Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Imam Ali as

BURUH: DARI PIRAMIDA HINGGA GALIAN SUMUR ALI

BURUH: DARI PIRAMIDA HINGGA GALIAN SUMUR ALI

Seperti gurun Sahara yang menyimpan erosi waktu dalam setiap pasirnya, sejarah akan mencatat: peradaban sejati bukanlah yang meninggikan batu, tapi yang memanusiakan pekerjanya. Dan Ali bin Abi Thalib telah membuktikan: keagungan sejati terletak pada kerja yang bermartabat—bukan pada menara gading, tapi pada sumur-sumur yang digali dengan tangan sendiri.

Baca Yang lain

Imam Ali Menerima Panji Rasulullah

Imam Ali Menerima Panji Rasulullah “Bahwa Allah memberikan petunjuk kepada seorang laki-laki dengan perantaraanmu, maka itu lebih baik bagimu dibandingkan seluruh bumi yang disinari matahari.” (Syarah Nahj al-Balaghah, Ibn Abil Hadid, IV, hal. 13-14)  

Baca Yang lain

Imam Ali: Pemimpin Orang-orang Bertakwa

Imam Ali: Pemimpin Orang-orang Bertakwa Di setiap zaman, umat manusia senantiasa mencari sosok teladan, seorang pemimpin yang tak hanya bijak di atas mimbar, tetapi juga jujur di medan ujian. Seorang yang bukan sekadar kuat secara jasmani, tetapi lebih-lebih kuat dalam menegakkan kebenaran, adil dalam keputusan, dan lembut dalam ketakwaan. Dalam Islam, tak ada figur yang menyatu secara sempurna dengan nilai-nilai itu selain Imam Ali bin Abi Thalib, saudara, sahabat, sekaligus pewaris risalah Rasulullah SAW.  

Baca Yang lain

Kebaikan Hati Imam Ali terhadap Ibnu Muljam

Kebaikan Hati Imam Ali terhadap Ibnu Muljam Ibnu Muljam berhasil ditangkap oleh Sha’sha’ ibn Shuhan dan segera dibawa ke hadapan Imam Ali a.s. Kedua tangannya terikat di belakang. Ketika melihatnya, Imam Ali a.s. menyadari bahwa tali yang mengikatnya telah melukai kulitnya hingga terkelupas. Meski dalam keadaan luka parah di leher dan kepala yang hampir merenggut nyawanya, Imam tidak menunjukkan rasa peduli terhadap penderitaannya sendiri.  

Baca Yang lain

Imam Ali Selalu Menunggu Kesyahidannya

Imam Ali Selalu Menunggu Kesyahidannya Dua hari sebelum kesyahidannya, pedang beracun Ibnu Muljam menebas kepala Imam Ali a.s. saat beliau tengah menunaikan salat. Dalam keadaan terluka parah, beliau masih sempat mengucapkan, “Demi Tuhan Ka’bah, aku bahagia.” Ya, Amirul Mukminin telah syahid di jalan Allah SWT, tanpa sedikit pun rasa takut menyambut kematiannya.[]

Baca Yang lain

Munajat Qurani Imam Ali Menjelang Pagi

Munajat Qurani Imam Ali Menjelang Pagi Suatu hari, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib sedang bermunajat kepada Allah SWT di Masjid Kufah. Hari itu beliau berdoa dengan doa yang sangat indah. Karena semua permintaannya selaras dengan ayat-ayat suci Al-Quran. Berikut ini untaian doa-doa indah beliau. “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, keselamatan di hari ketika harta dan anak-anak tidak lagi berguna kecuali seorang yang datang dengan hati yang bersih.”

Baca Yang lain

JENGGOT MEMERAH

JENGGOT MEMERAH “Hai Ali, bagaimana sikapmu bila kamu dikucilkan oleh masyarakat hingga seruanmu diabaikan dan nasihatmu tentang agama diacuhkan, para pengikutmu meningglkanmu, bahkan mereka yang semula bersamamu lebih jahat dari orang-orang yang memusuhimu. Mereka akan berdiri menentang dan menghadangmu dan mengharapkan kematianmu karena kamu melaksanakan tugas meneagakkan agama."

Baca Yang lain

“Bermusyawarah adalah Sumber Hidayah”; 9 Ucapan Bermanfaat dari Imam Ali (2)

“Bermusyawarah adalah Sumber Hidayah”; 9 Ucapan Bermanfaat dari Imam Ali (2) “Bermusyawarah adalah Sumber Hidayah”; 9 Ucapan Bermanfaat dari Imam Ali

Baca Yang lain

“Bermusyawarah adalah Sumber Hidayah”; 9 Ucapan Bermanfaat dari Imam Ali (1)

“Bermusyawarah adalah Sumber Hidayah”; 9 Ucapan Bermanfaat dari Imam Ali (1) Imam Ali bin Abi Thalib as adalah orang pertama yang beriman kepada Nabi Muhammad Saw dan secara khusus diberi gelar Amir Al-Mukminin oleh Nabi.  

Baca Yang lain

Anak Yatim Gaza dan Warisan Imam Ali bin Abi Thalib di Malam Lailatul Qadr (2)

Anak Yatim Gaza dan Warisan Imam Ali bin Abi Thalib di Malam Lailatul Qadr (2) Jika kita ingin mengikuti jejak Rasulullah dan Imam Ali, kita tidak bisa hanya berhenti pada doa dan simpati. Kita harus bergerak. Hari Quds yang akan kita peringati di penghujung Ramadan 2025 bukan sekadar demonstrasi, tetapi juga momentum untuk membuktikan bahwa kita tidak melupakan mereka yang ditinggalkan.  

