Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Cara Mendapatkan Pahala Ziarah Arbain Bagi Yang Berhalangan Hadir di Karbala

1 Pendapat 05.0 / 5

Melihat kehadiran jutaan peziarah Arbain, tentu kita yang mengenal maqam wali Allah Sayidina Husain bin Ali bin Abi Thalib akan merasakan ghibtah (iri yang positif ). Kita bergumam: andaikan saya juga ada di sana! Pelbagai halangan dan uzur, baik alasan finansial maupun rintangan lainnya menyebabkan banyak Muslimin tidak bisa mengikuti ritual Arbain yang digagas pertama kali oleh sahabat Jabir bin Abdillah al-Anshari. Setiap orang mukmin pasti ingin mendapatkan pahala ziarah Imam Husain meskipun yang bersangkutan tidak hadir di sisi makam beliau dan tulisan singkat ini membagikan cara mendapatkan pahala ziarah Arbain bagi siapapun yang berhalangan hadir di Karbala.

Imam Hasan Askari menyebutkan bahwa salah satu dari lima tanda orang mukmin adalah ziarah Arbain kepada Imam Husein. Imam ash-Shadiq mengatakan: Adalah bagus bagi seorang yang kaya untuk melakukan ziarah Imam Husain dua kali selama setahun dan bagi orang yang ekonomi rendah untuk berziarah sekali selama setahun. Demikian penegasan para imam ahlul bait terkait dengan urgensi ziarah Arbain.

Ya, Arbain begitu penting bagi orang yang memahami hakikatnya. Setiap pencinta pasti ingin hadir di momen penting kehidupan kekasihnya dan Arbain adalah momen penting  bagi pencinta Sayidina Husain.

Terasa tumpul pena untuk mengambarkan apa gerangan yang terjadi pada acara Arbain? Getaran hati seperti apa yang dirasakan oleh orang yang berada di Bainal Haramain  (di antara dua tempat suci); antara Najaf al-Asyraf yang di situ terdapat pusara Imam Ali bin Abi Thalib dan Karbala Mualla yang di situ dihuni oleh jasad suci Sayidina Husain, Sayyida Syababi ahlil jannah (pemuda penghula surga) dan juga di sebelahnya makam Abu Fadhl Abbas, saudara setia Sayidina Husain dan pejuang pembawa air Furat)?

Seperti kata Rumi, pena akan tumpul dan akan hancur berkeping-keping saat mencoba menuliskan “tema cinta“. Dan Arbain adalah tema cinta yang sulit untuk dijelaskan. Arbain hanya bisa dipahami oleh mereka yang hatinya dipenuhi dengan cinta, sedangkan bagi mereka yang “fi qulubihim maradh” (di hati mereka terdapat penyakit), maka pasti akan menganggap aneh peringatan Arbain itu, sesat dan bid’ah serta melampaui batas.

Apakah Anda bisa memahami ratapan, tangisan dan histeria para pezirah ini?! Apakah Anda bisa memahami sabda Nabi saw: Husain safinah an-najah (Husain bahtera keselamatan)?! Apakah peristiwa sejarah ini punya makna bagi Anda?! Bagaimana tanggapan  dan perasaan Anda ketika diberitakan bahwa Husain dimutilasi; kemah-kemah wanita ahlul bait dibakar; perempuan-perempuan keluarga Nabi saw dipermalukan dan ditawan secara terhina; Ali Akbar, pemuda yang paling mirip wajahnya dengan Rasulullah saw dibunuh secara tragis; Zainab dianiaya….? Bukankah keislaman dan keimanan seseorang semakin kokoh dengan landasan cinta kepada ahlul bait, khususnya Husain bin Ali bin Abi Thalib?!

Sudair (sahabat khusus Imam Ja’far ash-Shadiq)  berkata: Imam ash-Shadiq berkata kepadaku: Wahai Sudair, apakah setiap hari engkau pergi ke kuburan Husain bin Ali untuk berziarah kepadanya? Aku menjawab: tidak. Beliau berkata: Betapa engkau kurang menghargainya! Beliau menambahkan: Apakah setiap hari Jumat engkau berziarah kepadanya? Aku menjawab: tidak. Beliau berkata: Apakah setiap bulan engkau berziarah kepadanya? Aku menjawab: tidak.  Beliau bertanya lagi: apakah setiap tahun engkau berziarah kepadanya? Aku menjawab: terkadang aku berziarah kepadanya. Beliau berkata: Wahai Sudair,  engkau kurang menghargai Husain bin Ali bin Abi Thalib. Apakah kau tidak tahu bahwa Allah SWT mengutus 2 juta malaikat yang rambutnya acak-acakan dan badannya penuh dengan debu (tanda bersedih) yang senantiasa menangisi Husein bin Ali dan berziarah ke makamnya dan mereka tidak pernah merasa capek? Wahai Sudair,  mengapa engkau tidak membuat dirimu terikat pada setiap hari Jumat untuk berziarah kepadanya 5 kali dan pada setiap hari minimal satu kali engkau berziarah kepada kuburan Husain bin Ali?! Aku menjawab: Sungguh antara aku dan makam terdapat jarak yang jauh. Beliau berkata: Kalau begitu, pergilah ke tempat yang tinggi lalu perhatikan arah kanan dan kirimu dan hadapkan wajahmu ke langit dan arahkan wajahmu ke kuburan Husain bin Ali dan ucapkan:

«السَّلَامُ عَلَیْکَ یَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ، السَّلَامُ عَلَیْکَ وَ رَحْمَهُ اللَّهِ وَ بَرَکَاتُهُ»

Salam kepadamu ya Aba Abdillah. Salam kepadamu dan semoga rahmat dan berkah Allah terpanjatkan untukmu.

Bila engkau melakukan hal ini maka akan dituliskan bagimu setiap sekali ziarah, engkau akan mendapatkan pahala sekali haji dan sekali umrah.

Sudair mengatakan: Terkadang dalam satu bulan aku berhasil berziarah lebih dari 20 kali.

Ya, Husain bin Ali adalah kekasih Allah SWT yang telah memberikan  jiwanya dan apapun yang dimilikinya fi sabilillah dan apa halangan bagi Allah untuk mengapresiasi perjuangannya dan memberikan pahala sedemikian besar bagi para peziarahnya? Bukankah Imam Husain berjuang untuk menegakkan tauhid dan supaya Ka’bah (simbol tauhid) tetap berdiri sampai hari ini? Apa yang terjadi pada dunia Islam andaikan  Sayidina Husain membiarkan orang sefasik Yazid tetap berkuasa dan memimpin umat Islam? Apakah kalimat tauhid tetap dikumandangkan andaikan Sayidina Husain tidak melawan Yazid? Bukankah haji semakin bermakna bagi seseorang yang kalbunya  dipenuhi dengan mahabbah (cinta) kepada ahlul bait, khususnya Sayidina Husain?!