati dari amarah dan emosi yang tidak pada tempatnya hingga amarah dapat dikendalikannya dengan baik. Dam semua mengerti bahwa amarah adalah sumber penyakit hati dan tubuh. Karena amarah akan menyulitkan hati untuk berperasangka baik alias khusnudzan.

7-Khusnudzan adalah awal dan puncak kebaikan hati dan keselamatan. Khusnudzan kepada Allah, orang lain, dan seluruh mahluk-Nya adalah sikap yang terpuji dan mulia. Allah MahaBaik dan kebanyakan manusia juga baik. Oleh karena itu, hendaklah Anda—dalam keadaan sesulit apapun—berprasangka baiklah kepada Allah dan seluruh mahluk Nya. Karena yang pantas berputus asa hanyalah Iblis yang sombong dan terusir dari surga- dan rahmat-Nya.

8-Hendaklah Anda berusaha untuk berzikir dengan cara membaca dua kalimat syahadat karena ini bentuk penjagaan terhadap tauhid. Karena tiada guna iman seseorang jika tersimpan kesyirikan di hatinya, walaupun kadarnya cuma sedikit. Syirik yang kecil ini nyaris tidak terdeteksi dan sulit ditemukan. Dan syirik model ini bisa terjadi di dalam beribadah dan mencintai sesuatu atau seseorang secara berlebihan, melebihi cintanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan Rasul saw, mengikuti hawa nafsu melampaui batas adalah bagian dari Syirik.

9-Seorang Muslim rajin bershalawat karena hanya dengan bershalawat maka syafaat akan didapat dari Rasul saw untuk membantunya kelak di hadapan Tuhan-Nya.

10- Seorang Muslim hendaklah membaca Alquran selalu, tiap hari, dan waktu, walaupun tak mengerti artinya. Karena Allah yang langsung mendidik, menggubah memberi hidayah dan taufik dari sisi-Nya.

11-Hendaklah seorang Muslim beristigfar selalu walaupun berapa banyak amalan baik dan seberapa besar dosa yang telah dilakukan. Dan Hadirkan rasa malu Kepada Allah untuk memudahkan taubat yang istiqamah karena ampunan dan rahmat Hanyalah hak Allah..

12-Hendaklah seseorang pandai bersykur karena bersyukur memudahkan kesabaran. Ketahuilah bahwa hakikat sabar adalah tetap bersyukur walau dalam keadaan susah maupun sendiran

13-Bersedekalah semampu Anda walaupun sedikit daripada Anda tidak memberi sama sekali. Dan berupayalah hidup sederhana walaupun mampu untuk hidup mewah.Dan ingatlah bahwa harta yang sesungguhnya adalah harta yang disedekahkan. Dan kemewahan sesungguhnya adalah kedermawanan dalam membagikan harta yang dimiliki untuk di jalan Allah ‘Azza wa Jalla.