Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Pelepah Kurma pun Rindu Kepada Rasulullah saw

1 Pendapat 05.0 / 5

Kita semua telah mendengar bahwa Rasulullah diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, Rahmatan lil Alamin. Yang artinya, rahmat dan kasih sayang beliau meliputi seluruh makhluk yang ada di alam ini.

Tak hanya makhluk hidup, Rasul pun memiliki rasa kasih terhadap benda-benda mati.

Dikisahkan bahwa di hari Jum’at, biasanya Rasulullah menyampaikan khutbah Jum’atnya dengan menyandar pada pelepah kurma. Seiring berlalunya waktu, umat muslim semakin banyak dan jamaah pun bertambah. Hingga beliau tak terlihat oleh jamaah yang berada di shof-shof belakang.

Akhirnya para sahabat berinisiatif untuk membuatkan mimbar yang agak tinggi, agar semua jamaah solat dapat melihat beliau.

Ketika pertama kali khutbah solat Jum’at menggunakan mimbar, ada suara rintihan yang diterdengar disela Rasul berkhutbah. Para sahabat terheran, dari mana suara itu.

Kemudian Rasul pun turun dari mimbar dan mendekati pelepah kurma yang ada di pojok masjid. Ternyata suara rintihan itu berasal dari pelepah yang telah digantikan dengan mimbar yang baru.

Rasul pun membelai dan memeluk pelepah itu hingga rintihannya tak terdengar lagi. Kemudian beliau kembali ke mimbar dan bersabda,

“Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, andai aku tidak menenangkan pelepah itu maka ia akan terus merintih hingga hari kiamat.”

 

Dan pada akhirnya pelepah itu diambil dan dikubur dibawah mimbar Rasulullah saw.

Kisah yang begitu mengharukan. Di satu sisi Rasulullah begitu penyayang kepada seluruh makhluk dan di sisi lain ada pelepah kurma yang merintih karena ditinggalkan oleh beliau.

Pertanyaannya, pernahkah kita menangis karena merindukan Baginda Nabi?

Pernahkah kita bersedih karena dosa-dosa yang semakin menjauhkan kita dari jiwa suci beliau?

Semoga Allah Memaafkan dosa-dosa kita dengan berkah solawat kepada beliau dan keluarganya.