Baca Yang lain

Anak Yatim Gaza dan Warisan Imam Ali bin Abi Thalib di Malam Lailatul Qadr (1)

Anak Yatim Gaza dan Warisan Imam Ali bin Abi Thalib di Malam Lailatul Qadr (1) Anak-anak Gaza hari ini hidup dalam bayang-bayang kehancuran dan kehilangan. Mereka adalah saksi atas kebiadaban penjajahan, yatim yang ditinggalkan oleh para syuhada, dan generasi yang dipaksa dewasa lebih cepat akibat perang yang tak berkesudahan. Sejak agresi besar-besaran yang dimulai pada 7 Oktober 2023, jumlah anak yatim di Palestina meningkat drastis. 

Baca Yang lain

Karakter dalam Diri Imam Ali

Karakter dalam Diri Imam Ali Imam Ali a.s. adalah seorang alim dan arif, seorang sufi sekaligus pemimpin sosial, seorang zahid dan prajurit, hakim dan pekerja, khatib dan penulis. Singkatnya, beliau adalah manusia sempurna dengan segala daya tariknya, yang menyinari kehidupan umat dengan kebijaksanaan, keteguhan, dan kasih sayang. []  

Baca Yang lain

Perjalanan Terakhir Imam Ali Menuju Masjid

Perjalanan Terakhir Imam Ali Menuju Masjid Maka Imam Ridha menjawab: ‘Apa yang engkau katakan memang benar, tetapi beliau sendiri yang memilih agar pada malam itu ketetapan Allah Azza wa Jalla terlaksana.[]

Baca Yang lain

Peristiwa Duka di Bulan Ramadhan

Peristiwa Duka di Bulan Ramadhan Akhirnya, pada tanggal 21 Ramadhan, Imam Ali a.s. mengembuskan napas terakhirnya dan meraih kesyahidannya.[]  

Baca Yang lain

Imam Ali Selalu Menunggu Kesyahidannya

Imam Ali Selalu Menunggu Kesyahidannya Dua hari sebelum kesyahidannya, pedang beracun Ibnu Muljam menebas kepala Imam Ali a.s. saat beliau tengah menunaikan salat. Dalam keadaan terluka parah, beliau masih sempat mengucapkan, “Demi Tuhan Ka’bah, aku bahagia.” Ya, Amirul Mukminin telah syahid di jalan Allah SWT, tanpa sedikit pun rasa takut menyambut kematiannya.[]

Baca Yang lain

Pribadi Imam Ali yang Membuat Kagum

Pribadi Imam Ali yang Membuat Kagum Amirul Mukminin, Imam Ali a.s., adalah sosok yang luar biasa dan sangat langka dalam sejarah umat manusia. Perjalanan hidupnya membuat banyak orang berdecak kagum, bahkan musuh-musuhnya pun mengakui keutamaan yang beliau miliki, meskipun mereka terus-menerus memusuhinya tanpa henti.  

Baca Yang lain

Berhati-Hati Terhadap Fatamorgana Dunia: Renungan atas Nasihat Imam Ali a.s.

Berhati-Hati Terhadap Fatamorgana Dunia: Renungan atas Nasihat Imam Ali a.s. Dalam sebuah surat yang penuh hikmah kepada Salman Farisi, Sang Pembuka Gerbang Ilmu, Imam Ali bin Abi Thalib a.s., mengukir peringatan yang menggugah hati: “Amma ba’du, ketahuilah bahwa perumpamaan dunia ibarat seekor ular: permukaannya lembut saat disentuh, namun bisannya mematikan. Seorang anak kecil yang polos akan terpikat oleh kelembutannya, sementara sang arif bijak menjauhkan diri, mengenal bahaya yang tersembunyi di balik pesonanya.

Baca Yang lain

Hati yang Paling Baik Menurut Imam Ali

Hati yang Paling Baik Menurut Imam Ali “Amirul Mukminin, Imam Ali a.s., menggandeng tanganku dan membawaku keluar kota. Ketika kami sampai di hutan belantara, beliau menarik napas dalam-dalam lalu berkata, ‘Wahai Kumail, hati ini adalah wadah bagi hikmah dan ilmu. Hati yang paling baik adalah hati yang mampu memberikan lebih banyak ruang bagi ilmu dan hikmah. Ingatlah selalu apa yang aku katakan kepadamu.’”  

Baca Yang lain

DIAGUNGKAN KARENA KELAHIRAN IDEOLOGIS

DIAGUNGKAN KARENA KELAHIRAN IDEOLOGIS Atas dasar itu, makna kelahiran tokoh suci perlu diekspansi agar meliputi bagian kedua dan terakhir atau episode kehidupan historisnya. Bila hal itu dilakukan, maka alasan paling relevan memperingati kelahiran Imam Husain adalah menggali dimensi eksistensial dan transendentalntal yang justru karena kelahiran dan aktivitasnya seluruh fase kehidupannya dikenang dan dieksplorasi.

Baca Yang lain

Aktivitas Imam Ali pada era tiga khalifah pertama setelah Nabi

Aktivitas Imam Ali pada era tiga khalifah pertama setelah Nabi Menyelesaikan permasalahan kaum lemah: Bekerja dan berjuang untuk menafkahi kehidupan banyak orang miskin dan membutuhkan. Bahkan beliau membangun kebun-kebun dengan tangannya sendiri, menggali sumur dan saluran air, lalu mendedikasikannya untuk jalan Allah.

Baca Yang lain