Imam Ali bin Husein as
Menjaga Harga Diri Orang Yang Ditolong
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhammad husein

Hal ini menunjukkan bahwa Imam Sajjad As menggunakan uang ekstra yang beliau miliki untuk menolong kaum miskin. Ketika beliau wafat dan orang-orang lama tidak lagi menerima makanan, mereka mengetahui bahwa pastilah Imam Zainal Abidin As yang telah menolong mereka selama ini. (Hilyat al-Awliya, jil. 3, hal. 136)
Hak-Hak Anak Menurut Pandangan Imam Sajad As
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- icc-jakarta
Tak diragukan bahwa dalam rangka menjaga hak-hak anak, ayah dan ibu harus menjadi orang yang paling mengenal tugas dan tanggung jawab dalam mendidik anak mereka. Keberadaan ayah dan ibu yang bijak akan menguatkan tekad dan semangat pada diri anak serta menjadikannya manusia yang berperilaku baik. Anak yang seperti ini akan terpacu untuk mempelajari banyak hal yang bisa membantunya menjadi insan yang berguna bagi masyarakat dan umat manusia. Semoga Allah Swt senantiasa membantu para orang tua untuk mendidik putra putrinya dengan baik sehingga akan menjadi generasi-generasi yang berbobot dan akan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakatnya.[]
Imam Ali Zainal Abidin a.s.: Mengangkat Beban Umat dengan Derma dan Ilmu
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Mahdi Alhusaini
Salah satu bentuk pengabdian terbesar Imam Ali Zainal Abidin a.s. kepada masyarakat adalah kepeduliannya terhadap anak yatim, fakir miskin, dan hamba sahaya. Beliau tidak hanya memberi mereka bantuan materi, tetapi juga melakukannya dengan penuh ketulusan tanpa mengharapkan pengakuan.
Sumbangsih Imam Ali Zainal Abidin di Balik Kepedihan Demi Kepedihan
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Islamic Source
Peran Imam Ali Zainal Abidin a.s. dalam sejarah Islam tidak hanya sebatas sebagai penerus garis keturunan Rasulullah, tetapi juga sebagai tokoh yang membawa pencerahan dalam aspek spiritual dan intelektual umat. Beliau hidup dalam masa yang penuh tekanan politik dan penindasan, namun tetap mampu mewariskan ajaran yang abadi, terutama melalui doa-doanya yang sarat makna.
Biografi Singkat Imam Zainal Abidin
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Mahdi Alhusain
Imam Ali bin Husain a.s., yang lebih dikenal dengan julukan As-Sajjad dan Zainal Abidin, lahir di Madinah pada tanggal 5 Syakban. Imam Ali Zainal Abidin a.s. dilahirkan tiga tahun sebelum syahadah Imam Ali a.s., dan pada saat itu, kakeknya, Rasulullah SAW, sedang menghadapi berbagai tantangan, termasuk perang Jamal.
Imam Ali Zainal Abidin: Penghias Ahli Ibadah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Ibrahim Amini
Kisah lain terjadi ketika Hisyam bin Abdul Malik—sebelum menjadi khalifah—menunaikan ibadah haji. Saat ia berusaha mencium Hajar Aswad, kerumunan jemaah yang padat menghalanginya. Namun, ketika Imam Ali Zainal Abidin a.s. tiba, orang-orang dengan penuh rasa hormat membuka jalan agar beliau dapat mencium Hajar Aswad dengan mudah.
Pengaruh Khutbah Imam Sajjad (AS) dalam Mempermalukan Yazid
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Sejarah Tabari, Nafasul Mahmum, Hayat al-Husain, Tazkirah Sibth Ibn Jauzi, Kamil Ibn Atsir
Saat Imam Sajjad (AS) menyampaikan khutbah yang tegas, orang-orang yang hadir di masjid sangat terpengaruh dan terbangkitkan kesadarannya. Khutbah ini memberi mereka keberanian dan ketegasan.
Program Imam Ali Zainal Abidin Pasca Ditawan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Ibrahim Amini
Program Imam Ali Zainal Abidin as yang pertama di Madinah pasca ditawan adalah menjaga, memelihara, serta mengayomi Ahlulbait as yang tersisa dan keluarga syuhada yang terlantar.
Dimensi Gemilang Imam Ali Zainal Abidin
- Dipublikasi pada
Salah satu dimensi gemilang kehidupan Imam Zainal Abidin as adalah kegiatan sosial beliau. Kendati memiliki kedudukan yang tinggi, Imam Sajjad as selalu menekankan perbuatan membantu masyarakat. Setiap malam, orang-orang miskin yang tidak bisa tidur karena kelaparan selalu menunggu uluran tangan.
Akhlak Imam Ali Zainal Abidin
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Allamah Ibrahim Amini
Imam Zainal Abidin as begitu suka bersantap dengan sufrahnya bersama anak-anak yatim, orang-orang buta dan terlantar. Bahkan acapkali beliau menyuapi mereka dengan tangan beliau sendiri dan banyak sekali keluarga miskin Madinah yang dijamin pakaian dan makanannya oleh Imam Ali Zainal Abidin as.
Pidato Imam Ali Zainal Abidin
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ali Muhammad Ali
Isi pidato Imam Ali Zainal Abidin as dan hadis-hadis beliau mengenai Kufah, merupakan inti pidato-pidato dan hadis-hadis yang dijadikan dalil Oleh Sayyidah Zainab as, Ummu Kultsum serta Fathimah binti Husain. Sebab semua pidato mereka keluar dari sumber yang sama.
Peran Ahlulbait Nabi Menjadi Tawanan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ali Muhammad Ali
- Sumber:
- Para Pemuka Ahlulbait Nabi: Imam Husain bin Ali as, Imam Ali Zainal Abidin
Imam Ali Zainal Abidin as dan perempuan-perempuan Ahlulbait as, seperti Sayyidah Zainab as, Ummu Kultsum dan lainnya, membangun strategi untuk menghancurkan kepercayaan diri penguasa Umayyah yang mereka peroleh dengan politik tangan besi, dan menyadarkan umat akan tanggung jawab sejarah mereka di hadapan Allah Swt dan risalah-Nya.
Imam Ali Zainal Abidin, Penerus Risalah Asyura
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Parstoday
Pasca tragedi Karbala dan kesyahidan Imam Husain as, kondisi masyarakat Islam berada dalam periode yang sensitif. Di satu sisi, berbagai dimensi kebangkitan Imam Husain as harus dijelaskan kepada masyarakat, sekaligus menghadapi propaganda bohong Bani Umayah.
Imam Ali Zainal Abidin Selalu Berbuat Baik pada Kaum Miskin
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Ibrahim Amini
Imam Ali Zainal Abidin as memenuhi sebuah kantung dengan roti dan makanan lalu membagikannya kepada fakir-miskin seraya berkata, “Sedekah memadamkan api kemarahan.”
Surga Milikmu!
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ahmad & Qasim Mir Khalaf Zadeh
- Sumber:
- Kisah-Kisah Allah
Suatu ketika, Imam Ali Zainal Abidin as menemui Abdul Malik. Dari kedua mata Imam as tampaklah bahwa beliau sering menangis, wajah beliau pucat karena sering berjaga (di malam hari untuk beribadah), tanda-tanda sujud nampak jelas di kening beliau; dan tubuh beliau juga kurus (karena sering berpuasa). Semua itu dikarenakan Imam Ali Zainal Abidin as sering beribadah.
Imam Ali Zainal Abidin dan Hajar Aswad
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- S. Mahdi Ayatullahi
- Sumber:
- Imam Ali Zainal Abidin, Keindahan Kaum Abid
Abdul Malik meninggal dunia setelah menyerahkan tahta kekhalifahannya kepada Hisyam. Pada suatu hari, Hisyam menunaikan ibadah haji dan tawaf di sekitar Kabah. Di sana ia bermaksud mencium Hajar Aswad, namun tidak berhasil karena banyaknya para jamaah haji yang bersesakan.
Imam Ali Zainal Abidin Memaafkan Orang yang Menghinanya
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ahlulbaitindonesia
Seorang sahabat Imam Ali Zainal Abidin as meriwayatkan, bahwa salah seorang keluarganya mencaci-makinya di depan para pengikut Imam. Akan tetapi, imam sama sekali tidak bereaksi atau membalas dengan cacian. Selang beberapa lama, Imam berkata kepada para sahabatnya, “Kalian telah mendengar caci-maki lelaki itu terhadapku. Sekarang aku ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Bila kalian ingin, marilah ikut aku ke rumahnya.”
Ia adalah Ali bin Husain as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ahlulbaitindonesia
Sebuah kafilah haji sedang menuju Mekah. Saat tiba di Madinah, setelah beristirahat beberapa hari, kafilah itu kemudian melanjutkan perjalanan ke Mekah. Di tengah perjalanan, seorang pria bergabung dengan kafilah itu. Pria itu memperhatikan salah seorang dari mereka yang tampaknya sosok saleh. Ia sangat menyibukkan diri melayani jamaah haji. Pria itu mengenalinya. Dengan sangat terkejut, ia bertanya kepada para jamaah, apakah mengenal pria yang melayani mereka?
Ber-Inabah (berserah diri) pada Allah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ahlulbaitindonesia
Popularitas Imam Ali bin Husain as dengan gelar beliau sebagai Zainul-Abidin (perhiasan para ahli ibadah) dan Sayyid as-sajidin (penghulu orang-orang yang bersujud) merupakan hal yang secara jelas mengindikasikan unsur kental inabah beliau kepada Allah Swt dan keterpautan total kepada-Nya, dalam hidup keseharian maupun sebagai personalitas yang beliau miliki.
Wasiat Imam Ali Zainal Abidin kepada Anak Keturunan
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ahlulbaitindonesia
Imam Ali Zainal Abidin as telah membekali putra putrinya dengan wasiat-wasiat yang penuh dengan pendidikan. Seluruh wasiat itu adalah hasil pengalamannya menjalani kehidupan ini dan dapat dijadikan konsep dan prinsip hidup. Berikut adalah sebagian wasiatnya:
Wasiat ini beliau sampaikan kepada sebagian putra-putrinya. Dalam wasiat tersebut, beliau memaparkan masalah sahabat dan teman. Beliau menekankan kepada mereka agar menjauhi seluruh tipe sahabat yang memiliki karakateristik buruk agar tidak menular kepada teman-temannya. Beliau berkata, “Hai anak-anakku, camkanlah lima jenis manusia ini dan janganlah kalian menjalin persahabatan dan berbicara dengan mereka di jalan.”